2

26 7 0
                                    

Di sore hari yang mendung terlihat dua orang gadis remaja menenteng sebuah plastik sampah yang akan mereka buang ke belakang sekolah.

karena hari ini mereka mendapatkan tugas untuk membersihkan gudang dan sekitarnya yang terdapat banyak sampah.

"Berat banget sih" keluh salah seorang gadis yang menenteng plastik sampah tersebut.

"Nggak kok, nggak berat kan udah aku bantuin masa masih berat sih na?" tanya gadis di sampingnya dengan senyum lembut.

" Masih ra, masih berat aku tuh berasa ngangkat mayat bukannya sampah" gadis pertama menjawab dengan kesal.

" Udah nggak usah banyak mengeluh, nah kita udah nyampek taruh di sini aja sampahnya" ucap gadis kedua sambil meletakkan plastik sampah itu di atas tumpukan sampah yang ada di sana.

Saat keduanya akan pergi gadis pertama melihat ada sesuatu yang janggal dengan tumpukan sampah tersebut.

Ia menajamkan penglihatannya dan melihat ada sesuatu di tumpukan sampah.

" Ra...... Amara!!!" gadis yang dipanggil Amara pun menoleh dan melihat Alana sahabatnya diam mematung melihat tumpukan sampah yang ada di hadapannya.

" Ra, sini lihat itu apaan Ra.. " Alana berucap dengan tubuh bergetar, ia sangat takut dengan apa yang barusaja ia lihat.

Amara pun mendekat dan melihat tumpukan sampah yang ada di hadapannya, ia merasa tidak ada yang aneh dengan tumpukan sampah itu.

Namun setelah ia melihat dengan lebih teliti ternya benar yang dikatakan sahabatnya bahwa ada sesuatu di tumpukan sampah itu.

Amara dan Alana saling menatap dengan pandangan yang berbeda, Alana yang terlihat takut dan Amara yang kaget. 

Setelah itu mereka langsung berlari menjauh dari tempat itu.

Tanpa mereka ketahui sedari tadi ada sepasang mata yang melihat mereka dengan tanjam.

Kemudian mendekat ke arah tumpukan sampah lalu diambillah sesuatu yang di lihat kedua gadis tadi.

Memasukkannya ke dalam plastik sampah yang ia bawa sedari tadi untuk wadah barang yang diambilnya lalu segera pergi dari sana sebelum ada orang yang melihatnya.

              

                       💎💎💎💎💎💎

" Mereka berdua lama banget sih lumutan aku nungguin mereka dari tadi" ucap seorang gadis dengan kesal karena menunggu dua sahabatnya yang sedari tadi belun kembali.

Sedangkan gadis di sampingnya hanya bungkam dan melirik sekilas kemudian kembali terfokus pada buku yang ia baca.

" kamu tuh dari tadi dengerim aku nggak sih ta, disamping kamu tuh ada orang malah asik sendiri " gadis tadi kembali berbicara saat tidak mendapar balasan dari orang disampingnya.

"  Diam  fi " ucap Dita pada akhirnya setelah diam sedari tadi, karena ulah Fina sahabatnya ia jadi tidak bisa diam sedari tadi membuatnya tidak fokus membaca buku.

" Dari tadi kek ngomongnya, aku tuh berasa kayak orang gila ngomong sendiri " tanpa memperdulikan Dita yang memintanya untuk diam Fina malah kembali barkicau.

Dita menutup bukunya kemudian menoleh ke arah Fina, sahabatnya yang satu ini memang yang paling cerewet diantara mereka berempat.

Mereka berdua lemudian diam, tak lama kemudian terlihat dua orang gadis berlari ke arah mereka dengan wajah ketakutan seperti dikejar hantu.

" Kalian berdua dari mana aja sih lama banget, aku sama Dita nungguin dari tadi tau " Fina berucap setelah Amara dan Alana sampai di hadapan mereka berdua.

" Kalian kenapa " tanya Dita kepada dua sahabatnya yang kini terlihat kelelahan setelah berlari.

" Eh iya, kalian kenapa kok lari-lari gitu ada yang ngejar kalian, mau malakin kalian, atau jangan-jangan kalian..... ketemu sama hantu di sekolah ini " Fina bertanya dengan heboh dan dijawab gelengan oleh Amara.

Tanpa menjawab pertanyaan kedua sahabatnya Amara menarik tangan Fina dan berjalan menuju tempat pembuangan sampah yang terletak di belakang sekolah paling pojok.

Dita dan Alana mengukuti mereka, setelah sampai di sana Amara kaget saat apa yang dia dan Alana lihat tadi sudah tidak ada.

" Apa sih ra, emang di sini ada apa " Dita bertanya karena tidak menemukan sesuatu yang aneh dengan tempat ini. Hanya ada sampah tidak ada yang menarik.

" Ada ta, tadi tuh ada disini " Ucap Amara sambil menunjuk tumpukan sampah yang ada di sampingnya.

"Oh sampah, pasti ada sampah lah ini kan tempat pembuangan sampah jadi kita diajak ke sini buat liatin sampah " Fian berucap sambil memandang tumpukan sampah yang ditunjuk Amara.

" Enggak fi, bukan sampah lagian bukan cuma aku yang lihat Lana juga lihat kok tadi iya kan na? " Amara berusaha agar sahabatnya itu percaya padanya.

" Iya fi, tadi aku juga lihat di situ ada...... tangan " Alana berucap dengan pelan di akhir kalimat ia masih terbanyang-bayang dengan kejadin beberapa saat lalu.

" Mungkin kalian salah lihat, mungkin..  itu cuma sampah yang keliatan kayak tangan kalian juga nggak liat dengan jelas kan " ucap Dita mencoba untuk berfikir positif.

" Udah nggak usah di fikirin mendingan kita pulang udah sore nih mendung lagi mendingan kita pulang sebelum hujan " mereka semua mengangguk setuju dengan usulan Fina.

Keempatnya pun pergi dari tempat itu,  meninggalkan seseorang yang bersembunyi dan memandangi mereka hingga tak tetlihat lagi.




          

S E C R E T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang