The First Meeting

49 11 3
                                    

Gamau byk bcd. Langsung aja ya

But, Aroha keep streaming nya, semangat! Fighting!

Enjoy, sorry typo
***

Minhyuk menatap sekitar. Hari ini hari pertamanya untuk masuk ke sekolah yang sama dengan Lee Hyura, dan hari pertamanya untuk melakukan misi kali ini.

Dia masuk dengan santai. Hyuk sengaja berpakaian nerd dengan kacamata yang bertengger dipangkal hidungnya. Kacamata itu sudah didesain untuk mengetahui sesuatu yang orang lain tidak ketahui. Minhyuk juga menggunakan jam tangan sebagai perekam suara.

Lalu, dia juga membawa notebook berwarna hitam dengan tulisan 'Wlf' dan sebuah pen yang berfungsi sebagai perekan suara. Minhyuk itu tipe tipe orang yang sering melupakan benda meskipun benda tersebut penting untuknya. Karena itulah ia memilih untuk membawa 2 alat dengan kegunaan yang sama supaya ia bisa mendapatkan informasi yang lebih leluasa.

Sedangkan notebook tersebut berfungsi sebagai alat pelacak yang bisa menempel dimana saja. Sejujurnya alat pelacak tersebut terletak di bagian depan notebook—lebih tepatnya di antara tulisan 'Wlf'. Alat tersebut sudah didesain oleh Chanwoo setipis mungkin dan setransparan mungkin.

Minhyuk melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah. Sebenarnya tanpa kesanapun Minhyuk sudah tau ia masuk kelas mana. Tapi demi keselamatannya bertahan hidup di sini, ia memilih untuk mengikuti alurnya saja.

Saat berada di koridor, Minhyuk bertemu dengan targetnya. Dia tersenyum evil dan melafalkan kata dalam hati, 'locked'.

Ini pertemuan pertamanya dengan Lee Hyura, karena sebelumnya, ia hanya melihatnya lewat foto yang diberikan oleh Chani.

Saat ia sudah masuk ke dalam ruang kepala sekolah, ia ditanya beberapa hal mengenai privasinya. Huh, untung saja sebelum ke sini, Chani membantu membuat skenario tentang data diri, bahkan sampai mengunggahnya ke pusat. Karena yang mereka tau, sekolah ini langsung mencari tau kebenaran data diri murid melalui pusat. Bisa saja kan muridnya memalsukan data diri?

"Park Hyuka?"

"Nee?" jawab Minhyuk yang spontan berdiri.

"Mari, saya antarkan ke kelas" itu bukan kepala sekolahnya, melainkan wali kelasnya.

Jika kalian bertanya-tanya, untuk apa Minhyuk mengubah namanya menjadi Hyuka? tentu saja untuk upaya menyembunyikan diri.

Kelas yang awalnya berisik, kini terdiam senyap. Minhyuk menatap teman sekelasnya satu-persatu. Pandangannya berhenti di seorang gadis dengan earphone yang menempel ditelinganya. Seolah-olah tidak peduli dengan keberadaannya. Menyadari dirinya tengah ditatap sang wali kelas, ia segera memperkenalkan diri.

"Annyeong, Park Hyuka ibnida," bisa Minhyuk lihat, Hyura seperti terlihat terkejut mendengar namanya, tapi berusaha menyembunyikannya.

"Kamu bisa duduk di sebelah Hyura," takdir atau bagaimana? duduk berdampingan dengan targetnya? tidak, bukankah itu termasuk sudah direncanakan? Thanks God, sudah mempermudah misi ini.

Minhyuk segera duduk disamping Lee Hyura. Hyura langsung melepas earphonenya. "Lee Hyura," sapanya sambil mengulurkan tangannya pada Minhyuk.

Minhyuk meraih uluran tangannya, "Park Hyuka,"

"Kenapa nama kita hampir sama?" tanya Hyura sambil menatap minhyuk penuh curiga. Minhyuk yang ditatap seperti itu hanya menjawab dengan mengangkat bahunya tak tahu.

Tapi sejujurnya, Minhyuk terkejut dengan sikap terbuka dari Hyura. Padahal yang ia ketahui, Hyura tidak biasa terbuka dengan orang yang baru dikenalnya.

Hm, mungkin ingin lebih mengenal. Ya, tidak mungkin juga sih teman semejanya tidak ingin dekat untuk mengetahui hal lain. Kalau tidak mengenal satu sama lain, kan yang ada rasa canggung kalau sedang mengerjakan tugas kelompok.

Saat telinganya mendengar tentang dirinya yang sedang dibicarakan dengan Hyura, sejenak ia baru sadar bahwa Hyura merupakan anak yang diasingkan di kelas ini.

Iris abu-abu milik Minhyuk bersibobrok dengan iris Hyura. Bisa Minhyuk mengerti melalui matanya– tidak, lebih tepatnya dari kacamata itu. Hyura mengatakan bahwa ia baik-baik saja dengan semua ini.

Minhyuk tersenyum miris. Sayangnya, setelah ini tidak akan baik-baik saja Hyura-ya, batin Minhyuk.

***


Minhyuk memilih berdiam di dalam kelas dari pada pergi ke kantin. Dia belum punya teman resmi di sini.

Ia tau dimana letak kantin tersebut, tapi terlalu malas untuk jalan sendirian. Ia juga malas jika nanti dibicarakan orang-orang seangkatan.

Lagi pula tugasnya menggunung. Baru saja masuk seperti ini, ia sudah disuruh mencatat materi yang tertinggal banyak dari buku milik Hyura.

Sembari mendengarkan musik dan menulis materi tersebut, ia memikirkan bagaimana kalau kehidupan yang aslinya diketahui oleh teman seangkatan apa lagi oleh targetnya? menyenangkan kah? atau malah terlihat menyedihkan?

Oke, intinya dia harus segera mungkin menyelesaikan misi ini. Minhyuk tinggal melakukan hal-hal selanjutnya yang sudah ia tulis di notebooknya.

Doakan. Semoga ia berhasil.

***


Bukankan ini terlalu mudah untuk masuk ke dalam kehidupan seorang Lee Hyura? bukannya Minhyuk tidak suka dengan hal ini, tentu saja Minhyuk senang untuk hal seperti ini, apalagi ini pertama kalinya ia mencoba kembali untuk menjalankan misinya secara langsung, biasanya Minhyuk akan menyuruh Chanhee dan ia mengawasinya lewat komputer yang langsung tersambung dengan koneksi milik Chanhee. Hanya saja ia terlalu terkejut.

Sementara saat ini, Minhyuk sudah pulang bahkan sudah sampai di depan pintu apartemennya. Jika kalian bertanya tentang first impression ketika ia masuk ke sekolah ini, sejujurnya tidak ada yang spesial, sama seperti pada umumnya. Hanya satu hal sih—dekat dengan targetnya.

Minhyuk menekan kode sandi apartemennya. Entah mengapa ia merasa diawasi sekarang, tapi oleh siapa?

"Oh, Hyuk-a, sudah pulang?" Minhyuk menganguk pelan. Menurutnya, pertanyaan dari Chanwoo terlalu berlebihan, bukankah Chanwoo bisa melihat bahwa Minhyuk sudah pulang? bahkan ia berada didepannya, lalu kenapa Chanwoo menyapanya seperti itu? dianggap apa dirinya sekarang?

Minhyuk masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur miliknya. Lagi-lagi ia merasa dirinya sedang diawasi. Ah, munkin perasaan ku saja, pikir Minhyuk.

Belum sempat menutup mana sepenuhnya, klip dengan light berwarna biru, menarik perhatiannya. Sejujurnya, ia ingin melihatnya barang sejenak, tapi apa boleh buat, matanya sudah tak kuat menahan kantuknya saat ini. Mungkin, ia akan melihatnya nanti setelah bangun tidur.

Tapi, saat hampir memejamkan mata sepenuhnya, suara lantang Chanhee membangunkannya dan mengambil paksa jam milik Minhyuk.

Holly shit,

"Wolf? kenapa kau membiarkannya?" tanya Chanhee menuntut. Sedangkan yang ditanya hanya menatap meminta dijelaskan apa maksudnya.

Chanhee yang melihat hal tersebut, mendengus kesal dan memanggil Chanwoo, "Hyung... Chanu hyung..."

Hyuk menghela nafas lelah, dan berjalan ke ruang tamu. Ini akan menjadi malam perdebatan panjang. Serius, tinggal tunggu saja dua kembar Chan itu memarahinya habis-habisan.

***
To Be Continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[DISCONTINUED] LAST MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang