Di sebuah cafe, sudah berkali-kali aku menatap layar ponselku. Ini adalah ketujuh kalinya aku menantap layar ponselku dan waktu menunjukkan pukul 3 sore lebih 30 menit. Aku duduk di sebuah meja bundar kecil yang mana hanya terdapat dua buah kursi. Sudah 30 menit aku menunggu seseorang yang sampai saat ini belum datang juga.
Anjirr 30 menit gue nunggu disini, si kutu kupret belum datang juga. Rengek ku dalam hati. Agar tidak bosan aku kembali memesan minuman favoritku yaitu Hot Chocolate.
"Mas" sahut ku sambil melambaikan tangan.
"Iya Mbak, ada yang perlu dibantu?"
"Ini Mas, saya pesan Hot Chocolate nya satu lagi ya. Sekalian aja satuin nota nya sama pesenan yang awal"
"Baik Mbak"
Setelah itu, ku lihat sebuah mobil putih datang memasuki parkiran cafe. Pasti itu si kutu kupret. Dan benar saja, itu adalah Keysa Nandhifa Hanindhiya. Dia adalah saudariku. Anak dari tanteku. Nama kami memang agak mirip, sampai orang-orang sering memanggil kami kembar padahal tidak. Tapi terkadang kamipun suka berlagak seperti anak kembar wkwk.
"Sorry ya nunggu lama, abis tadi ban belakang mobil gue bocor. Jadi harus ke bengkel dulu deh" ucap Keysa sambil cipika-cipiki padaku.
"Iyee, apa si yang enggak buat sodara" ucap ku sambil sedikit cemberut karena kesal sudah hampir 30 menit menunggu.
"Btw, tadi lo mau ngomong apa?Katanya mau curhat pas chat gue tadi"
"Iya nih, gue bingung mau lanjut sekolah SMA kemana. Kayaknya gue bakal lanjut ke SMA Merdeka aja deh, gue udah gak kepikiran pen sekolah kemana-kemananya. Gue cari aja yang deket sama rumah" ucap ku sambil memutar-mutar jari telunjuk di atas meja.
"Yaudah si gak papa. Itu semua kan keputusan lo. Yang penting sekolahnya nyaman dan lo betah di sana. Kalo gue si lanjut ke SMA Bhakti. Emang si jauh tapi Mama nyuruh gue sekolah di sana" ucap Keysa.
"Hmm, iya sih. Gue juga bakal masuk lewat jalur non-akademik, kaya jalur khusus gitu loh. Gue mau ngelampirin semua sertifikat-sertifikat juara lomba basket, dan tinggal nunggu hasil keterima atau enggaknya. Papa bilang lantaran dulu pas SMP gue sering menang turnamen basket jadi gue lewat jalur itu. Lo kan tau gue orangnya bego, nilai gue rata-rata semua, jadi sekarang cari aman aja"
"Ishh, gak boleh gitu Kembar. Lo gak boleh ngomong gitu. Di dunia ini tuh gak ada orang bego, adanya orang males" ucap Keysa menyemangati, "Oh iya tadi lo ngomong mau masuk lewat jalur non-akademik basket, berarti kalo lo keterima lewat jalur itu lo bakal ngelanjutin basket dong pas SMA nanti?" tanya Keysa.
"Ya iyalah kupret. Masa mau jadi tukang dagang sih di sana" jawabku.
"Kalo gitu lo pasti bakal ketemu sama temen cowok gue, dia satu SMP sama gue, bahkan satu kelas selama 3 tahun. Dia juga anak basket, namanya Sultan. Tapi sayang dia orangnya sombong, keras kepala banget kaya batu, tapi mantannya banyak cakep-cakep lagi beuhhh" kata Keysa mulai berkoar.
"Lah terus gue harus jungkir balik sambil loncat-loncat gitu" sahutku sambil melipatkan tangan diatas meja.
"Yee, orang mah ngasih tau. Siapa tau lo temenan sama dia atau kalo gak... "
"Kalo gak apa?! Gausah mulai deh" kata ku sambil duduk bersandar kembali,karena sudah malas kalau mendengar si Keysa seperti itu.
"Hahaha bercanda kali" kata Keysa sambil tertawa puas.
Setelah sekitar 15 menit kami berbincang, pesananku Hot Chocolate pun datang. Begitupun dengan Keysa, ia memesan makanan dan minuman yang ia inginkan. Setelah itu melanjutkan perbincangan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Romance"Ya, sudah tak apa. Sedang ku nikmati rasa ini. Biarlah kau tak tahu. Cukup aku yang merasakan. Dan biarkanlah aku mencintaimu dalam diam". -Keyla Nandhifa Anindhiya- Ini adalah kisah cewek pecicilan,yang gak punya malu, yang punya mental dan hati b...