Bab 7

1.8K 164 7
                                    

TOLONG BERI VOTE BIAR SAYA SEMANGAT UNTUK UPDATEYA!! DAN JANGAN LUPA KOMENTARNYA KALO KALIAN SUKA ATAU ADA KESALAHAN KATA YAA...




















Sehun menatap malas Jongin yang sedang bermanja dengannya akibat habis dia tonjok.

"Baby ya~ cium bekas lukanya"

Jongin merengek terhadap sehun, sehun hanya menatap malas Jongin. Dia berjalan duduk di pinggir ranjang dan menaikan Handphone.

Ada tanga melingkar di pinggangnya. Ya dia chanyeol, menciumi tengkuk sehun adalah candu. Jongin yang sedang di cuekin sehun beralih tidur di paha sehun.

"Baby kenapa cuekin kamu huh?" Ucap chanyeol dan Jongin kompak.

"Punya salah? Nyadar." Sehun menjawab dengan nada sinis.

"Astaga baby hunnie.. aku dan Jongin tak bermain kasar terhadapmu" chanyeol merengek dan menjilati leher sehun.

"Betul kata chanyeol Hyung baby ya~" Jongin memasukkan wajahnya ke dalam kaos sehun dan mengecupi perut sehun.

"Lama lama gw setres ngehadapin bajingan seperti kalian" sehun menatap geram sekali kepada mereka berdua.












Matahari sudah berada di atas suhu pun meningkat drastis. Di ruang makan tergelatak chanyeol dan Jongin yang sedang bergilir meminum air dingin.

Sehun? Dia sedang membuatkan makanan untuk duo raksasa itu.

"Hunnie lama ya?~" chanyeol merengek sambil memelaskan wajahnya

"ck, kalian tak memperbolehkan gua pergi"

"Baby yaa kita tanpamu bagaikan kondom tak di gunakan—AKH!"

Sendok sudah tergelincir di jidat Jongin , sehun menatap nyalang Jongin sambil menyodorkan pisau dapurnya.

"Kalian berdua diam atau saya cincang?!"

Setelah sehun mengeluarkan kata kata itu, chanyeol dan Jongin segera membisu takut dijadikan daging cincang.













Chanyeol dan Jongin sudah berangkat untuk berkerja. Disini lah sehun duduk berdiam diri si sofa empuk ruang keluarga.

Dia menatap malas tv yang sangat besar itu, mematikan tv dan cepat-cepat dia berganti baju. Setelah ia merasa tampilnya sangat bagus dan mantap dia keluar masion Chanyeol dan Jongin.

Sebenarnya tak mudah keluar begitu saja di masion segede stadion sempa bola. Sehun menaiki taksi dan berhenti di deretan apartemen yang menjulang tinggi dan sangat mewah.

Sehun menaiki Lift ke lantai 17 tempat dia berada. Memasukan card dan menyalakan lampu. Diliatnya apartemenya ya lumayan bersih, dia menghela nafas.

Merebahkan tubuh bongsornya ke kasur besarnya nan empuk. Dia menyalakan tv dan terpampang lah wajah Jongin berserta chanyeol, sehun berdecih.

"Membosankan."

Sehun mencela muka chanyeol dan Jongin yang berada di tvnya. Dia mematikan tvny dan membuka hanphone.



Deg




Jantung sehun berdetak nyeri, melihat apa yang di whattsapnya. Ya mantan tunanganya yang meninggalkannya dan memilih selingkuhanya.



Seulgi
Sehun? Hari ini aku pulang
Aku ingin mengajak kita
bersama lagi. Aku sudah tak bersama dengan mantan ku dulu. Aku memilihmu sehunnie...
Read




Perlahan namun pasti, air matanya menurun drastis dari pipinya membentuk sungai kecil. Hatinya sakit sekali. Sehun menangis.

"Dulu kau meninggalkan ku seulgi saat kita akan menikah, dengan gampangnya kau memilih selingkuhanmu padahal aku percaya padamu bahwa kau akan meninggalkan selingkuhanmu dan menikah dengan aku juga memiliki seorang anak yang sangat imut seperti yang kita impikan. Sakit seulgi sangat sakit!"

Sehun memegang dadanya dia menangis histeris, entah kenapa Sehun merasa dunianya di balik begitu saja, setelah kepergian seulgi 4 tahun yang lalu sehun mencoba berdiri namun seulgi datang mendorong sehun hingga terjatuh lagi.

NAMA PANGGILAN ✔️TAMAT  [CHANHUNKAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang