"nad, itu teman kamu datang nungguin kamu di ruang tamu" ujar wanita paruh baya, namanya Maya dan wanita itu adalah ibu ku.
"Siapa sih buk, nadra nggak ada teman yang datang hari ini"jawab ku sambil terus mengetik di laptop untuk tugas biologi dan file-nya harus di selesaikan hari ini
"Kamu temuin dulu, siapa tau penting"ujar ibu sambil mematikan lampu kamar. "Ibu mau masak, teman kamu di kasih minum dulu ya nak" aku hanya bergumam sebelum ibu menutup pintu
Aku menekan tombol sleep di laptop"ganggu banget sih itu tamu!"gerutu ku sebal kemudian keluar dari kamar untuk melihat siapa yang datang siang hari seperti ini. Ruang tamu dan kamar ku di hubungkan dengan tangga,jadi aku bisa melihat orang yang datang dari atas tangga
Arzo? ngapain dia datang..
Aku mempercepat langkah menuruni anak tangga. Sesampainya di sana, seorang cowok masih mengenakan seragam basket duduk sambil bermain ponsel
"Flashdisk lo udah gue balikin, terus perlu apa lagi?" Tanya ku sesampainya di depan Arzo.
Arzo mematikan ponselnya,menatap ke arah ku tak suka "gue cuma mau ambil charger laptop yang tinggal di tas lo dua hari yang lalu"ujar Arzo lalu kembali melanjutkan bermain ponsel
Aku kembali mengingat-ingat dua hari yang lalu,
Charger laptop? Jadi selama ini tas gue berat karena ada charger laptopnya Arzo. Bodoh banget lo nad!"Jangan pura-pura lupa! Gue mau balik" aku membuang mata jengah saat Arzo mengatakan diri ku pura-pura lupa. Cowok itu selalu terburu-buru dalam segala hal, menyebalkan!
"Tunggu di situ"aku balik ke kamar untuk memeriksa tas apakah ada charger Arzo atau tidak. Selama dua hari ini,aku hanya menganti buku pelajaran tanpa memeriksa isi tas dan selama itu pula aku selalu berangkat ke sekolah dengan tas berat padahal bukunya tidak banyak.
Aku mengambil tas di atas meja dan langsung mengeluarkan semua isinya. Dan benar saja,charger laptop bewarna hitam ada di dalam tas
Ngapain sih charger laptop Arzo di dalam tas gue segala! Pantesan itu anak bilang gue jangan pura-pura lupa.
Aku langsung turun ke bawah menemui Arzo yang masih menunggu "Udah kan?" Aku meletakan charger itu di atas meja dan Arzo mengambilnya tanpa ada mengatakan sesuatu
"mau minum apa?ibu gue yang suruh" tawar ku dengan wajah masam
"Nggak usah repot-repot buat minum. Gue mau balik"Arzo memasukan charger ke dalam tasnya lalu berdiri. "Bilang sama nyokap lo gue pamit"
Aku merentangkan tangan ketika Arzo hendak berjalan."bersikap kayak tamu normal, duduk dan minum setelahnya lo bisa balik"aku menarik tangan Arzo agar kembali duduk di tempatnya dan Arzo diam mengikuti instruksi ku
"Gue ada latihan dua menit lagi"
Aku hanya mengangguk dan langsung menuju dapur. Sedangkan Arzo hanya bisa pasrah ketika aku melarangnya pulang, sebenarnya aku tau kalau Arzo sudah selesai latihan basket tetapi cowok super perfect ini pura-pura ada latihan
Bau bohongnya ke cium. Dasar arzo
"Habisin dan lo bisa pulang"aku.meletakan satu gelas minuman sirup dingin dan beberapa makanan ringan di dalam nampan. Aku duduk di depan Arzo dan membiarkannya mengambil minuman
"Lo udah siapin slide bab 2 kan? Besok udah harus di kumpul.."ucap Arzo
Aku enggeleng sambil memakan keripik pedas yang ku bawa dari dapur "belum. Nanti mau gue kerjain"ucap ku santai tanpa memperdulikan Arzo yang menatap ku aneh
"You crazy! Lo pikir buat selesai slide itu mudah?nad bisa nggak lo serius!" Arzo menatap tajam ke arah ku yang masih duduk sambil memasukkan keripik ke mulut.
Saat seperti ini,pasti aku yang di salahkan. I believe it
Aku melenguh kasar "gue bukan robot kerja 24 jam, gue juga punya kegiatan lain selain buat tugas dari lo"kata ku dengan nada sedikit kesal lalu beranjak dari duduk menuju kamar
Tidak lama kemudian aku turun dari tangga sambil membawa tas sekolah dengan hentakan kaki yang keras dan aku yakin arzo dapat mendengar suara langkah kaki ku
"Gue butuh rekomendasi dari slide di sini"aku menggeser posisi duduk sedikit miring ke arah Arzo agar cowok itu bisa melihat tugas yang ku buat
"Finish? Don't give me a bad think about it!" Arzo menatapku tajam. Kalau bisa,pasti sudah ku cakar wajah songong Arzo saat ini. Sudah marah-marah apalagi pakai acara tatapan tajam
"What your want i say sorry? Gue cuma bilang belum bukan nggak sama sekali Ar." Aku kembali pada laptop dan merubah beberapa tampilan yang kurang menarik
"I not need! Langsung copy ke flashdisk gue"aku hanya bergumam lalu mengambil flashdisk dari tangan Arzo. Masalah copy ini itu Arzo bisa cepat, kalau masalah tugas belum siap Arzo marah
Perlu ku garis bawahi kalau cowok di samping ku ini seorang manusia yang 'crazy'.
"Selesai" aku memberikan flashdisk itu dan menutup laptop. Sedangkan Arzo menerimanya dengan wajah biasa aja
Yang paling menyebalkan,Arzo datang tanpa kabar dan pulang tanpa pamitan. Sumpah demi apapun, rasa sebalku naik menjadi delapan puluh sembilan kuadrat hanya karena melihat Arzo bertingkah seperti bukan manusia pada umumnya
Setelah aku mengembalikan flashdisk itu,Arzo langsung menerimanya lalu keluar dari rumah ku.
Baiklah, ARZO LO BERHASIL BUAT GUE SEMAKIN BERNIAT BUNUH LO NANTI MALAM!-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Klasikal
Teen Fiction"Ar,kenapa telpon gue?"ucap ku pertama kali saat ponsel sudah terhubung dengan ponsel Arzo "Lo tanya kenapa gue telpon?gila lo nad! Lo lupa kalau flashdisk persentasi gue ada di lo?" Aku menepuk kening kuat, aku lupa memberikan flashdisk Arzo hari i...