36~Perubahan Sifat

15.2K 511 55
                                    


              Ada rasa sakit selain dibenci.
                         yaitu diabaikan.

                           -Felichia Cesta-                   

                           -Felichia Cesta-                   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Suara musik menghentak keras. para pengunjung semakin menggila menggerakan tubuhnya mengikuti
alunan musik Dj. semakin malam
tempat hiburan itu semakin ramai.
Asap rokok dan alkohol seperti sudah menjadi pelengkap dan teman, bagi
siapa saja yang datang.

Disebuah meja yang terletak dipojokan, nampak Anggara dan teman dekatnya, Gery, Bastian dan Irfan berbincang
ringan, sembari menikmati minuman ber'alkohol yang tersedia diatas meja.

Jika teman Anggara menikmati
minuman ber'alkohol itu dengan
menuangkannya lebih dulu di
sebuah gelas kecil, berbeda dengan Anggara, dia meminumnya langsung
dari botolnya.

Terlihat jelas raut frustasi yang tidak bersahabat di wajahnya. berdiam diri
di Apartamen malah mengingatkannya pada Feli, saat perempuan itu tinggal
di Apartemennya. benar-benar membuatnya gila! Maka dari itu
Anggara memilih pulang ke
rumah meskipun awalnya harus mendengarkan kemarahan dari
Papanya.

Gendang telinganya seakan sudah
kebal mendengarkan ocehan Papanya. Anggara tetaplah Anggara. dia tidak
akan menanggapi sesuatu yang menurutnya tidak penting, meskipun
itu dari papanya sendiri.

Irfan memperhatikan botol kosong
yang berjumlah empat buah ada di
atas meja. ke empat botol itu Anggara sendiri yang- menghabiskannya
tanpa sisa. bahkan Anggara memesan
dua botol lagi.

"Lo mau teler beneran bro? Sampe
habis gini" Ujar Irfan menegurnya

"Kita tau gimana perasaan lo, setelah
Feli mutusin hubungan kalian, tapi
jangan rusak badan lo juga dengan
minum sebanyak ini, entar kita juga
yang repot" Timpal Bastian
menceramahi.
"Bokap lo kan garang banget,  kalau marah, inget, Ga. besok bukan hari minggu, jadi jangan bikin masalah
buat bolos sekolah" Sambungnya.

Anggara berdecak atas ocehan
teman-temannya. "Berisik lo! Kaya
nenek-nenek!"

"Di ingetin juga" Kesal Bastian

Bukannya mendengarkan, Anggara
justru mengabaikan dan kembali menengak minuman itu dari
botolnya langsung, hingga tersisa
separuh.

"Anjir, nih anak!" Geram Gery, yang
sudah kehilangan kesabaran
menghadapi sikap Anggara yang
seperti itu. "Udahlah, terserah lo, capek kita ngasih tau lo yang lagi mode batu
kek gitu"

Bastian, Gery dan Irfan akhirnya
membiarkan Anggara melakukan apa
pun sesuka hatinya, karena bagi
mereka percuma menasihati Anggara
yang dalam keadaan kalut, apa lagi di tambah dengan minuman yang sudah
ditenggaknya habis, sudah mereka
pastikan Anggara dalam keadaan
setengah mabuk, hanya saja gestur tubuhnya tidak menunjukan itu.

My Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang