Headache epilog

1.8K 171 45
                                    

•••

         Hari sudah menjelang malam saat Kim Taehyung dan wanitanya—Lisa, tiba ditempat dimana pernikahan adiknya berlangsung.

Ada dua pilar dipintu masuk, wajah Jungkook dan Rossie menghiasi kedua pilar tersebut, tembikar cantik dengan bunga sakura sebagai lukisanya. Dibingkai pertama, Jungkook mengenakan tuxedo putih dengan garis hitam dibagian kerahnya, sementara bingkai lainya terdapat wajah Rossie, dengan gambar mata yang seakan sengaja dilubangi, mungkin dengan paku? Atau hantaman tinju dari kepalan tangan penuh emosi?

Entah itu paku ataupun kepalan tinju, bukan itu inti permasalahanya bukan? Lisa nyaris tersandung jika saja kekasihnya—Taehyung tidak menarik pinggangnya, "Jangan gugup," bisik Taehyung.

Lisa menyangkal perkataan Taehyung dengan sebuah gelengan, "Bukan gugup, tapi aneh," ujar Lisa.

Taehyung mengerenyitkan dahinya, sepertinya ia benar-benar tak lagi melihat apapun selain Lisa, "Oppa, ada apa dengan Jungkook? Dia menangis,"

"Ah..mungkin dia bahagia, kau juga menangis saat menikahinya," ujar Taehyung, ia bahkan tidak melihat Jungkook kala mengatakanya.

"Kau pikir aku menangis bahagia kala itu?! Aish...yang benar saja."

"Dan lagi, Oppa! Kau harus melihat wajahnya ketika mengatakan itu, bukan wajahku," ujar Lisa, kedua tanganya bahkan ia gunakan untuk membuat kepala Taehyung beralih pandang pada Jungkook.

"Dia terlihat jauh dari bahagia, kau lihat?" tanya Lisa yang kemudian diangguki Taehyung.

"Kau sangat peduli padanya? Aku cemburu," ujar Taehyung.

"Oppa, ini bukan saat yang tepat untuk cemburu," ujar Lisa.

"Baiklah akan kusimpan kecemburuanku sampai besok,"

"Kurasa sesuatu yang besar telah terjadi, aku yakin." Lisa melihat sekeliling, tak banyak tamu tersisa disana, sebagian hanya berlalu lalang, sebagian lagi kebingungan dan memutuskan untuk pulang.

Jungkook sibuk menangis—tentu saja tidak merengek seperti usia lima, hanya saja kedua orangtua-nya terutama Eomma-nya terlihat meraung, Lisa mendengar beberapa umpatan dari mulut Jungkook juga.

•••

"Aku tidak mencintai Rossie," ujar Jungkook tegas, meski kedua matanya masih berkunang-kunang.

"Hmm," jawab Lisa malas, diantara semua orang kenapa harus ia yang terjebak bersama Jungkook? Dan dimana Kekasih tercintanya? Apa ia tidak khawatir, perihal jungkook yang berada dekat dengan Lisa?

"Hanya saja aku malu," sambung Jungkook.

"B-bukankah dia hamil?" ujar Lisa, terbata dalam kalimatnya, sangat canggung ketika ia harus berhadapan dengan mantan suaminya, ia tidak bisa terlebih tidak ingin repot-repot menghibur Jungkook.

"Gadis brengsek itu hanya mengerjaiku, dia mengatakan itu agar aku menikahinya lantas pergi dengan embel-embel belum siap untuk menikah,"

"Apa kau mengerti maksud dari kalimatnya? Aku bahkan akan menikahinya meski masih mencintaimu," ujar Jungkook, Lisa seketika dibuat tidak nyaman kala mendengarnya.

"Kau tau? Rossie, gadis itu punya banyak kekasih sebelum aku, dan akan punya banyak kekasih setelah aku, menjijikan.." decak Jungkook.

"Lantas kau menjelek-jelekan aku seperti ini juga pada Rossie? Dulu, setelah kita berpisah?" tanya Lisa, Jungkook menunduk.

"Maafkan aku, tapi hari ini aku sangat sedih sampai tak lagi mampu bersimpati padamu, kuharap kau mengerti Lisa,"

"Lisa, aku sangat malu,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEADACHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang