Chapter

2.7K 280 10
                                    


Siang hari di sehuah gubuk tua tepat di tengah hutan. Terlihat dua orang yang tengah sibuk memainkan permainan sederhana.
Pria bermat coklat dan biru laut itu tertawa renyah, menikmati permainan batu yang sedari tadi mereka lakukan.

Di sisi lain rumah. Lebih tepatnya di balik dapur terdapat wanita parubaya yang tengah sibuk menyiapkan makan siang. Tak jauh dari sana tampak seorang wanita tua yang duduk di kursi goyang tua miliknya.

Kursi itu amat elok karena terbuat dari anyaman rotan. Terlihat kokoh walau sudah usang. Wajah tuanya mengamati dua orang anak yang asik bermain di bawah sana. Tenganya sibuk mengelap tongkat miliknya.

Wanita tua itu kemudian menggulirkan pandanganya. Menatap kebun sayur yang telah rawat bertahun-tahun lamanya. Kebun itu sangat luas, mata kelabu kecoklatan miliknya menyapu seluruh pemandangan kebun.

Hembusan angin menerpa kulit keriputnya. Membuat rambut putihnya ikut bergoyang-goyang kecil.

Kyungsoo mengambil sebuah batu. Menyembunyikan batu kecil diantara batu-batu disana tanpa sepengetahuan baekhyun.
sedangkan baekhyun sibuk mengambil batu baru lainya.

"baekiie, mana batu-batu kecil disini? Hah..?
jangan-jangan..
Kau ingin bermain curang eoh?"

Baekhyun tertegun, batu-batu ditanganya jatuh seketika. Matanya berkaca-kaca. Jari jari kecilnya mengerat lucu. baekhyun menggigit kecil bibirnya. Guna meredam tangisanya.

"Ah.. Kau bermain curang.. "
Kyungsoo semakin menjadi-jadi menggoda baekiie.

"Haelmoenni..!"  baekhyun berteriak.

Kyungsoo tak berhenti tertawa melihat baekhyun yang merengek.
Tanganya jahil mengambil beberapa batu disana. Menukar miliknya dengan yang lebih besar.

".. Hiks..! Haelmoeni, lihat kyungsoo hyung hiks.. "

Baekhyun membawa boneka kelinci kecil miliknya, berlari memeluk kaki wanita tua yang tengah sibuk dengan acaranya. Matanya melengkung seiring dengan senyum lebar yang mengembang.

Wanita tua itu mengelus rambut baekhyun penuh kasih sayang. Membuat baekhyun mengadu dan menangis lebih kencang. Mencurahkan rasa kesalnya.

" hiks..! batu baekiie di tukar.. Hiks.. b-baekiie kan tidak curang.. "

Wanit tua itu mengambil baekhyun ke gendonganya. Mengelus lembut rambut baekhyun yang menangis lucu.

Baekhyun memeluk leher wanita tua itu, menyembunyikan wajah dan pipi gembilnya yang sembab.

" Hiks.. "

Kyungsoo mendekat baekhyun sambil terkekeh. Wanita tua itu menggeleng pelan melihat tingkah kedua anak di depanya ini.

Kyungsoo membujuk baekhyun dengan berjanji akan mencarikan bunga yang banyak untuknya nanti. Baekhyun sedikit malu-malu namun mau dengan iming-iming itu.

" hyung janji? "

baekhyun mendongakan wajah sembabnya. Mata puppy itu terlihat basah.

" nee.. hyung janji "

Kyungsoo tersenyum dan meminta maaf karena membuat baekhyun menangis. Di balas anggukan lucu dari si kecil.

"Waktunya makan siang"

Terdengar suara dari arah dapur. Baekhyun yang tadinya menangis lantas memekik senang. Perutnya sangat lapar, ia tak sabar ingin menyantap makanan lezat disana.

" mamam~ mamam~ " Baekhyun berlari kecil dengan kaki pendek miliknya.

Diikituti kyungsoo yang menyusul baekhyun. Ia tertawa renyah melihat adik kecilnya itu kegirangan. Padahal beberapa detik yang lalu ia tengah merajuk dan menangis.

Paradise SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang