Ada banyak kenangan yang telah dilewatkan oleh sekian banyaknya orang, tetapi tak semua kenangan itu selalu diingat atau diceritakan kembali.
______________________________
"Assalamu'alaikum, I'm home" Sania memasuki rumahnya yang dijawab salam oleh Ibunya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Tumben cepet pulang?" tanya Dewi, Ibu Sania yang sedang mengelap piring siap dicuci.
"Iya bu, guru-guru pada rapat" Sania mencium tangan Ibunya lalu mengambil segelas air dingin di dalam kulkas.
"Oh iya, Sania belum sholat Ashar, Sania kekamar dulu ya bu"
"Iya, habis itu bantuin Ibu ya"
"Oke sip"
Sania melangkah ke kamar dan menghempaskan tubuh nya ke ranjang.
'Ya Allah panas'
"Oh iya dinginkan muka dulu deh, entar lagi sholatnya"
Sania menghidupkan pendingin ruangan dan merebahkan tubuhnya tepat di bawah pendingin ruangan itu.
Krrr... Krrr.... Krrr....
Semenit kemudian Sania terlelap, Zzzzz
______________________________
"Ya ampun Saniaaaa... Kok malah tidur?"
Tak muncul juga, akhirnya Dewi menyusul Sania dikamarnya dan mendapati anaknya malah tidur-tiduran tanpa mengganti baju sekolahnya.
"Astagfirullah, kamu belum sholat ya? Hei bangun!!" Dewi menarik tangan anaknya agar mau berdiri.
"Duh Ibuuu.. Baru 5 menit" Sania menguap lebar sangking mengantuk nya.
"5 menit apaan, ini udah jam 16.50 tau" Dewi menyodorkan alarm beker Sania tepat diwajahnya.
"Astagfirullah, kebablasan!!" Sania terlonjak dan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Dewi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Anaknya yang manja itu selalu suka melalaikan Sholat. Ck ck ck.______________________________
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"
'Ya Allah, kok bisa ketiduran sih aku, maafkan Sania ya Allah'
Selesai Sholat Sania berdo'a, merapikan mukenanya dan menyusul Ibunya yang sedang sibuk di dapur.
"Mau di bantuin apa bu? Kayak nya Ibu sibuk banget dari tadi" tanya Sania.
"Ibu tadi jumpa sama teman masa sekolah Ibu dulu. Ternyata kemarin dia baru aja pindah ke Bandung, dan kebetulan lagi mereka beli rumah di sebelah rumah kita" ujar Dewi sumringah.
"Beli rumah di sebelah rumah kita? Berarti tetanggaan dong?"
"Iya sayang, kamu bantu Ibu masukin asam pedas ini ke sini ya" Dewi menyodorkan kotak stenlis kepada Sania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sania
Humor"Aduh ceunahh.. Gimana sih, masak laki gitu aja gak bisa?" Sania mengejek Ryan yang tengah kesuliatan bermain layangan. "Dasar anak Mami!! Dari kecil mainnya di mall mulu sih. Hahaha" teriak Sania. Kali ini Sania tertawa terbahak melihat eksprsei R...