Cuaca hari ini sangat tidak mendukung,kini aku dan ando sedang menikmati rintik rintik hujan yang begitu deras.
Kini aku dan ando telah resmi menjadi sepasang kekasih,kalian tau tidak?betapa bahagia nyah perasaan ku saat ini. Jika di perbolehkan,aku ingin sekali mengumumkan kepada seluruh dunia'bahwa aku sedang bahagia'rasanya terlalu berlebihan bukan?tidak apa apa,aku kan jarang merasakan kebahagiaan hhe.
Hujan semakin deras,aku dan dirinya berteduh di rumah gubuk yang sudah tidak terpakai. pasti kalian bertanya bertanya dimana aku sekarang kan? Baiklah aku jelaskan,aku dan dirinya sedang berada di dekat danau yang jauh dari perumahan,yang aku temukan hanyalah pepohonan,suara angin yang hanya bisa aku dengar dan rasakan,dan tak lupa juga hawa yang sangat sejuk.
Aku menatap hujan,aku tersenyum. Entahlah aku sangat menyukai hujan.
"Maafnyah gara gara ku,kamu jadi pulang agak sore"ucapnya nya merasa bersalah kepadaku.
Aku tersenyum kemudian aku berucap"tidak apa apa,aku sudah ijin kok"jawabku sambil mengengam tangan nyah erat.
"Kamu tau?
Mengapa hujan memilih menginjak bumi?"tanya nyah sambil menatapku dalam."Aku gak tau,kenapa memang nyah?"
"Karena hujan tau, bumi selalu memiliki cara agar hujan bisa kembali ke awan"jelasnya. Aku hanya tersenyum menanggapi nyah.
"Aku sayang kamu"ucapnya tiba tiba. Aku menoleh sambil tersenyum manis kepadanyah.
"Aku juga sayang kamu! entah sejak kapan"bisik ku sambil terkekeh.
Lantas beberapa detik kemudian kami tertawa bersama,entah apa yang kita tertawa kan. Padahal tidak ada yang lucu bukan?
"Tuhan itu menciptakan segala sesuatunya sudah berpasang pasangan. Ada bumi,ada langit. Ada awal,dan ada akhir. Dari ciptaan tuhan itu kamu suka yang mana?"tanya nyah kepadaku.
"Aku suka bumi sama langit"jawab ku sambil tersenyum.
"Kalo kamu?tanya ku.
"Dari semua ciptaan tuhan itu,aku lebih suka awal dan akhir. Karna awalnya aku mengenal mu,dan akhirnya aku bisa dicintai oleh mu"jelasnya.
Aku langsung memeluk tubuh nyah erat sekali,sepertinya munafik jika aku tidak berpengaruh sama sekali dengan kata kata itu.
Diderasnya hujan ini, kuselipkan doaku agar kamu senantiasa selalu baik-baik saja,
Jika hujan sebagai penunjuk rezeki-Mu, maka jadikanlah rezeki ini sebagai rezeki yang halal untuk ku nikmati.
Di antara derasnya air hujan, ku panjatkan doa kepada-Mu tuhan,agar sedihku bisa terganti dengan indahnya pelangi.Benarkah hujan identik dengan kesedihan? Tidak, tidak bagiku. Hujan sedang menyiram bungaku (Kamu), agar selalu tumbuh subur dan hidup bersamaku.
Entah…. Jangankan malam yang gelap
Hujan yang deraspun
Serasa begitu indah
Jika kita sedang Bersamanyah.Rasanya Aku cemburu pada hujan dan senja.
Kenapa mereka yang selalu dijadikan puisi?
Apakah aku kurang menarik?"Ayo kita menikmati hujan"ucapku dengan antusias.
"Jangan,aku gak mau kamu sakit"
"Ih ayo,aku seneng banget sama hujan"bujuk ku sambil mengengam tangan nyah erat.
"Kamu lupa?"tanya nyah. Aku hanya memasang raut wajah kebingungan.
"Kamu lupa,aku kan pernah bilang. Hujan itu awalnya menyenangkan,namun akhirnya akan sakit"jelasnya sambil membalas gengaman ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Ke Waktu (Time After Time )
Teen FictionPertemuan dan perpisahan saling berdampingan. seperti hal yah hidup di setiap kebahagian pasti ada kesedihan. Jadi tidak heran bukan? Jika, adanya awal pasti ada akhir. Tangis dan tawa,suka dan duka,setiap kebahagiaan pasti ada kesedihan, setiap per...