Dua

21 3 10
                                    

Pagi pagi sudah mendengar teriakan bunda ditelinga ku,jam sudah menunjukan pukul lima,aku langsung beranjak untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh.
Setelah sholat subuh aku menghampiri bunda yang sudah berkutat didapur.

"Pagi bun."aku datang dengan mencium pipinya.

"Pagi anak bunda,nggak langsung mandi aja?takut kesiangan kalau mandi nya nanti."

"Bentar bun masih dingin."

"Yaudah terserah kamu deh,mau minum dulu atau gimana?"tanya bunda.

"Kayanya aku mandi dulu aja deh bun hehe,ayah belum bangun ya bun?."

"Ayahmu sehabis sholat subuh tadi tidur lagi,katanya hari ini libur nggak kerja."

"Oh ya udah bun."aku langsung menuju kamar untuk melakukan ritual mandiku.

Pukul 6:15 aku sudah siap dengan seragam ku dan langsung menuju meja makan dan disana sudah ada ayah dan bunda.Pasti kalian bingung ya dirumah ini cuman ada tiga orang.Sebenarnya aku memiliki seorang kakak perempuan dan laki laki,tetapi kakak perempuanku sudah menikah dan ikut suaminya diluar kota,dan untuk kakak ku dia kuliah di Jogja, nge kost disana dan jarang pulang.Nah itu seputar keluargaku.

"Pagi yah,bun."salamku mengawali pagi ini.

"Pagi sayang."ucap mereka bersamaan.
"Sini sarapan,mau pakai lauk apa."sambung bundaku.

"Pagi ini buatin bekel aja ya bun,mau berangkat pagi soalnya ada tugas piket."bunda hanya mengangguk "jangan lupa minum susunya."tambah bunda.

"Iya bun,ayah udah selesai ayo anterin sekolah."

"Iya"hanya itu jawaban ayah.

"Assalamualaikum bun Yania berangkat dulu ya."tak lupa untuk menyalami tangan bunda.

Beberapa menit kemudian aku sampai di SMA Cendrawasih.Banyak murid murid yang sudah datang.

"Aku masuk kelas dulu ya yah,assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,belajar yang rajin ya."setelah itu ayah langsung pergi dari sekolah,aku hanya menatap motor ayah sampai menghilang.

Setelah itu aku pergi menuju kelas,Ya ini adalah awal cerita ku yang sebenarnya.Kalian pasti sudah paham kan,aku mengagumi teman sekelasku sendiri.

Keadaan kelas masih sepi,belum banyak yang datang dan aku langsung melaksanakan piket ku.
Tak berselang lama........

"NIAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
Apa kalian tau itu siapa,ya dia adalah salah satu sahabatku Dewi,lebih tepatnya Dewi Susanti.

"Gausah teriak teriak kalii,tumben gak bareng sama 2 kembar tak seiras hahahaha."

"Ga tau lah,orang beda rumah juga"jawab dewi.

"Yaudah biasa aja kali ngomongnya."

Aku mempunyai tiga sahabat,udah kenal dari lama yang pertama Dewi Susanti orangnya humble,baik,cerewet,dan suka teriak teriak.Yang kedua Trisa Maharani orangnya pinter,gak pelit,dan suka bucin.Yang ketiga Syananta orang nya cengeng,pendiam,dan diantara kami berempat dia yang paling lemot.

"Oh ya wi hari ini ada PR?"tamyaku

"Enggak ada kayanya,lo juga aneh masa tanya sama gue yang notabenya ga pernah belajar huh."

Saat aku asyik mengobrol tiba tiba ada segrombolan anak laki laki masuk kelas dan dintara mereka,salah satunya ada yang menatapku sekilas.Ya dia adalah Alfianora Anggara.Cowok tercuek,dingin,judes,pokoknya ga enak lah.

Suara Trisa yang mengagetkan ku "Gausah diliatin terus,udah lah lo kenapa sih bisa suka sama tuh orang,gue aja eneg liat dia."

"Ya ga tau lah tanya aja hati gue,nihh."sambil menunjuk dadaku.

[R E M A N G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang