Ungkapan

909 62 4
                                    

"selamat pagi para eonni!" sapa Lisa.

"Pagi" jisoo.

Lisa duduk di kursi tepat di depan meja makan untuk menikmati sarapannya dan diikuti oleh yang lain.

Hari ini mungkin dianggap hari yang biasa saja bagi orang lain, berbeda dengan rose ia justru terlihat sangat canggung ataupun gugup karena hari ini adalah hari terakhir latihannya untuk mengisi pensi di sekolah.

"Umm... Nanti kalian bertiga berangkat duluan aja" rose.

"Kenapa?" Jennie.

"I-itu.. katanya-" belum sempat rose melanjutkan omongannya suara klakson motor terdengar dari luar rumah.

"Siapa ya? Pagi-pagi kok Dateng kesini" Lisa.

"Oh... Gue paham kok kenapa Lo gak berangkat bareng kita" jisoo paham karena ia tak sengaja melihat dari jendela yang sedikit terbuka akan siapa yang datang.

Semuanya mengikuti arah pandang jisoo yang tertuju pada jendela.

"Jadi pangeran pengklaim itu udh di terima? Sekarang udah main antar jemput" Jennie meledek rose.

"Apa-apaan sih tau ah! Gue berangkat dulu. Bye!" Rose menghentaka kakinya menuju keluar rumah.

Chanyeol yang ingin mengetuk pintu pun terkejut, karena pintu yang ia ingin ketuk telah terbuka.

Rose membuka pintu dengan sedikit terkejut karena mendapati chanyeol yang tengah berdiri sangat dekat dengannya.

"Pagi" sapa chanyeol.

"Hm.." entahlah mungkin mood rose telah berubah karena para sahabatnya tadi.

"Pagi-pagi udah judes aja. Kenapa?"

"Udahlah, mending sekarang berangkat aja" rose berjalan menuju motor chanyeol.

Motor chanyeol berjalan dengan kecepatan normal membelah jalanan, sesekali chanyeol melirik ke kaca spion yang menampakan wajah rose yang sedang kesal.

Ia tak tahu apa penyebabnya, namun sebuah senyuman simpul terukir di bibir chanyeol.

Setelah sampai rose berjalan mendahului chanyeol dengan menggertakkan kakinya.

"Hei. Lo kenapa sih?" Tanya chanyeol heran.

"Intinya gue kesel aja diledekin terus"

"Diledekin? Sama siapa?"

"Sama temen-temen gue. Dia tu ngeledekin gue sama lo terus" entah kenapa rose malah terkesan curhat pada chanyeol.

Chanyeol berusaha memahami rose, mungkin disini ia cukup salah karena sudah mengklaim rose di depan umum sehingga membuat rose selalu kesal akan ledekan teman-temannya, namun percayalah chanyeol tidak pernah ada niatan buruk sedikitpun. Kini yang ada dipikiran chanyeol adalah bagaimana dia harus membuat rose tidak di goda terus sama teman-temannya.

"Gue tau Lo gak cinta sama gue. Gue paham yang buat lo kesel itu semua karena gue, semua terserah lo. Gue gak akan maksa lagi, dan... Kalau lo mau menjauh itu hak Lo"

____________

Bel istirahat berbunyi para murid berhamburan menuju keluar ketempat yang mereka inginkan di sekolah.

Rose masih terdiam di mejanya, dia masih berpikir tentang dirinya. Entah dia yang egois atau chanyeol yang selalu saja mengganggunya.

Pikiran rose menuju omongan chanyeol tadi pagi, mengapa semua kesalahan seakan rose lah yang melakukannya? Entahlah apakah ini memang sebuah perasaan yang sudah muncul atau sebuah hasrat sementara.

MY BAD BOYFRIEND [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang