Sangkar

3.3K 296 28
                                    

Baekhyun perlahan mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang mulai menilisik. Mengerjapkan mata puppy itu dengan bulu mata yang sedikit bergetar.

Perlahan mata itu terbuka, baekhyun melihat sekitar dengan tatapan takut. Tidak ada siapa-siapa disana. Hanya baja-baja yang terukir elok. Cahaya itu terhalang oleh kain merah yang nenutupi setiap pilar baja itu.

Baekhyun tidak tau tempat apa ini, ia berusaha menggunakan akal sehatnya untuk mencoba menebak-nebak keberadaanya.
Baekhyun merasa tidak asing dengan bentuk benda ini walau wawasanya tidak seluas hyungnya yang suka membaca, baekhyun tetap berusaha.

"Ung.. B-burung .."

Baekhyun mencicit kecil, tangan bergetar meremas pakaian yang ja kenakan. Seketia terdengar suara hingar bingar dan tepuk tangan.
Baekhyun semakin takut. Ia meringkuk semakin dalam.

Seketika kain merah itu di buka. Baekhyun bergetar hebat, ia merasa risih dengan suara-suara ini dan juga tepuk tangan yang membuatnya semakin takut. Baekyun kecil menangis sesegukan.

Para penonton disana terkejut bukan main, melihat seorang pria kecil yang tengah menangis meringkuk . wajah sembab nya menambah kesan semakin cantik.

Para mafia dan pengusaha kaya yang senang mengumpulkan slave hanyan untuk memuaskan mereka menyeringai bukan main. Sosok disana 2 detiak kedepan akan menjadi barang berharga yang di perebutkan.

Belum saja MC kembali berbicara, hingar bingar dan sorakan itu semakin jadi memenuhi ruangan. mulai dari lelaki tua buncit hingga pengusaha-pengusaha muda disana mengangkat papan mereka dengan angkuh.

Angka-angka itu terus bertambah, diikuti pekikan dan sorakan yang semakin menggila. Ruangan itu ricuh seketika.

"Tenanglah tenang..!! Mari kita lihat kembali harga yang ada disana-

Oh ya! Tawaran yang bagus 560Juta!

Ada lagi? Semakin meningkat-

890 juta! ini hebat sekali para penonton..!! "

Teriakan MC bagaikam minyak tanah yang disiramkan ke api.teriakan teriakn provokator itu membut mereka semakin membludak mengingkan pria kecil dalam sangkar baja cantik disana.

"Hiks.. Hyung- ung.. hiks.. " Baekhyun meringkuk ketakutan. Tanganya sudah ia letakan di masing-masing telinga saat ini. Melirik takut-takut pada isi ruangan.
Matanya bulu matanya bergetar air matanya semakin deras.

Bukannya menatap simpati, tapi pria-pria bajingan di luar sana semakin menggila dengan wajah sembab pria mungil itu.

Baekhyun saat ini tidak lagi berpakaian lusuh, tubuhnya telah bersih entah sejak kapan. Selembar kemeja putih tipis melekat di tubuhnya. Menambah kesan cantik yang menjadi-jadi.

Chanyeol yang sedari tadi tidak bergeming dengan tawaran-tawaran dari babak sebelumnya saat ini tertegun walau dengan ekspresi datar. Mata bulat tajam itu menelisik wajah pria kecil di dalam sangkar.

Rahangnya mengeras, tatapannya mengkilat tajam. Sehun yang menyadari hal itu hanya mampu diam, ia tak bergeming. Sehun mengerti mengapa tuan agung nya itu berubah seketika.

Dia- pria kecil di dalam sangkar disana adalah alasanya. Sehun mengulum senyum kecilnya. Melihat ke arah panggung kembali.

"Kau ingin membeli nya?" jongin membuka suara, sehun mendelik lalu memutar bola matanya.

"Tak perlu kau suruhpun, lelaki itu akan menjadi miliknya" Sehun meneguk gelas wine di tanganya.

Suho sedari tadi menyaksikan itu perlahan mulai memhami situasi.

Paradise SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang