one last time, 09

62 21 8
                                    

lalu hening.

namjoon diam menatap ubin. jungkook memainkan sendok di teh hijau yang ia siapkan. taehyung sudah mematikan gawainya. hoseok mengunyah keripik dengan pelan. jin meneguk teh hijau secara perlahan. yoongi duduk bersender sambil melirik jendela─melihat langit yang memerah.

emang cuma jimin yang makanin keripik kentang kayak orang kesetanan. daritadi cuma kedengeran suara angin dan kunyahan keripik. gaK aDa adAb.










"kita ... gak mau ngapa-ngapain, nih?"

namjoon menoleh, tersenyum dengan pertanyaan si paling bungsu. "kita tidur, yuk."

enam pasang mata menatap ketua mereka.

"menghabiskan sisa waktu dengan tidur. kayaknya seru, kan?"

"saat bangun nanti, mungkin. mungkin, ya. kita sudah di kehidupan berikutnya."












ketujuh laki-laki sudah telentang berjejer. mengambil posisi paling nyaman di lantai dingin beralaskan karpet tipis.

"eh, maafin gua kalo ada salah, ya." ujar jin.

"salah lu banyak, mas." sahut jungkook yang tiduran di paling pojok lainnya.

"gue minta maaf." yoongi ikut berujar, "selama temenan, pasti kalian pernah kesel sama gue. entah karena omongan yang pedes lah, nyindir lah, atau karena gua gabisa gerak, apapun itu. maaf, ya."

hoseok yang tiduran di sebelahnya langsung melukin dengkul yoongi, "bang yoongi kenapa jadi menye begini?? kamu sakit, bang?!"

"apasi goblok,"

"gais gua punya banyak utang ke kalian. ikhlasin aja yak."

"diem kek, hos." seru namjoon sambil tertawa kecil.

"aneh banget gua dipanggil hos. biasanya juga seok."

"biasanya lu dipanggil babi."

"hEh namjun!!1!"

"aku juga minta maaf! maaf karena suka ngambilin makanan kalian!! sumpah aku laper banget!!!" ini jimin yang ngomong.

"enggak jim enggak─"

namjoon memotong percakapan itu, "udah dah dah ah. tidur, ayok!"

yang lain hanya terkikik geli.















sepuluh menit kemudian,

jungkook, hoseok, dan yoongi sudah terlelap. jimin dan jin masih memejamkan mata, berusaha untuk tidur. taehyung tidak bisa tidur, matanya mengarah ke jendela dengan tatapan kosong.

begitu juga dengan namjoon. ia sudah membalikkan badan berkali-kali, mencari posisi terenak untuk tidur.












tiga puluh menit kemudian,

semuanya sudah terlelap.

menyerah, namjoon pun bangun. ia mengambil segelas air dan meneguknya.







saat berbalik,

namjoon tertegun.

sungguh, sejak dulu seorang namjoon kim adalah pendamba kematian. ia tidak pernah ingin hidup bahkan sepersen pun. ia hanya mengikuti alur yang disiapkan Tuhan untuknya─yah, memang harusnya begitu, sih.

maka dari itu. ketika mendengar berita hari akhir yang segera datang,

ia senang. ia tidak masalah.

tapi ketika melihat wajah tenang teman-temannya yang terlelap, rasanya namjoon ingin hidup seribu tahun lagi.


































one last time, end

ONE LAST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang