Faith | 1

10 2 0
                                    


Bertemu kembali?

Memiliki Keluarga yang sukses, bukan berarti dapat memiliki kehidupan yang menyenangkan. Menikmati mungkin adalah salah satu kata yang dapat menenangkan hati sendiri, namun, untuk melakukan hal yang disebut menikmati itu, tidak semuda yang Car pikirkan.

Keluarganya memiliki cara dan aturan sendiri dalam management keluarga. Car yang merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara, menjadi anak yang dipersiapkan untuk menjadi penerus bisnis keluarganya, setelah kakaknya memutuskan untuk tinggal di luar negeri setelah menikah, lantaran tidak tahan dengan kedua orang tuanya yang terus mengatur hidupnya secara otoriter.

Ketidakmampuanpun ternyata berlaku dalam kehidupan Car. Sejak sadar akan keinginan, Car tidak pernah mendapatkan apa yang ia inginkan. Semenjak sekolah dasar, sekolah yang di inginkan orang tuanya adalah sekolah yg terbaik menurut mereka, dan sekolah yang fokus mempersiapkan muridnya menjadi seorang pebisnis. Sangat bertentangan dengan kehidupan yang diinginkan Car, dimana ia bercita-cita menjadi seorang musisi, yang tidak membatasi bagaimana ia bertindak dan bagaimana ia mengekspresikan diri melalui karyanya. Pergaulannyapun sangat dibatasi oleh kedua orang tuanya. Untuk berteman Car selalu diingatkan untuk memilih teman yang berasal dari keluarga terpandang, menguntungkan dan memiliki koneksi. Hal ini membuat Car dijauhi oleh teman yang baru saja ia dekati, karena selalu ditemui oleh mamanya dan disuruh untuk menjauhi anaknya. Juga Tekanan yang didapatkan Car dirumah ketika salah memilih teman, sangat berat. Car bahkan sampai dilarang keluar kamar jika ketahuan berteman dengan orang yang tidak disukai orang tuanya. Apalagi untuk berpacaran dan membangun komitmen masa depan bersama perempuan sembarangan. Umur untuk menikah, serta pasangan yang akan mendampinginyapun, sudah ditentukan orang tuanya.

Kebebasan. Inilah keinginan setiap anak yang sementara bertumbuh mencari jati diri untuk menuju kedewasaan dan menggapai kesuksesan serta cita-cita impian mereka. Bukan hal yang mustahil bahwa kesuksesan memilih orang-orang yang berusaha. Bahkan ketika seorang preman dengan masa lalu terburuk, bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses ketika mereka berusaha sebaik mungkin. Car berpikir bahwa tekanan ini tidak mampu ia atasi lagi. Car berteman dengan seorang pemilik cafe sejak masuk ke SMA. Tirta, atau King sapaan sahabat-sahabat tirta. Mereka sekelas dan King termasuk beberapa orang yang diijinkan mamanya untuk dijadikan teman. Car meminta izin ibunya untuk melakukan hal yang ia sukai bahkan hanya untuk satu kali saja. King mengajak Car untuk tampil pada soft opening Cafe yang baru ia rintis.

"ma, Marqiell, untuk satu kali saja, untuk pertama kalinya, dan mungkin saja untuk yang terakhir kali, marqiell ingin perform."

"Marqiell! Tidak. Your not supposed to be on that way." Dengan nada acuh tak acuh, mamanya menjawab Car, sambil menyeruput kopi"

"do you even think what a happyness for me?" car menjawab.

"happyness cant giving you a profit." dengan santainya mamanya memotong pertanyaan car.
pembicaraan yang begitu alot dan suasanya yang menjadi kian tegang, mencapai puncak perdebatan ini..

......

Car mengambil sebuah cutter dan menggariskan tipis dan pendek pada lehernya,
"jika suaraku dan karya yang kuhasilkan memang tidak bisa terpakai dan tidak bisa kugunakan., its better to throw it away. Biarlah dunia mengenalku dengan seseorang tanpa suara.."

mamanya yang terkejut dengan tindakan car, bergegas mengambit cutter di tangannya, dan
"you are the stupid thing that i ever have in this world!" mamanya yang terkejut dengan hal ini, sebenarnya tidak menginginkan hal ini terjadi.

"my God mam, apakah ini yang selama ini mama pikirkan? separah itukah pandangan kalian?"

"jangan bicara lagi marqiell!"

FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang