lima

9 4 0
                                    

Pagi ini aku sudah sampai dikelas dan ternyata kelas masih sepi belum ada yang datang.Kulirik jam tanganku ternyata masih pagi,memang aku sengaja berangkat pagi.Gatau kenapa hari ini mood ku baik sekali.Aku langsung duduk ditempat duduk ku,sambil memainkan ponsel ku.

Tapi tiba tiba ada seseorang yang datang dan ternyata????Alfii?Kulirik lagi jam ku masih pagi kok,tumben udah berangkat.

Dan kulihat ada bayangan yang menutupi cahaya mentari diwajahku.Aku pun mendongak dan mendapati Alfi disampingku.

"Ngapain lo disitu?"ucapku spontan.

"Hm"hanya gumaman yang keluar dari mulutnya.

Yaudahlah ini masih pagi aku tidak mau terlalu memikirkannya,tapi apa kabar hatiku.Ga bisa tenang gaiss.

Dari tadi aku hanya memainkan ponselku,tetapi aku merasa ada sebuah netra yang memperhatikanku,dan aku menoleh mendapati Alfi yang sedang menatapku.

"Kenapa sihh liatin gue"tanya dengan lirih.

"Gimana rasanya selalu diperhatikan?enak?nyaman?enggak kan?"tanyanya.

Ini pertama kali aku dengar dia ngomong panjang lebar.Aku hanya diam,tidak paham sama apa yang dibicarakan.

"Jawab!!!"suaranya yang mulai meninggi.

"Lo apaan sih."cuma itu yang bisa aku ucapkan.

"Gue tahu kok kalau lo itu sering liatin gue.Lo suka sama gue?bilang aja.

Aku hanya melongo.Bagaimana iniii ucapku dalam hati.

"Gue mau lo gausah ngeliatin gue lagi,gue gak nyaman sama apa yang lo lakuin,terus lo gak usah suka sama gue,karena gue gak bakalan suka sama lo."ucapnya sadis."dan gue udah punya pacar,jadi gausah ngarep sama gue."sambungnya langsung pergi ketempat duduknya

Apa kalian tahu gimana perasaan gue?sakit?pastinya.Selang beberapa menit banyak anak anak yang sudah datang.
Termasuk Dewi,Trisa,dan Nanta.
Aku masih memikirkan kata kata Alfi tadi,dan rasanya ingin menangis.

"Lo kenapa kok mata lo berkaca kaca sih?"tanya Dewi yang tiba tiba datang didepanku.

"Gu-gue gak papa"ucapku,aku hanya gak nyangka Alfi ngomong gitu.

"Kita kan sahabat lo nih,cerita aja gapapa."ucap Trisa.

"Iya ni"sambung Nanta.

"Gue gak papa kok"aku belum bisa cerita sama siapa siapa.

"Yaudah"ucap Dewi.

"Selamat pagi anak anak"ternyata suara Bu Risa,guru ekonomi datang.Dan otomatis semuanya kembali ke tempat duduk masing masing.

"Pagi buuuuu"ucap serempak murid kelas Ips 2.

"Berhubungan ibu ada tugas dikantor jadi ga bisa nungguin kalian,ibu kasih kalian tugas aja kalau ga selesai bisa dikerjakan dirumah."

Penghuni kelas hanya mengangguk saja.

"Ini tugas kelompok,berhubung kelas kalian ada 36 siswa,saya bagi jadi 6 kelompok ya?dipilihkan atau pilih sendiri?"tanya Bu Risa.

"Dipilihin aja bu"celetuk temanku Putra.

"Pilih sendiri aja bu"celetuk lagi temanku Marsya.

"Enak pilih sendiri tahuu"sambung Nanta.

"Dipilihin aja bu biar adil"tambah Bima.

Kelas mendadak gaduh hanya karena pembagian kelompok.

"Diammmm,yasudah saya pilihkan saja ya benar kata bima biar adil,saya acak."lerai bu Risa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[R E M A N G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang