"LET'S KILL THIS LOVE! YEY YEY YEY YEY YEY!"
"ROM POM POM POM POM POM POM!!! LET'S KILL THIS LOVE!"
"YEY YEY YEY YEY YEY! ROM POM POM POM POM POM POM!!!"
Suara alarm milik gadis penggemar grub band korea itu terdengar sangat keras, hingga ke lantai bawah, membuat Mamanya geleng-geleng kepala sendiri saat mendengar suara itu, sudah pasti suara alarm itu tidak terlalu berpengaruh ditelinganya.
Cherry meletakkan sajian terakhir diatas meja makan, setelah membangunkan suaminya tadi dan memasak untuk sarapan pagi, beliau kini harus membangunkan kedua anaknya yang harus segera berangkat ke sekolah barunya.
Cklek
Cherry membuka kamar milik putrinya terlebih dahulu, mematikan alarm yang dipasang diponselnya, dan membuka gorden sampai terbuka sempurna. Membuat cahaya matahari pagi menyeruak masuk diretina milik Raina, sehingga membuatnya kesilauan dan membuka kedua matanya dengan malas.
"Ayo bangun, Raina. Ini hari pertama kamu masuk disekolah baru kamu, ayo cepetan bangun, mandi, siap-siap, terus sarapan dibawah." ucap Cherry sambil mengelus rambut putrinya. "Mama mau ke kamar sebelah, bangunin Kakak kamu, kayaknya dia belum bangun juga."
"Iyaaa Ma, Raina otw abis ini." balas Raina sambil mengambil posisi duduk dan mengucek kedua matanya.
"Jangan otw-otw aja, ini udah siang, nanti kalo kamu terlambat malu-maluin, sayang." peringat Cherry lagi sambil keluar dari kamar Raina menuju kamar putranya.
Raina menguap sangat lebar, merentangkan kedua tangannya, rasanya sangat mager jika harus menyentuh air pagi-pagi begini, dulu saat ia masih bersekolah di California jam tujuh ia baru bangun tidak masalah, karena disana jam delapan masuk sekolahnya, tapi sekarang ia harus bangun jam lima pagi untuk bersiap-siap.
Dengan rasa malas akhirnya Raina beranjak dari tempat tidurnya, mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk menyelesaikan ritualnya.
Lima belas menit berlalu, Raina keluar dari kamar mandi menggunakan handuk kimononya, ia segera memakai seragam putih abu-abunya, terlihat sangat berbeda dari seragamnya yang dulu.
Setelah itu, ia menyisir rambut panjangnya, membuat kepangan kecil dihelai rambut bagian depan, lalu ia mengusapkan moisturizer diwajahnya dan liptint dibibirnya agar tidak terlihat pucat, Raina tidak perlu menggunakan bedak karena kulitnya sudah putih natural, tak lupa juga ia menyemprotkan parfum favoritnya yang wanginya feminim banget.
Lalu ia lanjut memakai kaos kaki dan sepatu putih bermerek miliknya, setelah selesai ia segera menggendong tas pink pastelnya dan menyambar i-phone nya yang berada diatas nakas.
Raina berjalan keluar kamar, hendak berbelok kearah tangga, namun ia urungkan, ia ingin mengintip ke kamar Kakaknya itu, apakah ia sudah siap atau belum. Ternyata kamar Raka sudah tertutup rapat, tandanya sang pemilik kamar itu sudah turun ke bawah terlebih dahulu.
Akhirnya Raina pun berlari menuruni anak tangga, pemandangan yang pertama ia lihat adalah Mama, Papa dan Kakaknya, Raka. Mereka ternyata telah menyantap sarapannya terlebih dahulu, mungkin karena jika menunggu dirinya itu akan terlalu lama.
"Morning, semuaaaa! Lagi-lagi Raina ditinggal sarapan, hufttt." cemberut Raina sambil duduk disebelah Raka.
"Kamu kelamaan, setaun sendiri kalo siap-siap." cibir Raka sambil melahap nasi goreng buatan Cherry.
"Morning juga sayang, maafin Papa ya, Papa harus buru-buru berangkat ke kantor, soalnya ada jadwal meeting hari ini, jadi ninggalin Raina sarapan duluan.." kata Arka memberitahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
Teen FictionSEQUEL OF ARKA IT'S MINE! ✔️ [Disarankan buat para pembaca baru, lebih baik kalian baca dulu cerita AIM atau ekstra part nya AIM, supaya kalian nggak bingung;)] ••• Hidup dikelilingi oleh para laki-laki ganteng dan populer, bagaimana rasanya? selalu...