Jam menunjukan pukul 19.05 menit, dan sebentar lagi kami akan berangkat. Semua barang-barang udah siap dimobilnya Pirlo.
"Sayang udah siap semuanya?" Tanya papa Jaehyun
"Udah pa-- eh, hanphone aku mana pa! Tadi, aku taroh disin- ehehee...maaf pa, Tia lupa kalau hanphone nya Tia ada dalam tas Tia." Tia nyengir, sambil menggaruk-garuk belakang lehernya.
Pirlo yang ada disebelahnya Tia pun berdecih, "cih, dasar pikun!" Ucap Pirlo
"Gak kayak lu aja," balas sinis Tia
"Udah-udah, kita berangkat sekarang, takut nanti macet jalannya." Ucap papa Jaehyun menengahi
Aku dan Pirlo pun beranjak dari duduk, dan pergi keteras rumah.
"Bang, aku ikut ya sama kalian kebandara?" Tanya tante ku, Tante Sarah.
"Iya, ikut aja. Yuk kita berangkat." Kami pun langsung masuk kedalam mobil, didalam mobilnya Pirlo, cuma ada aku dan Pirlo saja. Sedangkan papa, dia sama tante Sarah dan suaminya. Jadi kami pake dua mobil kebandara.
Didalam mobil, Pirlo nggak bisa diam. Dia terus saja berbicara kayak,
"Tia hati-hati ya disana. Kalau ada laki-laki genit langsung tonjok aja, jangan takut. Tia disana pasti lu ada teman. Entar kenalin ke gua yah?Jangan diet disana, ini aja lu udah kurus. Gua gak mau liat adek gua ini kurus kering, kayak tulang, dan bla...bla...bla..."
Masih banyak lagi lah, bacotanya. Pyusing pala dedek...
Answer
Kami telah sampai dibandara, disini gak terlalu ramai, udah malam mungkin? Makanya orang disini ngak terlalu ramai.
"Dek, kami berangkat dulu ya. Kamu dan yang lainnya baik-baik aja disini. Jaga rumah aku, atau perlu kamu tinggal aja disitu. Mungkin aku nggak akan balik lagi kesini. Gak tau sama Tia, balik lagi apa gak?" Ucap Jaehyun
"Iya bang, aku akan jaga rumah kalian. Kalian hati-hati ya disana, dan titip salam buat mama sama papa disana. Dan semua keluarga besar kamu bang." Jawab Sarah
"Iya akan aku sampaikan nanti, kami berangkat dulu. Tia? Gak ada salam gitu buat tante sama paman dan Pirlo juga?" Tanya Jaehyun
"Gak pa. Nanti Tia mewek lagi, kalau ada kata perpisahan. Nih, mata Tia udah basah ni...hiks.." tanpa disadari Tia, airmatanya pun mengalir dengan deras. Sarah yang melihat, langsung meneluk Tia dengan erat.
"Hiks,,tante bakal rindu sama kamu Tia. Jangan nakal disana, sering-sering hubungi tante, terus sembayang kegereja, jangan kebo, harus bisa masak,--"
"Cih, emang bisa Tia nggak kebo? Setiap hari kebo mulu.." celetuk Pirlo. "A-aduh!! Om Bar sakit tau, jangan ditabok lah kepalanya Pirlo!" Lanjutnya sambil meringis
"Tante mu belum juga selesai bicara" ucap Bara, suaminya Tante sarah.
"Hiks...hehee, sukurin. Iya tan, Tia gak bakal nakal, nggak kebo lagi, rajin sembayang kegereja, dan Tia usahain untuk bisa masak nanti." Ucap Tia mantap sambil mengangguk kan kepalanya.
"Pirlo, sini Aku pengen peluk kamuu~~"
Detik selanjutnya Pirlo pura-pura muntah, karena yang melihat ekspresi wajah Tia yang jijik menurutnya.
"Ih, jahat! Aku gak mau temanan sama Pirlo lagi!" Ucap Tia sambil menyilangkan kedua tangan didepan dada.
"Ululuu~~ jangan marah dong, iya-iya sini Pirlo peluk Tia. Dedek jangan marah dong." Pirlo pun merentangkan kedua tangannya, "jangan lupa, kirimin kabar kalau udah sampai. Jangan lupa terus hubungi aku sama anak-anak yang lain. Kami pasti bakal rindu kamu Tia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Answer (Seonghwa x Tia)
Fanfiction"Aduh, maaf. Saya nggak sengaja, " ucap ku, cuy..rupanya yang aku tabrak laki-laki astaga, mana tinggi lagi orang nya, tapi sayang mukanya ketutup ama masker, jadi gak nampak mukanya. Laki-laki itu pun memegang bahu ku, dengan satu tangan. "Anda gap...