hari akhir akan segera tiba.
jadi, mengapa kita tidak menikmati waktu yang tersisa dengan tenang?
manfaatkan tiap detiknya. dunia tidak akan lama lagi.
aku tidak akan membiarkan diriku frustrasi dengan sisa hidupku. aku akan menjalani fase kehancuran ini dengan tenang. aku tidak akan melarikan diri.
toh, aku memang ingin mati. aku sudah muak dengan dunia ini.
lagipula, mati bersama itu terdengar menenangkan.
merasakan kepergian saat kau tahu semua orang juga pergi.
tidak perlu merasakan sedihnya ditinggal orang yang disayang. kosongnya hati ketika merasa kehilangan. risau dan gelisahnya diri ketika orang-orang masih bersuka ria di permukaan bumi, sementara dirimu membusuk di liang lahad.
aku berdiam diri di rumah. kedua orangtuaku sudah tiada, mereka menghilang bersama 153 penumpang lainnya di pesawat yang sama. iya, mereka baru kembali dari dinas bertahun-tahun yang lalu.
lima tahun lebih aku tidak bertemu dengan mereka. aku hampir lupa seperti apa sentuhan pahlawan yang melahirkanku itu. dan sekarang ia sudah tiada.
aku terdiam lagi.
tiba-tiba sebuah sepeda motor mendekat.
kuangkat kepalaku, aku kenal dengan platnya.
“bang!” panggilnya sambil melepas helm, “jemput yang lain, yuk!”

KAMU SEDANG MEMBACA
ONE LAST TIME
Fiksi Penggemar[✓]; sebelum semuanya berakhir, bagaimana kalau kita bertemu dulu?