Chap 6

1.6K 160 31
                                    


"Perth nanti malam ada konser , salah satu band rock legendaries yang pasti nya akan kau sukai, bagaimana jika kita pergi melihatnya? "Mark memberikan info yang membuat Chareen dan Yacth mengangguk antusias, sedangkan Perth sedikit berfikr. Perth tentu sangat ingin menonton konser itu tapi mengingat pesan sang ibu dia menjadi ragu untuk ikut.

"Nanti malam, Saint akan datang kerumah diundang Ibuku untuk makan malam" jawab Perth membuat ketiga temanya menjadi kurang bersemangat.

'Memang jam brapa konsernya akan dimulai ?" Perth bertanya kembali

"jam sepuluh malam, kalian tau kabarnya mereka akan menyanyikan beberapa album . bukankah itu spektakuler? " Mark memberikan informasi lain yang dia dapatkan pada sebuah poster pengumuman yang dia baca.

"Wow.. aku tidak sabar . Mark ayo pergi, jikapun Perth tidak bisa ikut kita berdua masih bisa menonton konser itu" Chareen begitu bersemangat sampai sampai dia merangkul bahu Mark dengan girangnya.

"Kau fikir aku juga tidak mau ikut? Aku juga mau asal kau tau " sungut Yacth , dia merasa jengkel karena tidak diperhitungkan oleh Chareen, sedangkan Perth dan Mark hanya terkekeh mendengar protes Yacth yang kekanak kanak an.

"Nanti malam pesankan saja tiket untuk ku. Jika aku bisa akan aku usaha kan utuk datang" Perth merapikan tas nya lalu melangkah keluar kelas yang diikuti oelh ketiga temannya itu.


Perth POV

Hari ini adalah hari yang melelahkan jam kuliah yang dimulai dari pagi hingga sore ditambah semalam aku harus begadang mengerjakan tugas yang selama seminggu ini terbengkalai karna kesibukan ku. Aku membanting tubuhku kekasur sedikit beristirhat akan menghilangkan lelah yang ada ditubuhku.

Rasanya baru sebenar aku terpejam suara ketukan pintu mengharuskan aku untuk bangun.

" Perth kamu jadikan mengatakan pada Saint apa yang ibu minta?" jelas saja aku ingat apa yang ibu ku minta. Kemarin enntah berapa kali ibuku memintaku agar mengatakan pada Saint untuk makan malam dirumah hari ini.awalnya aku tidak berniat mengatakan pada laki laki crewet itu tapi desakan ibuku membuat aku akhirnya menghubungi Saint dan mengatakan nya.

"Nanti dia akan datang sebelum jam makan malam bu"

"Baiklah, ibu sudah persiapkan semuanya. Kamu juga arus bersiap jangan sampai Saint melihatmu berantakan seperi itu Perht" Ibuku berlalu begitu saja dihadapanku dengan senyum yang merekah dibibirnya.

Setelah acara pertunangan dua minggu yang lalu, aku dan Saint kembali seperti biasa bahkan dalam pertemuan kami beberapakali dilingkungan kampus dia terkesan sengaja menghindariku,  kata yang lebih tepatnya adalah dia yang tidak menganggap aku terlihat. Dan yah aku bisa apa? Lagian itu juga bagus untuk ku karena bisa dipastikan ketika dia berbicara maka semua sampah serapah akan merusak indra pendengaranku.

Tapi entah kenapa dari kemariin pagi ibu ku sudah mengoceh untuk kesekian kali nya agar aku menghubungi Saint dan mengajaknya makan malam bersama dirumah hari ini. Awalnya aku tidak mau menghubungi dia, tapi teroran ibuku begitu mengusik sehingga mau tidak mau aku harus menghubungi pria crewet itu.

Dan tebakan yang dibenak ku akhirnya terjadi, Pria yang bernama Saint itu menolak ku mentah mentah awalnya, tapi ketika aku katakan bahwa ibuku terus menuntutku akhirnya dia meng iyakan. Meski aku harus mendengar hembusan nafas kasar dan ucapan disembrang sana, aku tidak peduli setidaknya aku akan aman dari serangan ibu ku.

Baiklah aku harus bersiap siap terlebih dahulu, sebelum nyonya besar Tanapon itu kembali mengetuk pintu kamar ku dan berteriak padaku, sudah cukup rasanya hari ini aku lelah karena tugas dan aku tidak aka  menambahkan jadwalku.

Annoying HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang