ᵗʷᵒ: ᶠᵃᶜᵉ ᵐᵃˢᵏ

1.1K 128 6
                                    

Yoonbin mengaku salah langkah. Dia terjebak bersama delapan orang, masing-masing membawa pistol yang pelatuknya sudah siap di lepaskan. Yoonbin tahu dirinya paling handal dan lihai mengunakan benda mematikan itu, tapi disuasana genting seperti ini dia tidak bisa sepenuhnya berhasil meringkus mereka dan lolos begitu saja.

Dalam hati memaki Mashiho dan Kotaro yang tak kunjung datang, begitupun Yoshi dan Jaehyuk, Yoonbin benar-benar sendiri dan suasana menjadi genting saat salah satu dari mereka menggertak.

"Ha Yoonbin," ujar salah satu dari mereka dengan nada meremehkan. Seulas tawa sarkas terbit, "apa Daniel yang mengirimmu ke tempat ini?" imbuhnya menebak dengan wajah masam.

Memang pada dasarnya Yoonbin tidak akan bicara kalau itu tidak terlalu penting, pemuda itu masih setia mengambil ancang-ancang untuk meloloskan diri, walaupun mustahil karena sudah di kepung.

Tapi, Yoonbin merasa ada yang ganjal. Kenapa para pesuruh pimpinan Anonim tahu kalau dirinya ada disini, bukankah dia sudah melewati tempat yang begitu rahasia?

"Kau dan teman-temannu tidak akan menang melawan Anonim. Oh iya, apa Daniel masih menjadi budak cinta Areum? Apa dia masih menginginkan jalang itu?" sahut temannya yang menodongkan pistol kearah Yoonbin.

Gelegar tawa delapan orang itu membuat Yoonbin semakin kesal. kesabarannya sudah habis dan dia tidak perduli jika pertarungan ini pada akhirnya yang tersisa hanyalah namanya. Dan jika itu terjadi orang yang pertama dihantuinya adalah Hyunsuk hyung.

Satu kakinya terangkat menepis delapan pistol yang menodong ke arahnya. Berlari tiga langkah sedikit menjauh lalu bersiap adu pukul dengan delapan orang tersebut. Satu persatu emnghampiri Yoonbin, mencoba mencari celah namun pemuda itu tetap siaga. Pistol dibalik jaket hitamnya sudah dipastikan aman dan tidak jatuh walau dia bertingkah tak karuan.

"Keparat kau Ha Yoonbin," teriak si jangkung berlari ke arah Yoonbin.

Lima orang terkapar karena tendangan Yoonbin, pukulan di wajah yang membabi buta dan injakan dibagian leher. Yoonbin tidak main-main dalam mencabut nyawa seseorang, kapan saja dia bisa menjadi malaikat mau kalau dia mau.

Si jangkung itu mendapatkan kesempatan, celah, menarik kaki Yoonbin hingga pemuda itu terkapar dengan nafas terengah. Peluh membanjiri wajah, tenggorokannya kering, menatap sangsi si jangkung yang berdiri di depannya dengan ekspresi tak terbaca.

"Kau salah memilih lawan Ha Yoonbin, percuma, karena kau kesini sama saja mengantar nyawa padaku." Yoonbin berteriak kesakitan kala kaki si jangkung menginjak perutnya kuat, menarik kakinya dan menyeretnya tanpa ampun.

Yoonbin meronta mencoba melepaskan cengkeraman di kakinya namun tidak bisa. Saat tak sengaja menemukan sebuah kayu balok kecil, dia meraih kayu tersebut dan memukul tangan si jangkung kuat. Kakinya terlepas dan Yoonbin kembali berdiri. Sekarang permaian akan berganti.

Menghampiri dua orang yang sejak tadi diam saja, Yoonbin kembali menyerang penuh emosi. Mengingat dulu orang berharganya pernah diperlakukan seperti ini, dia semakin membabi buta, matanya memerah diiringi nafas terengah. Dua orang itu terkapar, berganti menghampiri si jangkung yang tengah kesakitan. Yoonbin menyeringai, menyambar kayu balok kecil dan melayangkannya ke arah si jangkung.

Sialan memang. Keparat gila. Bedebah.

Tangannya terayunnya ditahan seseorang. Dan sinting, yang menahan tangannya adalah seorang perempuan. Si jangkung dan teman-temannya pergi karena diinterupsi perempuan itu.

Yoonbin menatap nyalang perempuan dihadapannya, tangannya menghempaskan tangan perempuan itu yang sejak tadi menahannya. Dia mendesis tak terima dan berdecih sarkas. Wajahnya datar.

ᵗʰᵉ ᵈᵉᵃᵈ ˢʰᵒᵗ [TREASURE + YGTB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang