Kaca

3.3K 309 3
                                    

Rombongan itu bergerak cepat membelah daratan. Hentakan demi hentakan terdengar riuh. Para pasukan menderu turun. Menuju tengah desa, tempat terpenting bagi kelompotan,

Markas barat daya.

Sehun dengan gesit melesat masuk membawa persenjataan di punggungnya.
Diikuti oleh pasukan lainya.

Chanyeol tetap melangkah tenang, tidak satupun yang terlepas dari pengamatanya. Matanya gesit menilai keadaan.

Persis seperti yang di katakan sehun padanya, ruam rumpah sudah desa ini. Kacau, terlebih para penduduk yang bergelimpangan di pinggir jalan.

Wajah nya tetap tenang, seolah tau apa yang akan dia hadapi saat tiba di markas barat daya.
Matanya memincing tajam, tidak hanya tau..

Chanyeol persis tau siapa pelaku semua ini.

Gerbang barat daya kosong tanpa penjagaan.
Ada yang tidak beres di sini..
Tidak ada pengawal ataupun serangan secara tiba-tiba.

Semuanya terlihat sunyi dengan gelimpangan mayat warga desa.

dimana semua orang?

Chanyeol dan sehun melangkah di bagian paling depan-

" tuan- " sehun menghentikan langkahnya.

Chanyeol melirik kearahnya melalui ujung mata.

" Bukankah ini... " sehun bersiap mengambil sesuatu di bawah sana, namun sekejap langkah nya terhenti-

" Hentikan itu sehun "

" ... "

Tidak ada jawaban dari sehun, iya tau bahwa tuanya enggan menatap 'benda' yang ia lihat saat ini.

" Kuatkan hatimu, dan yakinlah bahwa ia sudah mati "

SREKK-
Kata-kata itu menyakiti hatinya.

sehun hanya diam dan meneruskan langkahnya untuk masuk ke dalam markas.

Chanyeol yang mengetahui kisah lama itu berusaha membuat sehun untuk tidak larut pada kenangan pahit saat itu,



dengan cara mematikan hatinya.






Persis seperti dirinya..

Tidak ada lagi cinta dan kasih..
t

idak ada lagi belas kasihan..

.
.
.
.
.
.
.
.

Langkah Chanyeol dan sehun berhenti tepat setelah memasuki markas.

Tidak ada apa-apa disana,

Sunyi

Para pasukan mencoba memeriksa isi ruangan, berusaha mencari jejak dan beberapa petunjuk disana.
Namun, tetap nihil.

Tidak ada bekas apapun disana, apa mereka terlambat?

Sehun menggeram marah.
melihat semua ini benar-benar membuatnya muak.
Ia harus mencari tau apa yang terjadi disini-

Paradise SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang