Pagi hari tiba, Marvel memasuki rumah dengan peluh membanjiri badannya. Ia habis jogging disekitar komplek perumahan yang akan ia tinggali.
Berjalan ke dapur dan mengambil botol air mineral yang udah disediakan bundanya dilemari samping kulkas.
"Pagi bunda," sapanya kepada sang bunda yang lagi masak. Ia mengecup pipi sang bunda.
"Pagi juga sayang,"
Menarik kursi di meja makan, dan memperhatikan bundanya yang menyiapkan piring di meja.
"Adek belum bangun bun?"
"Belum Kak, bangunin nggih,"
"Siap!"
Lalu ia bangkit dan berjalan ke lantai atas, dan membuka pintu kamar disebelah kamarnya. Ia tersenyum saat mendapati adiknya yang masih bergelut dengan selimut.
"Adek, bangun yuk, mandi terus sarapan."
"Hmm," dan hanya di sautin dengan gumaman.
Lantas ia langsung menggendong adiknya dan membawanya ke kamar mandi yang berada di kamar adiknya.
"Ih kakak! Nakal deh!" Qilla seketika berteriak saat tiba-tiba ia di guyur air oleh kakak nya, dengan shower.
"Hahaha, makanya bangun dek, mandi ya. Kakak juga mau mandi, terus sarapan."
_____________________________________
Sekarang bunda, papa, Qilla, dan Marvel berada di meja makan, seperti biasa Qilla akan berceloteh bertanya ini dan itu.
"Papa, apa Qilla udah bisa sekolah di luar?"
Sang paa tersenyum. "Qilla pengen sekolah?"
Dengan semangat Qilla mengangguk, "Mau pah, pengen punya banyak teman!" Jawabnya dengan riang, sesekali menyuap nasi goreng ke mulutnya.
"Coba tanya bunda," Sean, sang papa melirik istrinya.
"Boleh dong, kan kita akan menetap disini, Adek bebas pilih sekolah di luar,"
"Asyiikkk,"
Marvel yang gemas dengan Qilla langsung menghujani ciuman diseluruh muka Qilla.
"Hiihhh kakak!!!"
"Bikin gemes sih, wlee" Marvel memeletkan lidahnya.
"Marvel, jangan godain adiknya." Siempunya nama hanya cengengesan.
"Bun, nanti kakak mau keluar, mau ketemu temen."
"Temen siapa kak?"
"Ada deh, nanti pan kapan kakak kenalin."
Sehabis sarapan dan berbincang-bincang dengan kedua orang tuanya Marvel siap-siap untuk keluar, sekarang udah jam 8.
Mobil udah di panasi sama sopir nya Sean. Dan sekarang tinggal berangkat. Jalanan lumayan lenggang. Sekitar 30 menitan ia sampai di taman yang sudah di share location sama Bellva.
Ia memakirkan mobilnya. Dan berjalan menelusuri taman yang sepertinya ramai dengan anak kecil dan orang tuanya. Ia membuka hp dan mengirim pesan ke Bellva.
Marvello : Vello udah nyampe nih
Marvello : Kamu dimana?***
Pagi-pagi sekali Bellva sudah heboh sendiri di dalam kamarnya.
"Ya ampun, gue harus make baju apa!"
Segala baju yang berada di lemari ia keluarkan dan di coba, dan rasanya tidak ada yang cocok di badannya. Padahal baju-baju yang di lemari itu kebanyakan baju baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARBELL
Подростковая литератураAREA DEWASA 👻🔥 ✨ Jangan lupa vote dan komen ✨ Marvello, si ganteng tapi mesum suka mesumin Bellva dan Bellva yang ketagihan atas kemesuman Marvel. Bellva yang diam-diam mempunyai nafsu yang tinggi di tutupi dengan sifat nya yang polos di depan tem...