Chapter 4 : Bad Dream?

9.4K 548 54
                                    

.
Summary: Setelah malam panjang yang penuh dengan kenikmatan. Chanyeol mendapati kekasihnya berubah aneh. "Sejak kapan benda seperti ini tumbuh di tubuhmu?"-Chanyeol.


.

Pagi itu, Chanyeol diminta untuk mengunjungi perusahaan sang Ayah. Sebenarnya dia agak malas. Tentu saja. Harusnya dia masih bergelung di dalam selimut sekarang ini, memeluk Baekhyun sepuas hati hingga anak itu terbangun dengan wajah manisnya yang setengah mengantuk. Mereka akan saling menyapa kemudian dia pasti akan mendapatkan morning kiss menyenangkan dari calon suaminya. Atau mungkin mereka berdua bisa melanjutkan ronde panas di kamar mandi. Yeah, dia bahkan sudah tersenyum layaknya seorang yang idiot ketika memikirkan itu.

Namun, mau tak mau kini dia harus bangun lebih awal dan meninggalkan pria mungilnya yang masih terlelap di atas tempat tidur. Dan di sinilah dia. Dengan pakaian yang formal berupa kemeja biru muda yang dipadukan dengan jas berwarna hitam yang tak terkancing dan juga celana bahan berwarna senada tergantung di bagian pinggulnya. Tak lupa juga sepasang sepatu pantofel yang tersemir hitam terpasang di kaki. Rambutnya di tata ke atas, menunjukkan dahi licinnya yang mengkilap.

"Kau datang lebih awal rupanya ya…" Chanyeol menoleh dan mendapati pria paruh baya dengan pakaian serupa tersenyum hangat ke arahnya, sng Ayah.

Mereka saling berbagi pelukan singkat. "Yeah, biar aku bisa segera pulang dan menikmati sarapan buatan Baekhyun," jawabnya dengan senyuman aneh, mengundang siulan bernada menggoda dari sang Ayah.

"Wow." Tuan Park bertepuk tangan, merangkul sang Anak layaknya tengah merangkul seorang sahabat. Dia lalu berbisik pelan, "Apa kalian habis melakukan 'itu' tadi malam?"

"Bagaimana Ayah tau?" Chanyeol bertanya dengan raut wajah antusias.

"Well, wajahmu yang berseri-seri di pagi hari sudah cukup menjelaskan semuanya," ucapnya tenang, dia menjauh dan menduduki kursi di sana. "Silahkan duduk," lanjutnya.

Chanyeol hanya mangut-mangut, segera duduk di salah satu sofa di depan meja sang Ayah. Tuan Park berdehem barang sebentar sebelum menunjukkan sebuah kartu dengan pita di bagian ujung atasnya. Manis sekali. Chanyeol mengernyit bingung namun tak lantas bertanya, ia masih menunggu Ayahnya berbicara.

"Sebenarnya," Tuan Park memulai, "Ayah hanya ingin memberitahumu beberapa hal," ucapnya, menyerahkan kartu itu pada Chanyeol dan tentu saja diterima dengan lapang dada.

"Kartu undangan?"

"Yes," Kedua sikunya menempel pada meja, mencondongkan tubuh dengan senyuman cerah. "Undangan sudah siap dan akan disebar hari ini, lokasi pernikahanmu juga sudah Ayah dan Tuan Byun tentukan dan masalah pakaian kalian, Ibumu sudah bilang jika temannya akan menyelesaikan itu dalam waktu dekat. Kau hanya perlu menunggu," jelasnya panjang lebar.

Chanyeol bergumam 'wah' ketika para orang tua ternyata sudah menyiapkan semuanya, padahal pernikanannya dengan Baekhyun saja masih akan berlangsung bulan depan. Ya, lebih cepat lebih baik sih.

"Oh ya, apa kalian sudah membeli cincinnya?" tanya pria paruh baya itu.

Chanyeol menggeleng dan menjawab, "Belum."

"Kenapa?"

"Ada sedikit urusanlah kemarin. Mungkin hari ini kami baru akan membelinya." Chanyeol kemudian tersenyum dan Ayahnya hanya mengangguk memaklumi.

Going Crazy •CHANBAEK• (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang