Part 8

69 6 0
                                    

“Amanda,” panggil Seulgi dari pintu kamarnya.

Amanda menoleh, “Kenapa, eonni?”

“Aku ingin bicara,”

“Langsung saja,” Amanda menganggukkan kepala.

“Ayah ingin kau tidak berhubungan lagi dengan Lee bersaudara.” Ucap Seulgi serius.

Amanda mengerutkan kening, “Maksudmu Dokyeom dan Yeri?”

“Siapa lagi?”

“Aku sudah membahasnya dengan ayah. Dan aku sudah memberi jawabanku dengan jelas, Seulgi eonnie,” Amanda menatap kedua mata kakaknya.

“Ayah hanya tidak ingin kau tersinggung.” Balas Seulgi.

“Aku hanya ingin memiliki teman, eonni,” tuntut Amanda.

Seulgi bangkit. Gadis itu menatap lurus pada adik bungsunya, “Tidak dengan mereka. kau tahu mereka akan menghancurkan kita.”

“Mereka tulus!” Amanda membentak.

“Lee Dokyeom bekerja untuk pemerintah. Dan mereka memburu kita.”

Amanda menarik ujung bibirnya, “Dokyeom memang bekerja untuk pemerintah. Tapi bukan berarti dia memburu kita. Pemerintah yang melakukannya.”

Bugh

Seulgi l mendaratkan tangannya dengan keras di meja samping ranjang Amanda. “Dia bawahan mereka. Mereka akan menghancurkan kita!”

“Berhenti bersikap konyol Amanda. Berhenti membela mereka. Lihatlah dengan jelas. Kau bahkan lebih membela mereka dari pada keluargamu sendiri. Apa kau menyukai Lee Dokyeom?”

Yeollane menahan emosinya, “Ada apa denganmu, Seulgi eonni?”

“Aku hanya ingin membuka matamu. Ayah selalu melakukan yang terbaik untuk kita. Dan seharusnya kau percaya, bukan menentangnya.” Seulgi melembut.

“Aku hanya ingin teman. Aku hanya ingin menjadi gadis normal,” Amanda melangkahkan kakinya pergi.

Seulgi dengan sigap menahan lengan adiknya, “Mereka sedang menekuni kasus yang melibatkan ayah. Tuan Han, orang yang meminta ayah untuk membunuh Tuan Kim. Dia menjebak ayah. Dia menghancurkan semua bukti kerja sama mereka, lalu melaporkan kasus ini pada pengadilan negeri. Dia juga yang sudah memasang CCTV sebagai bukti kesalahan ayah.” Jelas Seulgi.

“Dan kalau kau masih berhubungan dengan Lee Dokyeom serta adiknya, itu sama saja kau membunuh ayah perlahan. Pikirkan itu.” Seulgi pergi. Gadis itu meninggalkan Amanda yang masih mematung di sana.

“Aku hanya ingin seorang teman. Aku tahu, mungkin aku salah karena menentang ayah. Tapi ayah benar. Ketulusan mereka yang akan menghancurkan keluargaku. Dan Seulgi eonni benar, aku akan jadi mesin penghancur bagi ayah jika aku masih egois dan mempertahankan pertemananku dengan Yeri. Terlebih aku memiliki perasaan yang tidak seharusnya pada Dokyeom. Wonwoo oppa, apa yang harus kulakukan?” batin Amanda

***

Kupu-kupu beterbangan kesana kemari menghisap sari bunga. Mereka terbang begitu bebasnya, berpindah dari bunga yang satu ke bunga yang lainnya. Suara gesekkan dedaunan yang tertiup angin nampak begitu sejuk. Danau luas dengan satu sampan kecil membentang dari ujung ke ujung. Burung-burung berkicau merdu ditemani rusa dan kelinci yang menari di rerumputan. Seorang wanita tersenyum di tepi danau,

The Lost Soul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang