sannie ❤

1.2K 147 33
                                    

Pagi yang cerah. Keadaan dorm Ateez saat ini sudah sepi. Agensi memberikan mereka waktu dua hari untuk beristirahat setelah padatnya jadwal beberapa bulan kemarin. Pagi-pagi sekali Yunho dan Mingi sudah pergi. Mereka mau meet up dengan teman-teman dance mereka dulu. Wooyoung, Yeosang dan Jongho pergi keluar untuk sekedar jalan-jalan. Seonghwa menemani Hongjoon yang sudah jauh-jauh hari berencana mengunjungi toko alat musik yang grand opening hari ini. Tapi kenapa mereka berdua belum pergi?

"Sudahlah hyung, pergilah. Aku tak apa", ucap seorang namja berdimple yang terbaring lemah diranjang.

"Tak apa bagaimana? Kau demam. Dan panasmu sangat tinggi, San". Seonghwa meletakkan sebaskom air di meja nakas.

"Aku hanya perlu minum obat dan istirahat sebentar hyung. Bangun nanti pasti panasnya sudah turun.

Seonghwa meletakkan handuk basah di dahi San. "Kami tidak mungkin pergi saat kau sakit begini" ucap Hongjoon.

"Tak apa hyung. Pergilah. Aku tahu hyung sudah lama menunggu toko itu di resmikan. Dan hari ini grand openingnya. Hyung tak mungkin melewatkannya, bukan?"

"Hyung bisa pergi besok, Sannie". Hongjoon membantu San yang mencoba untuk bangun dan bersandar di kepala ranjang.

San merasakan kepalanya sangat sakit saat di paksakan duduk begini. Tapi dia tak mungkin menunjukkannya di depan hyungnya ini.

"Begini saja. Hyung berdua pergilah. Setelah ini aku akan makan bubur yang dibuat Seonghwa hyung, minum obat dan tidur. Kalau terjadi sesuatu aku pastikan menelpon kalian secepatnya. Aku tak mungkin mengganggu kencan yang telah kalian rencanakan jauh-jauh hari", ucap San sambil memaksa tersenyum menggoda dua orang itu. Menahan pusing yang menghantam kepalanya.

"Baiklah. Tapi pastikan kau menghabiskan bubur ini dan menghubungi kami secepatnya kalau terjadi sesuatu. Aracchi?", ucap Seonghwa mengelus rambut San dengan sayang.

"Hm! Siap bos! Hehe" San tersenyum lebar dan melambaikan tangannya ke arah pintu kamar sembari Seonghwa dan Hongjoong berjalan keluar dan menutup kembali pintu tersebut.

"Hah".
San menghela napas lelah. Mencoba menyuapkan sedikit bubur ke mulutnya. Sayangnya perutnya menolak. Dan memuntahkan kembali bubur itu. Dia hanya meminum obat yang juga sudah di siapkan Seonghwa hyung. Mencoba membaringkan tubuhnya yang entah kenapa juga mulai terasa sakit di tambah dengan pusing kepalanya yang tak berkurang.

Tiba-tiba dia merindukan pelukan hangat sang kekasih. Yunho pagi-pagi tadi sudah pergi. Dia juga tahu San berencana pergi bareng Wooyoung dan yang lain untuk jalan-jalan. Itu mengapa dia tak sempat pamit pada San. Dan juga tak tega harus membangunkannya sepagi itu. San juga akhirnya batal pergi karena tiba-tiba deman menyerangnya saat bangun tadi pagi.

'Kapan dia pulang ya?' batin San.
Lama dia melamun, sampai akhirnya terlelap.

-------------¤¤¤¤¤-------------

Pukul 18.00
Yunho membuka pintu dorm dan gelap langsung menyambutnya. 'Yang lain belum pulang ya?' tanya nya dalam hati. Dia memutuskan untuk pulang lebih awal daripada Mingi. Karena Mingi juga memilih menginap di rumah temannya yang lain.

Dia menyalakan lampu dan berjalan ke pantry untuk mengambil segelas air sembari duduk sebentar di meja makan.

"Hiks.."
Samar-samar Yunho mendengar sebuah isakan. Heran pastinya. Semua member kan sedang di luar. Jadi siapa yang menangis?

"Hiks.. Hiks.."
Isakan itu semakin keras. Dan terdengar seperti menahan sakit. Yunho beranjak mengikuti darimana suara itu berasal. Dan semakin terdengar saat dia sampai di depan pintu kamarnya dan San. Dengan cepat Yunho membuka pintu kamar dan menyalakan lampu.

"San?!"
Yunho sedikit berlari menghampiri San yang terbaring di ranjang bawah miliknya. Dia menangis dengan mata tertutup. Keringat membasahi tubuhnya. Dan jangan lupa suhu tubuhnya yang masih panas.

"Hei San. Bangun sayang.."
Yunho menepuk pelan pipi San membangunkannya. Dengan jarak sedekat ini Yunho bisa melihat San membuka mata, berkedip berulang kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Y-yunho.."
Ucapnya parau dan kembali menangis saat melihat Yunho ada dihadapannya. Memeluk leher Yunho erat dan merancau sakit.

Bisa Yunho rasakan panasnya tubuh San dari kulit tangan dan pipinya yang menempel di leher namja tinggi itu.

"Ssshh.. Tenanglah San, ada aku disini. Yang mana yang sakit, hm?" tanya Yunho seraya mengelus lembut punggung San berusaha menenangkan.

"Semuanya sakit. Terutama kepalaku! Peningnya tidak hilang dari tadi, hiks.." jawab San dengan bibir yang menekuk ke bawah.

Yunho melepaskan pelukan mereka dan membaringkan San ke ranjang. "Sudah minum obat? Kenapa tidak menelponku?" Kalau aku tahu kau sakit, aku pasti pulang lebih cepat. Kau membuatku khawatir, Sannie.."

"Sudah tadi, Seonghwa hyung yang memberikannya. Aku tak mau mengganggu waktumu, kan jarang-jarang kita bisa libur begini".

Yunho mengedarkan pandangannya dan melihat sebuah nampan di meja nakas. "Kau tidak makan buburnya?"

"Sudah ku coba, tapi perutku menolak" ucap San meringis menahan sakit dikepalanya.

Yunho berdiri dan berniat membuatkan bubur yang baru untuk kekasihnya. Ini sudah malam dan San belum makan apapun sejak pagi tadi. Ketika hendak melangkah, tiba-tiba ada tangan yang menarik pergelangan tangannya dengan lemah.

"Yunho jangan tinggalkan aku.."

"Hanya sebentar sayang.. aku mau buat bubur untukmu. Sebentar saja, hm?" jawab Yunho menenangkan sembari mengelus lembut rambut San.

"Tidak mau. Aku maunya di peluk. Yunho peluk!" San merentangkan tangannya menunggu Yunho menggapainya. Satu fakta yang kalian tidak tahu. San itu sehari-harinya sudah manja. Apalagi saat sakit, dia berkali lipat lebih manja. Dan yang mengherankan, dia hanya menunjukkan itu pada Yunho, tidak member lain.

Yunho tidak tega melihatnya. Dia lalu menaiki ranjang dan berbaring di sebelah namja manis itu sembari memeluk erat sang kekasih. Membelai lembut rambutnya dan sesekali mencium kepalanya.

San semakin mengeratkan pelukannya. Mengusak pipinya ke dada bidang Yunho. 'Memang pelukan Yunho yang terbaik! Pelukannya sehangat beruang, hihi' batin San. Dia terlihat semakin tenggelam di pelukan namja tampan itu karena perbedaan tinggi dan besar tubuh mereka.

"Tidurlah.. aku akan memelukmu sampai kau tertidur" ucap Yunho memberikan kecupan kecil di bibir San. San sedikit terkejut dan memalingkan wajahnya yang semakin merah efek panas dan malu. 'Imutnya..' ucap Yunho dalam hati.

"Saranghae Yunho-ya.."

"Nado saranghae Sannie .."
.
.
.
.

FIN

Hi semua!🖑
Akhir-akhir ini lagi suka banget nontonin MV dan video-video Ateez. Ternyata mereka keren banget untuk ukuran grup yang masih baru 👏 Hampir semua MV nya bagus bagus banget. Dan yang pasti gesreknya itu loh hahaha..
Aku selalu lemah sama grup yang terlihat keren di stage tapi gesrek di offstage 😂 Apalagi 99line, CHAOS abisss! LOL

Jujur aku bingung milih bias di Ateez. Rasanya ga bisa milih satu. Mau di borong semua wkwk
Dari awal kenal mereka, aku udah milih San yang jadi favorit. Tapi makin banyak yang di tonton videonya makin oleng ke Yunho, baby banget. Tapi vibenya itu loh boyfriend material 💙

Dan selalu gemas sama pasangan ini-- YunSan. They are really softest couple *uwu*
Entah kenapa, Yunho kalau lagi sama San berasa lebih calm dan soft aja gitu. Beda banget kalau lagi bareng Mingi hahaha

Dan juga susah bangett cari fic tentang mereka! Memang ga ada sih kayaknya. Aku bahkan ga ada nemuin satupun di wattpad. Karena itu aku inisiatif buat sendiri fic tentang mereka. Ga tahan sama gumushnya hehe 😍

Yaudah itu aja deh. Daripada kebanyakan cerita. Semoga suka ceritanya. Happy reading! Bye~ 🖑

Regard,
andwira -- 12 Maret 2020

▪Sick || YUNSAN ▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang