Jennie meletakan 2 kantong berisi makanan diatas meja. Namjoon ada di belakang mengikutinya dengan membawa 2 kantong lain dan meletakannya di atas meja. "Jisoo unnie masih dalam perjalanan. Mungkin 20 menit lagi. Untuk yang lain, mereka datang saat sore. Seokjin oppa sebentar lagi sampai. Dia di toko kue."
Jennie memisahkan belanjaannya yang akan di simpan dan yang akan di masak. Menyimpan dalam bok-bok sebelum memasukannya dalam kulkas. Namjoon ikut membantu menempatkan beberapa barang ke dalam kulkas.
Jennie bukan tipe orang yang suka dengan makanan instan. Disaat ia sedang menuang beras ke wadah penyimpanan ia mendengar gaduh dari atas meja. Ia melihat juga Namjoon tengah menuang gula ke dalam toples tepung.
"Oppa, ada apa denganmu? Kenapa kau menuangkan ketempat yang salah? Ah, Kim Namjoon, apa kau tidak bisa membacanya."
Namjoon menghentikan tangan ajaibnya. Jennie memanggil dengan nama artinya dia melakukan kesalahan. "Bersihkan!"
Setelah drama pertengkaran di dapur. Berlajut ke alat pemanggang yang kakinya patah tanpa sengaja di tendang oleh Namjoon. Seokjin hanya mampu memperhatikan dan ikut menambah keributan dengan menyalahkan Namjoon juga.
"Hyung!"
"Jangan mencari pembelaan." Ini bukan kali pertama Namjoon menghancurlan pestanya sendiri. Namjoon tetaplah Namjoon. Begitu Jennie tetaplah Jennie. Mereka kerap bertengkar. Tapi mereka adalah pasangan yang serasi dan awet.
"Aku akan mengikatnya sementara."
"Aku datang!" Itu suara Jisoo disusul langkah kakinya yang terdengar bersemangat menaiki tangga. Ada suara kaki lain yang ikut di belakangnya.
"Kenapa dengan kalian?" Jisoo bergabung membawa botol anggur di tangannya lalu meletakannya di meja. Sepertinya sedang ada perang kecil antara suami istri itu, yang akan menyambut pesta ulang tahunnya pernikahan mereka yang ke 7.
Namjoon dan Jennie memeiliki anak kembar. Keduanya sedang bermain di tempat neneknya sepulang sekolah. Pesta kecil ini sengaja Jennie adakan selain untuk merayakan ulang tahun pernikahannya, ini juga ulang tahunnya walau itu beberapa minggu yang lalu. Jadi ia sengaja mengundang teman-temannya. Karena terakhir kali mereka dapat berkumpul bersama itu di kelahiran putra Jisoo 3 tahun lalu.
"Dia selalu membuat masalah. Sepertinya kami memang tidak seharusnya mengadakan ini di rumah. Kita seharusnya pergi ke vila dekat gunung atau ke pulau jeju. Makan direstoran atau mengadakan piknik keluarga."
"Minggu besok aku libur." Namjoon memberitahu. "Aku akan mengajak anak-anak ke wonderland. Walau mereka merengek minta ke disney."
"Pekan depan libur sekolah. Ayo kita berangkat ke Jepang? Tetap lusa ajak anak anak-anak ke wonderland. Injun akan senang bertemu noona dan hyungnya."
"Aku mungkin tidak bisa pergi." Itu Yoongi yang sedang bermain bersama putranya. "Aku akan menyusul kalian malamnya. Aku sudah memiliki jadwal mengawasi pengambilan gambar untuk album ke 5 artisku."
"Tidak masalah. Aku akan berangkat dengan Injun lebih awal bersama Hana dan Hareum, juga Noah." Jisoo menambahkan keponakannya.
"Unniedeul!" Rosé berteriak berlari menaiki tangga. "Kejutan!"
"Aigoo... kau bilang masih di australia. Jadi aku benar kemarin melihatmu di restoran itu. Aku akan pura-pura terkejut." Jennie berujar baru kembali dari dapur.
"Hyung kau yang memanggangkan." Namjoon memanggil Seokjin. "Jennie tidak percaya padaku. Dia akan berteriak karena dagingnya habis terbakar."
Namjoon sudah membakar bara. Para wanita sedang memotong jagung. "Anak-anak akan datang sebentar lagi."
"Beruntung aku juga membawa masmellow."
"Anakmu tidak ikut?"
"Memjadi lebih tua. Dia sangat cerewet. Seperti ayahnya. Aku harus belajar. Aku memiliki pr. Ah... dia sangat payah. Tapi dia akan datang bersama ayahnya." Suami Rosé seorang pengusaha, berbeda dengan Namjoon dan Yoongi yang merupakan seorang pemilik agensi. Mereka membangunnya bersama.
Lisa? Dia masih asik dengan kehidupan singlenya. Wanita itu belum menikah tapi ia memiliki anak angkat asal Filiphina yang dia rawat. Dia tidak bisa datang karena ada pekerjaan di Paris.
"Dada, mama!"
Teriakan anak kecil bersemangat memanggil Namjoon dan Jennie. Kembar beda kelamin, putrinya, Yeji lahir 15 menit lebih awal dari putranya, Hyunjin. "Oh.. bagaimana menyenangkann bersama Daniel dan Samuel?"
"Iya..."
"Sapa adik Injun, ajak main adiknya ya."
"Siap."
Semakin malam semakin banyak orang yang datang. "Kay Oppa. Bagaimana kabarmu?"
Putra Rose yang sudah remaja terlihat tampan. Dia anak yang pintar, tapi hari ini sepertinya dia memakai kontak lensa. "Apa karna ada Somi kau melepas kacamatamu?" Goda Jennie.
"Aigoo... makan saja masih merengek. Apa? Mengenal wanita. Ibu akan potong uang jajanmu." Rosé mencebik. "Diamana Somi. Aku tidak melihatnya."
"Dia ada di dalam. Katanya menonton drama."
Malam sekamin larut. Hanya ada Jennie, Namjoon, Seokjin, Yoongi, Rose, dan Mingyu yang masih duduk di luar. Anak-anak tidur di ruang tengah bersama. Esok hari libur, terlalu larut jika mereka pulang dan lagi para pria yang menyetir mobil sudah mimun. Itu akan membahayakan.
Jisoo ada di kamar, menemani Injun tidur. Seperti ayahnya, Injun tipe anak yang mudah mengantuk. Dia cepat sekali tidur saat diberikan susunya bahkan tidak terganggu ketika kakak-kakaknya berisik saat main.
"Kau tidak minum?" Jennie menggeleng ketika Seokjin baru menyadari diantara mereka gelas Jennie yang berbeda. Isinya pun berbeda.
"Aku sedang hamil. 7 minggu. Dokter memperkirakannya seperti itu. Dan kembar lagi."
"Astaga... Kay. Bahkan menolak. Anak itu selalu ketakutan ketika aku mual. Dia membantah tidak ingin memiliki adik. Dia menolak warisannya di bagi. Seperti pamannya... dia mata duitan." Jennie tersenyum.
Jisoo baru kembali bergabung duduk disamping Yoongi. Ia memberi selamat pada Jennie. Mereka memang tidak berkumpul lengkap. Suatu saat nanti, mereka akan bisa berkumpul bersama. Ini cukup untuk Jennie memberitahu sahabat-sahabatnya jika ia tengah hamil lagi. Membagi kebahagiaan keluarganya.
--
New update😚
Suatu saat nanti kita pasti ada di posisi mereka. Sahabat" kita udh pada sibuk. Tapi akan ada yang datang. Kumpul bareng. Walau sekedar ngechill di malam minggu😘
Lagi kangen banget sama mereka17/09/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Fun with NamJen
Fanfiction[ONESHOOT] Namjen adalah orang tua kedua saya... Ini bentuk kecintaanku padanya. Sepenggal kisah-kasih tentang mereka yang di rangkum dalam satu cerita setiap bagiannya.