Fotocopy

4.6K 371 84
                                    

Summary : Ini semua karena kebodohan Taeyong yang iseng dengan alat fotocopy.

Siang itu, semua karyawan di salah satu perusahaan terbesar itu dibuat terkejut. CEO atau pemilik perusahaan itu turun dari ruangan khusus di lantai khusus miliknya, hanya untuk mem--fotocopy berkas miliknya.

Sebagai seorang pemimpin ia memiliki kekuasaan untuk memerintah, ia bahkan memiliki office boy khusus untuk lantai miliknya. Dan entah mengapa pria dengan kedudukan tinggi itu ingin melakukannya sendiri.

Karena setiap lantai di perusahaan besar itu memiliki ruang dan alat Fotocopy sendiri, maka Jaehyun, sang pemilik perusahaan, memilih lantai 02, sebagai pilihannya.

Jaehyun berjalan dengan arogan, membiarkan semua pegawai yang ia lewati menunduk. Ia tak membalas, bibirnya tetap menunjukkan garis tegang penuh dominan. Ia masuk ke dalam ruang fotocopy, dan menemukan lelaki mungil yang sibuk dengan gesper dan resletinganya.

Kening Jaehyun berkerut.

'Apa yang ia lakukan di ruang tertutup dengan resleting terbuka?'

Lelaki mungil dengan kacamata yang membingakai itu terkejut. Wajahnya memerah, ia menunduk cepat memberi hormat, dan terburu buru keluar. Ia menutup pintu dan menghilang.

Jaehyun tersenyum kecil, wajah lelaki itu menggemaskan dengan tingkahnya yang tidak jelas. Jaehyun kemudian melanjutkan niat awalnya.

Begitu ia selesai, ia mengambil semua berkasnya dan keluar. Ia mengelilingi lantai dua itu mencari lelaki mungil yang baru ia temui tadi.

Dan kelakuannya tersebut dihadiri manajer yang mengatur di lantai tersebut. Mencoba membantu Jaehyun tentang apa yang ia cari. Tapi Jaehyun menggeleng menolak dan berkilah bahwa ia hanya iangin sekedar menengok dan memeriksa bagaimana keadaan.

Kedatangan Jaehyun juga membuat semua orang yang ada di lantai 2 itu menegang. Semua berusaha tidak memperlihatkan kesalahan.

Mata Jaehyun terus meneliti. Mencari di mana keberadaan lelaki mungil yang kini tak terlihat batang hidungnya. Tapi Jaehyun mendapati ruang kosong diantara semua bagian ruang berisi itu.

"Dimana orang yang menempati bagian ini?"

Dari arah kamar mandi terdengar langkah berisik yang perlahan mendekat.

"N-ne Sajangnim. Saya yang menempati tempat itu."

Jaehyun menatap lelaki mungil yang baru saja keluar dari kamar mandi itu. Ia merupakan orang yang sama dengan orang yang di ruang fotocopy tadi.

Mata lelaki mungil itu memerah dengan pipi yang memerah juga. Ia terlihat baru menangis dengan pipi yang terlihat dipukuli karena ada bekas jari jari di pipinya.

Jaehyun mencoba untuk mencari tahu.

"Ikut aku ke ruanganku."

Lelaki mungil itu, Taeyong, mengangguk.

"Ne, Sajangnim."

Jaehyun berbalik meninggalkan Taeyong yang mengekorinya di belakang. Bisik bisik terdengar di lantai 2 itu. Semua berbisik dengan tatapan kasihan kepada Taeyong.

***

Diruangan Jaehyun, Taeyong terus menunduk. Jaehyun mempersilahkan ia duduk dan ia tetap diam sambil menatap ke bawah, tak memiliki keberanian untuk mendongak menatap Jaehyun.

Well, siapapun yang ada di posisi Taeyong mungkin akan melakuakan hal yang sama bahkan mungkin melarikan diri. Tapi tidak mungkim ada orang yang sebodoh Taeyong.

YONGIE! [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang