Lu Lagi?!

30 5 0
                                    

Langit tampak warna hitam saat Fino membuka helm nya. Turun dari motor ninja nya, berjalan di koridor dengan menggunakan headset. Tak lupa dengan wajah dinginnya membuat orang-orang bergidik untuk mendekati nya.

Melemparkan tas nya kasar pada bangku. Fino memakai Jas dengan logo OSIS di bagian kanan atas, cowok itu melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah, membantu Pak Somat-satpam sekolah.

"Fin, kayaknya kamu lagi-lagi berurusan sama gadis itu" menarik nafas kasar Fino sambil melirik kearah yang Pak Somat tunjuk.

Fino mengusap wajahnya kasar, lalu melipat kedua tangannya didepan dada. Mata elang nya kini terkunci dengan mata gadis yang dikenal dengan badgirl nya sekolah itu.

"Lu tuh gak capek apa telat terus? Di hukum Mulu?!" Geram Fino dengan gadis yang ada dihadapannya ini.

Gadis itu berdecak, sambil mengunyah permen karet, mata gadis itu menatap angkuh pada Fino, "Dan Lo! Gak capek apa hukum gue Mulu?! Mau aja jadi ubab sekolah"

Fino terdiam. Mencoba merendam amarahnya itu. Tidak! Sudah habis kesabaran Fino oleh gadis ini. Yah! Dia, Sang badgirl sekolah, Zeefira Alettza. Perkataan gadis itu membuat emosi Fino mencapai puncaknya. Seenak jidat dia berbicara seperti itu. Fino membalas ucapan gadis itu, hingga terjadilah perdebatan antara keduanya.

Pak Somat dengan kumis nya yang terangkat itu kini mulai terpancing emosi. Menarik nafas panjang, pria tua itu menaikan nada suara nya satu oktaf, "KALIAN KENAPA MALAH RIBUT?! FINO, FIRA! KALIAN KE RUANG BK SEKARANG JUGA!"

Sial, hari ini Fino akan di permalukan didepan semuanya!

***

Pukul 08.00 pagi kini. Semua murid sudah duduk rapih dikelasnya masing-masing. Tidak dengan kedua remaja ini, yang sedang hormat kepada tiang bendera dibawah terik matahari yang mulai memanas.

Fira menggerutu, dirinya daritadi tak bisa diam sama sekali. Dikit-dikit menggaruk kepalanya, duduk, meracau tak jelas. Membuat Fino risih dengan gadis tersebut.

"Bisa Lo diem?!" Bentak Fino.

Merasa tak terima dibentak, Fira memanyunkan bibirnya, "PANAS GEB PANAS"

"Lo kira gue gak kepanasan apa hah?!" Balas Fino.

"Kan Lo es batu! Yakali kepanasan?!"

Fino diam tak membalas ocehan gadis yang berdiri disampingnya ini. Suaranya akan hilang jika terus berdebat dengan gadis aneh itu.

Tiba-tiba sebuah tangan berhasil mencengkeram bahu Fino. Cowok itu melirik, matanya melihat Fira yang terus memegang kepalanya, terlihat seperti sedang menahan sakit.

"Lo gapapa?" Tanya Fino dengan nada dingin khas nya.

"S-sakithhh Finhh" pandangan Fira mulai menggelap dan seketika...

BRUK!
Fira tergeletak kini. Fino mengira itu hanyalah drama palsu yang di buat-buat oleh Fira. Terus mendiamkan sambil memperhatikan, panas begini.

Bisakah dia memberhentikan drama nya itu?

Fino terus memperhatikan Fira yang masih dalam keadaan pingsan. Mengacak rambutnya saat gadis itu tak kunjung bangun, Fino menggendong nya ala bridal style.

Melewati beberapa kelas karena ruang UKS ada di ujung. Semua tatapan terkunci pada Fino yang sedang menggendong Fira.

Sampai saat adik kelasnya itu terus memperhatikan, Fino berdecak kesal, "Apaan Lo liat-liat?! Bukannya ke kelas!" Bentak Fino membuat kedua gadis itu berlari ketakutan.

Sampai di UKS Fino mendobrak pintu tersebut membuat penjaga UKS, melati, dibuat kaget.

"Ayolah Fin! Lu ngagetin gue sumpah!" Kesal melati sambil melempar pulpen kearah Fino.

MAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang