UNTITLED

Untitled 2

Gista

Oke katakanlah gue kolot atau terlalu gimana-gimana tapi disini gue mau jelasin alasan kenapa gue memilih untuk bekerja setelah lulus sekolah sedangkan banyak dari teman-teman gue memilih untuk meneruskan pendidikan mereka. Pertama gue cuma mau bilang everyone has story dan termasuk gue. Gue memilih mengambil keputusan ini pun bukan sepenuhnya keinginan gue, tapi keadaanlah yang membuat gue berada di posisi ini. Gue tidak menyalahkan keadaan dimana orang tua gue yang belum bisa mendukung mimpi gue secara finansial untuk melanjutkan pendidikan, tapi disamping itu dewasa ini gue sadar diri bahwa waktu gue gak banyak. Tidak, gue gak punya penyakit kronis tapi gue lebih pengen mendahulukan mimpi orang tua gue dan masalah pendidikan gue bisa fikirkan nanti setelah kewajiban gue selesai.

Disini keadaanya gue belum punya rumah. Rumah dalam artian orang tua gue belum ada rumah yang benar-benar milik keluarga inti gue. Saat ini kami –gue dan orang tua gue- ngontrak tahunan di salah satu rumah sederhana yang letak rumahnya sangat berdekatan satu sama lain dengan rumah-rumah tetangga. Kakak gue yang udah nikah sekarang tinggal bersama suami dan anak laki-lakinya. Jadi sekarang yang menjadi 'harapan' bagi orang tua gue untuk mewujudkan mimpi mereka mempunyai rumah sendiri adalah tinggal gue. Sebenarnya dulu mereka mempunyai rumah tapi mereka jual yang entah karena apa gue juga kurang tahu soalnya gue masih kecil bayik.

Gue masih ingat dulu waktu udah mendeketi kelulusan. Banyak temen-temen gue yang bingung mau masuk ke universitas mana. Sedangkan gue, gue bingung mau nyari kerja dimana. Haha

Sudah jadi rutinitas memang karena sekolah gue basicnya kejuruan jadi banyak perusahaan yang open recruitment di sekolah gue tiap tahunnya termasuk perusahaan tempat gue bekerja saat ini. Gue masih ingat waktu itu bulan Januari ada test di sekolah gue. Gue yang masih sangat polos ikut-ikut aja testnya. Setelah nunggu 3 bulan dan tetap gak ada kabar dan waktu itu gue juga masih mau ujian nasional jadi gue sudah lupa juga sama test gue waktu itu. Sudah ikut test di beberapa perusahaan yang datang ke sekolah gue tapi gak ada satupun yang lolos. Sempat khawatir juga sih ini habis lulus mau kemana. Dan tepat sehari setelah gue selesai ujian nasional gue dapat undangan untuk interview ke perusahaan gue sekarang. Dari 63 orang kalau gak salah kesaring jadi 5 orang dan gue termasuk. Dari 5 itu kesaring lagi jadi 1 orang dan itu gue. Iya G-U-E GISTA. Seneng banget parah akhirnya dari sekian lama menunggu ada juga yang mau nerima gue. Setidaknya gue lulus ada kerjaan.

Gue diminta buat datang waktu itu, terus dijelasin masalah kontrak kerja yang ternyata di kontrak sebagai freelance dan bla bla bla. Gue sih iya iya aja soalnya baru lulus juga kan jadi gak terlalu faham sama dunia kerja. Ada satu pertanyaan yang membuat gue agak curiga,

"Mba Gista sudah pernah naik pesawat?" tanya mba HRDnya. Bingung dong gue maksud dari pertanyaan itu. Cuma geleng doang soalnya boro-boro naik pesawat datang ke bandara aja gue belum pernah. Wujud tempat nginepnya pesawat aja gue belum pernah bu, apalagi naik pesawat.

Setelah itu gue diminta untuk menandatangani surat kontrak kerja. Gue sih manut aja yang penting gue habis lulus bisa langsung kerja. Dan..

"Mba Gista besok berangkat ke kantor pusat ya mba untuk mengikuti training selama 4 hari. Untuk masalah biaya akomodasi pesawat, taxi, dan penginapan selama training disana nanti akan ditanggung oleh perusahaan. Setelah ini mba Gista akan saya masukkan grup dan saya perkenalkan dulu ke teman-teman admin yang lainnya ya mba. Mari mba."

BLAAAAAANK......

GUE CENGO.

Wait, jadi ini maksud dari pertanyaan bu HDR tadi.

Eh bentar, gue cuma freelance loh disini. Kenapa harus training ke kantor pusat segala? Dan katanya ini training nasional yang diikuti sama perwakilan seluruh cabang di Indonesia. Matih gue. Gue baru lulus, gue belum tahu tentang perusahaan ini, gue belum ada pengalaman, gue belum pernah datang sendiri ke kota orang, nanti ke bandaranya gimana, nanti kalau gue hilang gimana.