Jaehyun Psychopath(revisi)

30 3 2
                                    

"Kenapa wajahmu begitu damai hyun in ketika kau terlelap seperti ini? Kau tau sulit bagiku untuk menculikmu tanpa meninggalkan luka ditubuhmu, meskipun nanti aku akan bermain denganmu" ujar jaehyun yang sedang berbicara sendiri dihapadan hyun in perempuan yang ada didepannya itu, tak lupa dengan  senyum seringainya diwajah tampannya.

"Lalu apa yang harus kulakukan kepadamu ya setelah kau terbangun? Mengikatmu? Atau langsung bermain denganmu?" gumam jaehyun.

Jaehyun mondar mandir didepan sofa itu menunggu hyun in bangun dan jelas dia tampak berfikir nanti harus ngapain terhadap tubuh ini, sudah hampir setengah jam hyun in tak sadar.
Apa hyun in pura-pura pingsan?
Jaehyun muak.

"Ckck hyun in bangunlah, apa kau tak mau bangun? Apa aku harus pemanasan dahulu? Cepat bangun atau kesabaranku akan habis." desis jaehyun

Hyun in tetap tak berkutik
Habis sudah kau nak, jaehyun udah kaya singa kelaparan itu, siap nerkam dan cabik-cabik tubuhmu.

"Cihh, baiklah jika itu yang kau mau" final jaehyun lalu berdiri dan mengambil pisau diatas meja dan duduk kembali didekat hyun in.

Jaehyun mengusap lembut surai rambut hyun in lalu mencengkeram rahang hyun in lalu dia memegang wajah perempuan itu dari mata hingga turun kedagu, rasa sangat indah bila sanyatan memanjang itu dekat situ.

"Bangunlah, akan lebih seru jika kau berteriak dan menangis saat aku bermain! " ujar jaehyun lembut ditelinganya lalu membuat sanyatan diwajahnya, darah mengalir, hyun in melotot dan langsung berteriak sejadinya.

Jaehyun tersenyum.
Lalu kembali menjilati darah di wajah hyun in.

"Arghhh ahhh akhh YA! Lepas! Sakittt" teriak hyun in

"Tidak sebelum kau sekarat" jaehyun

"Dasar psikopat baji****!! " pekik hyun sebisa mungkin

"Percuma kau berteriak kencang chagiya, hahaha lucu juga wajahmu saat kesakitan rasanya ingin sekali langsung membunuhmu." seru jaehyun dengan terkekeh geli.

"YAH! Apa yang kau lakukan dengan benda ITU-AKHHH" pekik hyun in

"Sst chagiya, aku sedang mengukir wajahmu, dan tenang saja aku tak akan bermain dengan tubuhmu yang lain aku hanya terobsesi dengan wajah dan lehermu" jaehyun mengoreskan pisau itu kewajah mulus hyun in, membuat sanyatan nan indah.

*mengukir palalu* Author
*bodo, lu aja jiwa psikonya kluar* jaehyun
*iye iye aing gak peduli* author

Teriakan, tangisan, dan ketakutan itu yang dirasakan hyun in sekarang.
Wajahnya hancur sudah, banyak luka sanyatan dan mungkin ada gigitannya  jaehyun.

*weh jae lu kanibal? * author
*mending lu gak usah kluar thor, ato gua gorok pisan leher lu* jaehyun
"..." author
*tolong akuh! * hyun in
*ogah* author & jaehyun ngegas
*jahad* hyun in

"Hisk hisk jae sakit, lepasin gue, lu mau apa duit? Harta? " rintih hyun in

"Wajah dan lehermu, okey wajahmu sudah sangat cantik sekarang. Lalu sekarang aku apakan lagi ya? Hmm terlalu cepat bila aku langsung bermain dengan lehermu, hmmm apa gua jahit aja ya atau gua gunting" pikir jaehyun

"Oke chagiya lu main apa dulu gunting ada jarum? " jaehyun

Yang diajak bicara jelas merinding, tapi kenapa mulutnya malah bilang "jarum"

"Pilihan yang bagus, jadi aku akan menjahit lehermu lalu untuk gunting aku akan merobek mulutmu, wahhh bagus jae" jaehyun ngomong dewe dan mengambil jarun dkk diruangan lain.

Merasa ada kesempatan untuk kabur hyun in berdiri dari sofa lalu berlari menuju pintu , tapii......  Belum sampai pintu depan jae sudah kembali.

"Heii mau kemana, lu kabur dari gua yang ada tubuh lu malah kepisah ntar dari tubuh" jaehyun datang menghampiri hyun in dan menjambak rambutnya kuat dan menyeretnya, hyun in berteriak dan nangis sesegukan

"Iya teruskan teriak lebih kenceng gua suka" ucap jaehyun dan melempar tubuh perempuan itu kesofa.

"Tahan sakitnya ya chagiya"
Mata hyun in memekik saat  jarum menembus kulit lehernya tak lupa dengan tangisannya yang semakin menjadi.

"Aaaa oke leher udah selesai, hmm kayaknya hadiah yang ini kurang bagus. Mari kita ketahap kelanjutnya"

"Yak lu mau apain gue dengan gunting itu" dia panik

Jaehyun hanya diam lalu dia menindih hyun in dan langsung menggunting mulut perempuan itu hingga sobek, hyun in hanya menangis. Berteriak? Sudah tak mampu
Kesadaran hyun in sudah diambang batas, darah banyak keluar dari mulutnya. dia tak kuat.

"Yah chagiya tak seru dong bila kau mati terlalu cepat, hmm chagiya lemah ihh, aku belum selesai loh?  Bahkan matamu belum, bangunlah" seru jaehyun heboh sambil menguncang-gungcang tubuh hyun in dengan posisi menindihnya.

"Okey dia sangat lemah, tapi aku akan tetap akan bermain denganmu meskipun kau sudah mati" jaehyun tersenyum.

Yang lebih tepatnya menyeringai guys.

Oke aing gak tau ntar jaehyun ngapain aja mungkin dia buat ukiran di juga diperut perempuan itu.

***

Okey aing gabut
Okey ini cerita *GGP*
Ganteng Ganteng Psikopat
Okey baru lagi ini aing buat cerpen tentang spiko murni dari my pikiran
Okey okey okey
Aing gak kuat astaga, kenape lah aku
Oke AMBYARRR
Oke gua gaje
Mohon abaikan.
Oke aing (bingung mau ngetik apa)
Btw ini cerpen kata2 sebanyak 700 words.

random Cerpen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang