20~Perjodohαn

34.8K 764 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Begitu mereka sudah mendapatkan
tempat kost-an yang tidak jauh dari Apartemen Anggara, Feli langsung menolaknya, lantaran kost-an itu
terlalu besar untuk dia tempati, serta harga sewa perbulanya yang mahal
tentunya. padahal Anggara tidak mempermasalahkannya, cukup Feli
terima beres saja.

Feli hanya tidak ingin merepotkan Anggara lagi, sudah cukup dia
beberapa hari tinggal di Apartamen Cowok itu.

Bahkan Feli berniat mencari
pekerjaan lain, yang pastinya bukan perkerjaan sebagai cewek panggilan
lagi. Feli tidak mau melakukan
pekerjaan kotor itu lagi, pekerjaan
yang sudah menghancurkan
hidupnya.

Feli sudah cukup lelah, apa lagi
sekarang ibunya sudah meninggal,
jadi tidak ada lagi alasan untuknya
tetap bertahan pada pekerjaan yang sangat dia benci. Ya, Feli bertahan
karena sang bunda.

                           🌸🌸🌸🌸

Saat dua sejoli itu tengah melintasi
jalan persimpangan, tiba-tiba
terdengar seseorang memanggil mereka.

"WOI, BERHENTI!!"

Feli dan Anggara menoleh ke arah
sesorang yang memanggil mereka
Berdua.

"Ga, jangan berhenti, jalan aja terus" Tintah Feli ketakutan

Belum sempat Anggara menyahuti
ucapan Feli, cowok itu sudah
menepikan motornya, lalu terlihat
dua orang preman bertubuh besar, bertatto dan botak.

Feli mengenggam erat ujung jaket 
Anggara, Cowok itu pun menyadari
akan ketakutan Feli, dia langsung mengusap pelan tangan Feli, yang
masih mengenggam erat jaketnya.

"Mau apa kalian?!" Sentak Anggara,
yang masih Standbay diatas motornya.

"Cepet serahin Cewek yang ada
dibelakang lo itu!!" Jawab si preman

Anggara mengeryitkan kening, lalu menoleh ke arah Feli.

"Kamu kenal mereka?" Tanya Anggara.

"Mereka anak buah mami" Jawab Feli dengan tubuh gemetar.

"Woi!! Lo budeg ya?!" Bentak
preman yang kepalanya botak.

"Kenapa harus gue serahin" Tantang Anggara tidak takut.

"Bokap dia punya utang sama bos
kami, jadi anaknya harus kerja sama
bos kami, buat lunasi utang-utang bokapnya" Ujar sipreman yang
bertatto

"Bos lo gak punya otak apa goblok?!
yang punya utang itu bokapnya,
kenapa anaknya harus disangkut pautkan!!" Jawab Anggara, lalu turun
dari motornya.

Feli langsung menahan tangan
Anggara. "Ga, kita pergi aja dari
sini" Ujarnya ketakutan, Anggara
hanya tersenyum, seolah semua
akan baik-baik saja.

My Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang