Prelude

18 2 0
                                    

Marqiel Buana Anugrah

Kampus. A really bad news for me, gerutu kecil marqiel membuka pemberitahuan diterimanya ia sebagai mahasiswa fakultas teknik via email di smarphoneNya. Ia meletakan ponselnya yang tidak terkunci dan sudah lumayan berair, melepas handuk dari bahunya dan kembali berenang.
Marqiel terlalu panjang untuk dipakai saat memanggilnya, sejak SMP teman-temanya sering memanggilnya Kar.
Marqiel berjalan pelan melewati lorong kecil penghubung antara kolam renang dan kamar mandi, dering ponselnya menyadarkannya kalau ia melupakan tasnya di tempat duduk pinggir kolam, "Kar! Hapelu bunyi. Mau kemana juga lo, kita udah siap mandi ni, lu mo kemana coba? tanya Raka
"Mandii"
"Mandi? terus lu keluarnya bugil? keringin badan ma rambut pake gorden kamar mandi? Tolol dipiaraa lu tongggg" Raka tertawa, berdiri membawakan tas marqiel dan menyilangkan tangan pada bahu bidangnya Marqiel,
"wah,,, ketularan tololnya elu ni, sial, sambil tertawa konyol meratapi ketololan dirinya dan temannya sejak lulus SD itu" Marqiel kemudian bergegas membuka tas, sibuk mengobrak-abrik tasnya sendiri untuk mencari ponselnya, ia biasa meletakan ponsel pada kantong permen dengan retsleting yang menempel pada dinding tas bagian dalam. Ia menatap ponselnya yang sudah berhenti berdering, disusul dengan Pesan Singkat, yang muncul pada layar ponsel terkunci. Dengan emotional Marqiel menggeser pesan itu dan menghapusnya. Dengan mata yang panas dan dahi berlipat, ia mengisi kembali ponselnya dan berjalan menuju kamar mandi, dan bergumam kecil "Be Happy" ia bahkan tidak membuka pesannya, hanya melihat sekilas preview pesan dengan singkat.
Marqiel dan Raka berencana untuk nongkrong di cafe tempat ia dan raka nongkrong selepas lulus SMA, dalam perjalanan ia lupa kalau ia belum memasang anting kesayangannya pada kedua telinganya, anting bulat dua strip dengan gantungan peniti berwarna hitam pada telinga kiri dan anting bulat dua strip tanpa gantungan disebelah kanan, selesai menggunakannya, marqiell bergumam kecil, "oke, maksimal gantengku" sambil melemparkan senyum khas kang daniel pada Raka, tipikal wajah oriental Marqiel memang jelas dapat membuat setiap cewek penggemar korea, falling in love padanya, dengan proporsi badan ala atlet renang, tapi tidak dengan Raka yang memandangnya jijik.
"btw kar. Are you fucking oke?" Raka teringat dan bertanya, karena, Marqiel hanya berenang ketika ia sedang mengingat sesuatu yang tidak ingin dia ingat. Atau ketika ia sedang sedih.
"hehehe, sekarang, udah ok! keep calm. Santuyy"
Marqiel dan Raka menghabiskan malamnya di caffe, dan akhirnya berpisah ketika sampai di kompleks perumahan elit mereka. ya. Marqiel dan Raka Adalah teman sekompleks.
"Nggak usah banyak mikir lo, kek orang gede aja" Kata raka sambil berjalan menuju rumanya yang berada di depan rumah Marqiel. Lagi-lagi marqiel melemparkan senyum khas Idol Kpopnya ke Raka,
"Santuyy"

oke. gua nggak mau baca! gua nggak bisa. "Be Happy"

Tirta Wibisana & George Tanwira
"tir, Gue ke swiss nyusul kakak gue. Lu bangun dong, Gue bakal lama nih di swiss"
Tirta adalah The Boss of Faith, lebih tepatnya the guardian of the faith, Rambut hitam lurus dengan kunciran belakangnya dengan Tinggi 180cm proporsi badan sempurna, selalu hadir dengan berbagai solusi pikiran, solusi fisik, dan solusi mental, dan solusi untuk mereka berempat. "Tirta Wibisana, Air Bunga Kebijaksanaan, makna yang indah untuk anak yang indah" kata terakhir mama tirta sebelum meninggal ketika melahirkan tirta ke dunia. Tirta yang dibesarkan ayahnya menjadi pribadi yang tangguh, yang selalu memikirkan cara untuk survive dalam kehidupannya tanpa kasih sayang mamanya. Sayangnya Tirta jatuh dalam kehidupan kelamnya dari masa pertumbuhannya yang sangat dini. Ayah tirta adalah seorang Anggota Parlemen, dan orang tua mama Tirta, adalah Pebisnis Property tersohor yang kekayaannya mungkin cukup untuk 7 turunan, dari pada di panggil Tirta, Marqiel dan teman temanya lebih memilih memanggilnya King, kecuali Wira yang mengenalnya sejak kecil.
Tirta yang sejak SMA sudah diberikan Rumah oleh ayahnya, dan bibi serta logistik makanan yang terus dikontrol dengan baik oleh neneknya, memanggil teman-teman faith untuk tinggal bersamanya, then finally rumah tirta menjadi tempat tinggal sekawanan konyol yang bahkan belum bisa mengurusi diri mereka sendiri..
"Wiraa!" anjrit! lu ambil BHnya bibi yah?! bibi pusing lo nyarinya!!" teriak tirta sok panik bercampur seringai iblis
"Waaaaa gile lu ya?" Wira buru-buru berlarian menurunin tangga. BRAKKKK wira mendarat dengan bokong di anak tangga terakhir, dengan boxer tanpa baju, seperti melihat pemain volly yang jatuh saat gagal menerima bola, pemandangan itu di abadikan ke 4 kamera ponsel Faith. Wajah manis wira, dengan rambut acak menjadi pemandangan indah paling lucu diantara mereka berenam termasuk bibi. Mereka yang mengetahui Wira yang gak pernah bisa bangun di pagi hari, mereka yang mengetahui kebiasaan tidur masing masing penghuni rumah, hingga ke seragam seragam tidur masing-masing merasa kebiasaan wira yang paling bakalan paling gokil jika di prank di pagi hari. Then finally Wira can't even go to school karna bagian bawah tubuh wira yang sesakit itu bahkan ketika ia tertawa ketika melihat fotonya sendiri dengan wajah konyolnya sendiri ketika terpeleset dan mendarat dengan bantalan tipis yang melindungi bagian dalam kantong dompet celana itu (you know what i mean?:P)
Wira yang sedang beberes, menyiapkan segala persiapan untuk berangkat ke swiss, mengikuti kakaknya setelah Lulus SMA, tersenyum tipis mengingat kejadian setaun lalu yang silam. Wira yang Minggu Sebelumnya sudah beres mengangkat semua barangnya dari rumah Tirta, melihat kotak box dengan bungkusan Hitam Metalik, dengan Pita Emas, tiba tiba terantuk dengan lemas, mencoba membendung kesedihan dalam logika dan perasaannya. Ia duduk dan meninggalkan kotak itu bersama foto kecil mereka ber-5 dengan tulisan di belakang foto itu : "Memutar kembali waktu adalah hal yang mustahil, kita menciptakan kebahagian kita sendiri, it was a great momment on my life. i wish i can turning back a clock than merasakan kebahagiaan itu kembali. Biarkan angin berhembus mengisi kekosongan yang pernah kita isi bersama. Be Happy! Just Trust on Our Faith... Juli 29-2019.
my little box for you guys. Thankyou so much..
A man with boxers

FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang