Headache(17)

1.2K 163 24
                                    

•••

"Bagaimana jika aku adalah puteri Belle?"
"Kurasa aku tidak secantik itu,"

"Kau cantik, sangat cantik, terlalu cantik," ujar Taehyung berkedip lugu.

Lisa tidak pandai berterimakasih, apalagi untuk kalimat menggelikan yang mana baru saja Taehyung utarakan, "Baiklah, tapi sayangnya kau tidak buruk rupa untuk menjadi sosok beauty and the beast." Lisa masih bersikukuh memikirkan ending cerita apa yang cocok untuk cerita mereka.

"Bagaimana jika beauty and the bitch? Bukankah aku sangat memadai menjadi "bitch" haha." ujar bangga mulut Taehyung.

"Sudahlah, aku sedang tidak ingin tertawa, bagaimana jika kau kaitkan saja ini ke nomor tiga," ujar Lisa sontak memunggungi Taehyung.

Gadis dihadapanya ini benar-benar tidak tahu malu, Lisa kembali bercermin, menilik seluruh inci bagian diwajahnya, ia terlampau sibuk bekerja sampai-sampai selalu lupa memakai bra—lantas mengerjai Taehyung setiap saat—pria itu akan membawakan, serta mengaitkanya hampir setiap hari—disetiap pagi.

"Ini kali terakhir aku melakukanya," gerutu Taehyung hampir setiap hari, "Jangan membangunkanku untuk berlari ke kantormu lagi dan membelikan bra."

"Kau akan mengulangi kalimat itu besok? dan besoknya lagi? dan besok-besoknya lagi?Ayolah Oppa, terima saja nasibmu," celoteh Lisa tanpa dosa.

"Oppa, hari ini Jungkook menikah benar? Jemput aku sore ini," titah Lisa.

"Mereka akan menikah, kau tidak sedang patah hati bukan?" tanya skeptis mulut Taehyung, Lisa menoleh datar pada kekasihnya, "Memangnya kau yang akan menikah? Kurasa aku tidak perlu patah hati selama itu bukan dirimu."

"Dia mantan suamimu," ujar Taehyung.

"Juga cinta pertamaku," ujar Lisa, membuat wajah Taehyung seketika murung.

"Ck," decak Lisa.
"Lihat siapa yang patah hati hanya karena embel-embel cinta pertama?" kekeh Lisa.

"Kenapa menanyakan hal-hal tidak beguna hmm?" ujar Lisa, "Oppa aku sudah jatuh dan cinta padamu, aku tidak pandai berpuisi hanya saja.."

"Aku mencintaimu," ujar Lisa.
"Kau tahu? Aku belum pernah mengatakan hal ini pada siapapun kecuali dirimu, termasuk Jungkook."

Taehyung menghela nafasnya gusar, "Apa ini? Padahal aku jarang sekali melontarkan embel-embel cinta, bukankah kau harus setidaknya terkesan?"

"Aku akan sangat terkesan jika kau mentraktirku makan," ujar Taehyung diikuti bunyi konser diperutnya.

"Dan jangan harap aku percaya pada kata-katamu barusan, ayolah..kalian tau bahwa dulu kalian sangat menggelikan," ujar Taehyung.

"Aku lapar Lisa,"

•••

Lisa sangat lihai dalam pekerjaanya, tidak perlu kurun waktu satu tahun untuk memastikan kinerja-nya. Lupakan soal cita-citanya menjadi dokter, ia sudah terlanjur bergelut di dunia mode, siapa yang menyangka hobby nya bisa menghasilkan "Uang" benda yang sangat Kim Taehyung agungkan itu—kini menjejali penuh rekeningnya—rekening Lisa.

Katakanlah seorang Designer, tak hanya menggambar—merangkai—dan membuat pakaian, ia bahkan rela di tuntut sebagai modelnya jika perusahaan itu mengalami kendala seperti kekurangan model. Lisa bisa menjadi apapun disana, bahkan meneriaki investor utama perusahaan tersebut seperti yang dilakukanya sekarang, "Ini tidak bisa dibiarkan, kami sudah menyepakati dana perihal cabang rumah mode pekan lalu, anda tidak bisa seenak—"

HEADACHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang