2

27 10 0
                                    

"kita mau pergi kemana bang aan?" tanyaku.
"udah ikut aja gak usah bawel" ucap Andika.
"serah deh" ucapku pasrah.
"yeee gitu aja baper" ledek Andika.
"yeee enggak ya gak baper kog" ucapku dengan percaya diri.
"yadeh terserah adek" ucap Andika menggoda.
Tak ada jawaban dariku.
Kesunyian datang diantara kita, saling diam. Andika fokus menyetir sedangkan aku fokus kanan kiriku.
Selama 1 jam perjalanan akhirnya kita sampai ditujuan.
"turun gihh inda" ucap Andika lembut.
"wahhhhh bang aan ngajak aku di pantai?" tanyaku gembira.
"iya dek" jawab Andika.
"kak kesana yukkk aku pengen main air" ucapku kegirangan.
"iya gapapa" ucap Andika.
"makasih bang aan" ucapku gembira.
Aku berlari menuju pantai lalu bermain air.
Aku sangat suka bermain air apalagi bermain di pantai.
Andika yang melihatku dari jauh tersenyum karena tingkahku.

"gue suka tingkah lo inda, gue seneng lihat tingkah lo seperti anak kecil main air" gumam Andika.
Andika duduk dengan merokok dan bermain hp.
Kemudian aku memanggilnya.
"bang Aan sini fotoin inda ya!!" suruhku.
"hmmmmm" ucap Andika sambil menghampiriku.
"nih hp nya Inda, tolong fotoin Inda yang bagus ya bang Aan" suruhku sambil menyodorkan hp.
"ayo berpose satu dua tiga cekrek" kata Andika.
Andika foto aku berkali kali.
"udah ya bang, makasih" ucapku.
"sama sama dek" jawab Andika.

Kami berjalan menuju suatu gubuk kecil untuk berteduh.
Cuaca sangat panas hingga membuatku keringetan.
"kak Aan, Inda haus pengen minum" ucapku lesu.
"Yaudah tunggu sini bentar aku beliin kamu minum" ucap Andika.
"iya bang cepet ya!!, Inda dehidrasi nih" ucapku merengek.
"iya bawel tunggu bentar" ucap Andika.
"iya" jawabku sambil memperlihatkan senyumku.

***

Tak lama kemudian Andika datang dan menghampiriku.
"mana minumannya bang?" tanyaku kecewa.
"bentar nanti bakal dianter pelayan" ucap Andika.
"Yaudah deh" ucapku pasrah.

Tak lama menunggu minuman yang Andika pesan, seorang pelayan datang menghampiriku dan Andika dengan membawa es kelapa muda dua.

"mas mbak ini pesanannya sudah datang" ucap sang pelayan.
"iya mbak makasih ya" ucap Andika.

Pelayanpun pergi meninggalkan kami.
Akupun langsung meminum es kelapa muda itu karena terlalu haus.

"pelan pelan dong sayang minumnya ntar tersedak baru tau rasa" tutur Andika.
"aku tuh dehidrasi bang Aan" ucapku ketus.
"iya iya minum lagi gihh" ucap Andika.
Akupun kembali meminum air kelapa mudaku.
Sedangkan Andika mengeluarkan sebatang rokok dari saku dan menyalakan rokok, aku gak suka Andika banyak merokok, aku sangat benci rokok karena rokok akan menghancurkan masa depan seseorang.

"kamu rokok lagi bang Aan?" tanyaku kepada Andika.
"hmmmmm", ucap Andika.
"kamu tadi baru aja merokok sekarang merokok, gak bosen apa rokok mulu" ucapku.
Tak ada jawaban dari Andika.
"kamu tahu nggak sih rokok itu gak baik buat kesehatan kamu, kurangi rokok kamu jangan melebihi satu batang sehari,aku gak suka" ucapku marah.
"hmmmmmm" deheman Andika.
Hanya suara deheman yang keluar dari mulut Andika.
"gak usah aneh aneh deh aku gak suka cowo terlalu nakal, susah diatur kayak kamu" ucapku lantang.
"sekarang kamu hentikan minum alkohol walaupun sedikit dan jarang tapi aku gak mau kamu minum minuman seperti itu lagi aku gak suka, kurangin nakal kamu buat aku bang Aan!! Tolong!!" ucapku lantang dengan rasa kecewa bercampur memohon.
"ya" jawab Andika singkat.
"Yaudah aku mau pulang!!" jawabku ketus.
"oke aku antar" tawar Andika.
"matikan rokokmu sekarang!! Kalo kamu mau aku pulang denganmu!"bentakku dengan penuh kekecewaan dan kemarahan.
Tak ada jawaban dari Andika.
"oke aku mau dijemput temenku aja yang sangat baik denganku"ucapku.
Tak ada jawaban dari Andika.

My calling is reynanda.
" rey kamu sekarang dimana? "
"..... "
" ohhh, lagi sibuk nggak? "
"....... "
" oke, bisa jemput aku sekarang di pantai terkenal yang ada di Jakarta!"
"......."
"oke aku tunggu."

Tutt tutt tut

Sambungan terputus.

"nelpon siapa kamu?" tanya Andika.
"bukan urusanmu" ucapku ketua.
"siapa?" tanya Andika dengan suara penuh penekanan.
"reynanda" jawabku sambil berjalan meninggalkan Andika.
"gak kamu pulang denganku!!"ucap Andika marah.
" buang rokokmu dulu!! "tegasku.
" udah aku buang daritadi"ucap Andika.
"kamu pulang aja biar aku pulang dengan reynanda" suruhku.
"telpon reynanda sekarang!! Bilang kalo kamu gak jadi minta jemput!" suruh Andika.
Aku tak menjawab.
"mana hp kamu?" tanya Andika.
"buat apa?" tanyaku balik.
"udah sini hp kamu! Aku pinjem!" ucap Andika.
Andika pun langsung merampas hp yang ada ditanganku.

My calling is reynanda

"kenapa lagi Din?" tanya Reynanda didalam telpon.
"ini gue Andika pacar Dinda, gue cuma bilang gak usah jemput dinda, dinda bakal pulang dengan gue" ucap Andika.
Dan Andikapun segera mematikan telpon sebelum reynanda menjawab kata kata Andika.

"ayo pulang! Aku antar!" ucap Andika.
"ya" ucapku singkat.
Akupun mengikuti langkah Andika dari belakangnya untuk menuju ke motor Andika.
Andika pun mengambil motornya dan menaikinya.
"nih helm nya pake dek" suruh Andika.
Tak ada jawaban, namun aku hanya menerima helm itu dan memakainya.
"ayo naik!!" suruh Andika.
Aku tak menjawab dan segera menaiki motor Andika.
"Pegangan ntar kamu jatoh sayang!!" suruh Andika.
"gak usah, gak bakal jatoh kog" ucapku ketus.
"terserah kamu aja deh tapi kalo jatoh jangan salahin aku"ucap Andika enteng.
Aku tak menjawab kata kata dari Andika, aku memilih diam untuk meredakan kekecewaanku pada Andika.

                                   ***

Diperjalanan tiba tiba Andika mengerem dengan mendadak sehingga aku spontan terkejut dan memeluk Andika.
"dihh tadi gak mau pegangan sekarang malah meluk orang" sindir Andika.
"yee siapa juga yang pengen meluk kamu, makanya kalo naik motor jangan rem mendadak jadi aku kaget trus spontan meluk kamu. Untung aku gak jatoh, kalo aku jatoh kamu yang harus tanggung jawab" ucapku panjang lebar.
"siapa suruh tadi gak pegangan udah disuruh pegangan tapi gak pegangan yaudah" ucap Andika santai.
"terserah" ucapku singkat
"gausah baper mulu deh neng, dikit dikit baper dikit dikit baper" ucap Andika.
Namun aku tak menjawab apa yang dikatakan Andika, aku lebih memilih diam karena itu lebih baik.

Setulus CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang