AWAL

17 5 2
                                    

Riuh terdengar sangat jelas di sana,ada yang kecewa dan ada pula yang histeris bahagia setelah melihat papan pengumuman yang tertera.

'SMA Tunas Bangsa'

Di sanalah mereka kini untuk melanjutkan dan melangkahkan kembali asa untuk mencapai impian dan cita-cita.
Banyak yang ingin menjejakan tempuh pendidikan di sekolah itu,karena terkenal dengan berbagai ke-nyentrikan yang telah di toreh oleh siswa-siswi di sana,dimulai dari prestasi di segala bidang baik akademik maupun non akademik,hingga anak-anak di sana yang terkenal memiliki penalaran kuat.
Jadi,tak heran jika banyak yang kecewa lantaran nama mereka tak tertera dan banyak pula yang sangat senang karena namanya tertera di papan pengumuman penerimaan siswa baru.

Di antara kerumunan itu,nampak seseorang yang menyelip untuk melihat hasil pengumuman yang telah terpampang,
Dicarinya dari papan satu ke lainnya dituntun dengan jari telunjuknya
hingga ia menghentikan laju jari di nomor 45.

'Teresa Nuveena Hannan'

"Yess!berhasil!"Soraknya bangga.

Teresa lantas berlari menjauhi kerumunan menuju ke kelas untuk melakukan kegiatan Masa Orientasi Sekolah.
Sesampainya di sana,ia berjalan menuju sebuah bangku yang sebelahnya masih kosong,karena ia belum memiliki teman akrab di ruangan tersebut,Teresa memberanikan diri untuk mengulurkan tangannya.

"Teresa,siapa namamu?"Ucapnya memerkenalkan diri.

"Almira"

"Ok salam kenal Almira.Apa boleh aku duduk di sebelahmu?"Tukas Teresa ceria sedikit takut,namun ketakutan itu sirna kala disambut anggukan oleh Almira.

***
10.15

"Teresa,kamu mau ke kantin atau bawa bekal?"Tanya Almira kepada Teresa saat waktu istirahat tiba.

"Kantin aja gimana?"

"Oke yuk!"Ajak Almira yang nampak sangat bersemangat lalu menarik lengan Teresa dan berjalan cepat ke kantin.
Di tengah perjalanan Teresa melirik ke arah Almira,ia heran mengapa ada seseorang yang sangat akrab dengannya dalam kurun waktu yang tidak lama.

"Eh aku manggil kamu Teresa kepanjangan ga si?gimana kalo aku manggil kamu,emm...ESA!?"Tukas Almira tiba-tiba saat Teresa tengah melirik Almira.

"Ehh,emm gimana ya?serah deh aku mah gapernah protes kalo soal nama."

"Oiya Sa,terus jangan kaku banget lah ngomongnya.Pake 'Lu' 'Gue' aja,biar makin akrab."Pinta Almira yang disusul dengan anggukan setuju oleh Teresa.

Di kantin,mereka lalu duduk di sebuah meja yang memiliki dua kursi dan memesan pesanan kepada ibu kantin yang telah menghampiri mereka dengan rentetan menu.

"Aku mau seblak dan ice shake saja buk"Pilih Teresa.

"Emmm aku samain aja deh"Susul Almira kemudian.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan mereka datang,tak mau menunggu lama-lama mereka pun menyantapnya tanpa memedulikan kepulan asap di atas mangkuk seblaknya.

"Kyaaaa!panas!"Teriak Almira setelah menyuapkan satu sendok seblak ke mulutnya.

"Makanya kalo makan tuh yang sabar,liat aku nih, makan cantik dengan tiupan tiupan manja yang berhembus membelai permukaan kerupuk seblak yang licin kaya muka orang pake skincare."Ceplos Teresa santai sambil sibuk meniup- niup kepulan di atas sendok,lalu menyuapkannya ke mulut.

"Cih"Umpat Almira.

***
Teresa pov

"Baiklah adik-adik,kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah pada jam ini adalah latihan baris berbaris di lapangan,saran kakak sebaiknya kalian lakukan dengan cermat dan serius karena akan diadakan seleksi paskibra nantinya."Seru salah satu anggota osis yang bertugas menjadi mentor kelas Teresa.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang