Chapter 1 : Daily life of Yugi Twins

3.3K 179 28
                                    

Pada suatu pagi yang cerah. Cukup cerah untuk mengawali hari. Seperti biasa, kegiatan pagi hari si kembar Yugi Amane dan Yugi Tsukasa diawali dengan sarapan dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

*kriiiinnggggg.......* Suara alarm yang berbunyi cukup keras untuk membangunkan kedua makhluk manis yang sedang tertidur pulas dikamar mereka.

"Hoaamm..iya iya aku bangun" kata Amane yang terbangun dari tidur dan berjalan ke arah alarm namun masih menutup mata untuk mematikan alarm nya.

Setelah mematikan alarm, Amane membangunkan kembarannya, Tsukasa yang masih tertidur sambil ngorok.

"Oi Tsukasa bangun sudah pagi" sambil menggoyang-goyangkan tubuh tsukasa, namun yang dibangunkan masih saja tidur.

"Tsukasa bangun!" Ulang Amane sambil menaikkan suaranya dan menggoyangkan tubuh Tsukasa lebih keras. Namun yang dibangunkan tetap saja tidur. Amane yang mulai kehilangan kesabaran pun langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Tsukasa dan menarik nafas dalam-dalam

"WOY BANGUN DASAR TUKANG TIDUR!" Teriak amane kesal

"Wuaaaaa....." Tsukasa langsung kaget dan terjatuh dari ranjang.

"Itatatata...apa-apaan sih Amane." Kata Tsukasa sambil mengusap-usap punggungnya yang sakit karena terjatuh dari ranjang.

"Salah sendiri susah dibangunin" omel sang kakak.

"Kan aku lagi tidur" jawab Tsukasa dengan wajah polos nan manisnya.

"Hah terserah. Aku mau bikin sarapan dulu, kau mau makan apa?" Tanya Amane.

"Hmm...ja, omelette sama susu cokelat" Jawab Tsukasa sambil tersenyum.

"Hmm baiklah" Kata Amane sambil berjalan menuju ke pintu.

"Hup.." Tsukasa langsung melompat ke punggung Amane. Yang punya punggung pun langsung kaget

"Huaa...Tsukasa, apa yang kau lakukan?" Tanya Amane sambil kaget .

"Aku mau ke toilet" jawab Tsukasa

"Terus kenapa kau menempel di punggungku?!" Tanya Amane

"Gendooong" rengek Tsukasa

"Hah? Jalan sendiri sana!" Jawab Amane dengan kesal

"Hee...ayolah Amane, aku lagi males jalan nih, lagipula toiletnya juga searah ke dapur...pokoknya gendong gendong gendong" Tsukasa terus merengek kepada Amane sambil sok imut untuk digendong ke toilet.

"Haah...wakatta wakatta, aku gendong" jawab Amane

"Yay, sankyuu Amane!" *Cup* Tsukasa mencium pipi Amane dari belakang dan membuat amane kaget serta membuat pipinya memerah

"Tsukasa, kenapa kau mencium pipiku?" Tanya Amane sambil melihat Tsukasa dengan bingung

"Hm, memangnya kenapa? Huh, kenapa pipimu memerah Amane?" Tanya Tsukasa polos dan Amane pun langsung kaget karena tidak tahu kalau pipinya memerah

"B-betsuni...sudah lupakan" Jawab amane malu dan pipinya masih merah.

"Huh?" Tsukasa pun dibuat bingung dengan tingkah saudaranya yang lebih tua 1 jam tersebut.

Amane pun turun ke lantai bawah sambil menggendong Tsukasa untuk menuju ke dapur untuk memasak membuatkan sarapan untuk mereka berdua. Mereka harus mandiri karena kedua orang tua mereka pergi ke luar kota selama 2 minggu. Mereka harus membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan memasak makanan sendiri selama orang tua mereka di luar kota.

Amane menurunkan Tsukasa didepan toilet dan langsung ke dapur untuk membuat sarapan. Namun saat didapur, Amane tidak langsung memasak tapi malah berdiri mematung dan memikirkan kejadian yang baru saja dia alami.

Amane's POV
*Dalam batin* eeekkk...kenapa tadi Tsukasa tiba-tiba mencium pipiku, dan kenapa pipiku memerah setelah dicium oleh Tsukasa...Memang dia adalah adikku yang lebih muda 1 jam...tapi kenapa dia harus mencium pipiku dan kenapa pipiku memerah setelah dicium oleh Tsukasa *nanya lagi*...tidak, jangan dipikirkan lagi amane...kau harus membuat sarapan dan setelah sarapan harus bersiap-siap pergi ke sekolah.
End Amane's POV

Setelah itu Amane membuat 2 omelette dan 2 susu cokelat hangat untuk sarapan mereka berdua sambil memikirkan kejadian tadi...Memang akhir-akhir ini Amane sering memperhatikan Tsukasa dan setiap Tsukasa bertingkah 'imut' menurut Amane, pipi Amane pun langsung memerah... mungkinkah Amane mulai menyukai kembarannya tersebut.

Setelah selesai memasak, Amane menaruh 2 piring omelette dan 2 gelas susu cokelat hangat di meja makan. Tsukasa sudah menunggu sambil menonton tv yang ada di dapur.

"Cepat dimakan Tsukasa, setelah ini kita masih harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah" suruh sang kakak

"Iya iya..kalau begitu, itadakimasu... nyam nyam...hmm umaii" puji Tsukasa terhadap masakan Amane

"Imutnya..." Batin Amane sambil memperhatikan Tsukasa makan

"Hm? Oi Amane, kenapa kau belum makan malah ngelihatin aku... katanya suruh cepat cepat" kata Tsukasa

"Oh gomen gomen. Itadakimasu" kata Amane dan langsung menyantap sarapannya.

Setelah mereka sarapan, mereka pun langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

"Tsukasa, aku tidak sempat bikin bekal, jadi nanti disekolah beli makanan saja ya...ini uangnya" ucap Amane sambil memberi uang ke Tsukasa. Uang tersebut diberikan ayah mereka untuk uang saku selama orang tua mereka di luar kota.

"Ok" jawab Tsukasa sambil menerima uangnya.

"Ayo Amane" ucap Tsukasa bersemangat

"Iya iya, sebentar aku mengunci rumah dulu" kata Amane sambil memegang kunci rumah dengan gantungan roket.
Setelah itu mereka berdua berangkat ke sekolah.

Tbc.




Akhirnyaaaaa selesai juga chapter 1 nya....semoga kalian suka sama fanfic amburadul ini...hehehe maklum baru pertama kali bikin fanfic. Awalnya sempet ragu sih mau di publish apa nggak...tp jiwa fujoshiku bergejolak supaya di publish...pokoknya akan aku bikin sampai tamat ntah mau brp chapter...kalau bisa aku akan update tiap selasa.

Jangan lupa saran dan votenya ya minna-san..
See u next chapter.

Because I Love You, My Cute Brother.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang