Apakah aku harus menyakini bahwa kamu juga mencintaku?

32 4 0
                                    

        Pada saat pulang sekolah, semua murid bergegas untuk pulang. Akan tetapi si Nindya,Fitri,Zara tidak pulang. dikarenakan mereka sedang ada jadwal piket bersama.

"kelas kita kok kotor banget yaa?" Ucap Zara dengan wajah merasa heran
"iya .. heran gue,padahal udah dibersihkan setiap hari" Jawab Fitri
"sabar Zar,Fit. Sesuatu yang kita kerjakan dengan sabar pasti Allah akan membantu" kata Nindya
"iyaa makasih" ucap Fitri
"ok bos" jawab Zara

       Mereka semua sibuk sendiri-sendiri, Nindya yang bertugas menyapu lantai, Zara bertugas menata bangku dan membersihkan kaca , sedangkan Fitri bertugas mengepel lantai. semua udh siap dan kelas-Nya udah bersih.

"huss, akhirnya selesai juga" ucap Fitri
"iya akhirnya selesai juga" kata Zara 
"Alhamdulillah ya Allah" ucap Nindya
"eh Zar, Lo pulangnya dijemput, naik sepeda, atau mesan go-jek ?" Tanya Fitri
"gue dijemput" jawab Zara
"kalau Lo Nin?" Tanya Fitri
"gue mesen go-Jek" jawab Nindya
"yaudah Nin, kita bareng ya" ucap Fitri
"iya" jawab Nindya
"aku pulang dulu ya Nin, Fit,assalamualaikum" ucap Zara
"wa'alaikumussalam" jawab Fitri
"wa'alaikumussalam hati-hati" jawab Nindya

*Fitri dan Nindya sudah berada di gerbang sekolah, mereka sedang menunggu go-Jek yang dipesan*

"apakah mbak bernama Fitri?" Kata pak Go-Jek tersebut
"iya saya sendiri" jawab Fitri
"ok" ucap pak Go-Jek
"Nin, gue pulang dulu yaa.. byee" kata Fitri sambil melambaikan tangan
"iya, hati-hati" jawab Nindya

🥀🌱

* Beberapa menit kemudian, Akhirnya go-Jek yang dipesan oleh Nindya pun datang*

"apakah mbak bernama Nindya?" Tanya Pak Go-Jek
"iya saya sendiri" jawab Nindya

     Dan akhirnya Nindya pun pulang ke rumah, sesudah sampai dirumah Nindya segera menaruh tas, mengganti baju, setelah semua selesai Nindya melanjutkan rebahan santuy di kamarnya.

🥀🌱

*Akhirnya Nindya,Zara,Fitri sudah sampai di rumah masing-masing*

(handphone Nindya berbunyi)
 
"Assalamualaikum, ini Nindya kan ? gue boleh minta WA nya Zara gak ?" Tanya Damar
"wa'alaikumussalam , boleh. bentar" jawab Nindya
"ok" ucap Damar
"08*********" kata Nindya
"makasih yaa" ucap Damar 
"iyh" jawab Nindya

~
"assalamualaikum , eh Nin lo ngasih WA gue ke Damar ya ?" Tanya Zara
"waalaikumussalam, iya" jawab Nindya
"Oalah" ucap Zara
"iyaa" jawab Nindya

*Zara hanya mengeread chat Nindya*

   ~
      akhirnya Nindya pun bergegas ke kamar mandi untuk mempersiapkan shalat asar.ketika Nindya sudah selesai shalat asar tiba-tiba ada seseorang yang berbisik di telinga Nindya
  "Tetaplah berjuang, karena Allah tidak akan merapuhkan hati hambanya yang sedang berjuang"
Seketika itu , Nindya langsung nangis dan berdoa kepada Allah SWT
  "Ya Allah... Jika Andika memang jodohku maka dekatkanlah hati kami ya Allah , dan apabila Andika menjadi jodoh orang lain. jadikanlah orang lain itu adalah hamba ya Allah. Ya Allah , hamba mencintainya selama 1  tahun lebih  secara diam-diam, semoga engkau membalas dengan lebih baik ya Allah"

*selesai shalat Nindya melanjutkan membaca ayat suci Alquran dengan lantunan yang sangat indah. Subahanallah..*

🥀🌱

          Tiba-tiba ada seseorang yang mengetok pintu kamar Nindya. Dan ternyata Zara.
"tok tok tok assalamualaikum"

"wa'alaikumussalam, masuk." Jawab Nindya
"Nin, lo sibuk gak ? Kalau gak sibuk boleh denger cerita gue?" Tanya Zara
"boleh" jawab Nindya
"jadi gini Nin , kan Lo kemaren ngasih nomer WA gue ke Damar. Dia terus ngechat aku Nin, aku gak tau kenapa. dan katanya dia menanyakan kayak gini "ada salah satu temen Lo yang disukai oleh temenku" dan terus gue  menjawab "temen Lo siapa?"tanya Gue, "Andika" jawab Damar. jadi intinya gini , Andika itu ternyata diam-diam suka sama lo Nin." Kata Zara
"astagfirlullah Zara, gak mungkin. Gak mungkin Andika suka sama gue. Pasti Damar cuman asal ngomong." Ucap Nindya dengan wajah tidak menyangka apa yang dikatakan oleh Zara 
"iya juga sih" jawab Zara 
"yaudah, Lo mau cerita tentang apa  lagi ?" Tanya Nindya
"gak jadi deh, hehehe." Ucap Zara dengan senyum manja
"yaudah , kita bikin kue yok?" Tanya Nindya
"kuyy lhaa" jawab Zara

~
*Sesampainya di dapur, tak sengaja Nindya melihat ada seseorang memakai gaun berwarna putih lewat di depan jendela, akan tetapi si Zara tidak bisa lihat sama sekali*
       "Mungkin apa yang dikatakan oleh temenmu itu benar, tapi Tak tau lagi jika Allah berkehendak lain. sungguh Allah maha membolak mbalikan hati" -kata orang yang memakai jubah putih tersebut.

~

"eh Nin, Lo lagi nglamunin siapa sih? Kok dari tadi lihat jendela terus" tanya Zara kebingungan
"gak kok Zar , yuk lanjutin masaknya" jawab Nindya
"pertama kita harus apa dulu nih?" Tanya Zara
"masukkan tepung, telur, air. Dlll***" jelas Nindya

🥀🌱

~
   sesudah membikin kue di dapur. Akhirnya Nindya dan Zara  berjalan menuju ruang tamu, dan dilanjutkan makan bersama sambil menonton TV.

"hari Minggu gini enak banget ya pergi ke rumah sahabat" ucap Zara
"iya" jawab Nindya
"eh Nin, menurut lo orang yang mau ngajak kita pacaran itu dosa gak?" Tanya Zara
"pasti dosa , karena berpacaran termasuk salah satu hal yang dibenci oleh Allah." Jawab Nindya
"ah Nindya mah nakut-nakutin" kata Zara
"astagfirlullah , nggak Zar. Kalau gak percaya lihat Deh di YouTube lo" ucap Nindya
"iya-iya gue percaya" jawab Zara
"ok, meskipun gue mencintai Andika secara diam-diam tapi aku yakin kok bahwa apabila  Andika memang bukan jodohku , maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik." Kata Nindya
"aaa baperr :)"

~

  *Pukul jam 17.00 pun tiba, Fitri pulang, dan berpamitan kepada Nindya*

"gue pulang dulu ya Nin" ucap Zara 
"iya, hati-hati" jawab Nindya

🥀🌱

    Pada saat Fitri sudah pulang, akhirnya Nindya pun segera membersihkan rumahnya dan juga kamarnya. Setelah semua pekerjaan rumah Nindya selesai akhirnya Nindya melanjutkan tugas dari sekolahannya, ya meskipun bukan tugas tapi Nindya tetap belajar lagi agar ilmu yang didapat lebih luas dan bermanfaat untuk semua orang. disamping itu Adzan Magrib telah dikumandangkan, Nindya pun segera bergegas ke Tempat wudhu untuk melaksanakan ibadah magrib di mushola dekat rumahnya. setelah semua siap , sudah memakai mukena dan membawa sajadah juga tasbih, akhirnya Nindya berangkat. Beberapa menit kemudian , setelah selesai menunaikan ibadah magrib. Nindya kembali pulang ke rumah untuk belajar sedikit, selama 10 menit.  Setelah belajar Nindya melanjutkan kekososongannya dengan bermain handphone sambil rebahan santuy.

(Handphone Nindya berdering)

"Assalamualaikum" ucap Damar
" Wa'alaikumussalam" jawab Nindya
"Lo sibuk gak? Soalnya gue mau tau. Zara itu ciri-cirinya gimana sih? Terus kalau dia lagi ngambek, ngambek beneran gak ?" Tanya damar dengan rasa ingin tau
"Tumben nanyain tentang Zara?ada apa hayo.." ucap Nindya
" Gak, cuman ingin tau aja" jawab Damar
"Lo tanya sendiri ke Zara, aku gak berani membongkar aib rahasia sahabat gue sendiri. Maaf" jawab Nindya
"Ah elo Nin, toleransi Lo tinggi banget." Ucap Damar dengan raut muka cukup kesal
" I am sorry" jawab Nindya
(Damar pun hanya mengeread chat  Nindya)
 
        Adzan Isya' telah berkumandang di mushola, kali ini Nindya tidak shalat di mushola dikarenakan cuaca hujan dan tidak menentu. Beberapa menit kemudian, setelah menunaikan shalat Isya' Nindya melanjutkannya dengan membaca ayat suci Alquran yaitu surah Al-Waqiah.  Setelah membaca surah Al-Waqiah, Nindya menaruh Alquran di atas meja belajar, dan Nindya membaca surat Al - Fatihah 3× dan doa sebelum tidur.

🥀🌱

First Know You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang