Bareng Fira

11 3 0
                                    

Fino sudah siap dengan seragam putih abu nya. Sengaja tak menyisir rambutnya, cowok itu masih terlihat tampan kini. Tangannya meraih tas yang terkapar diatas kasur. Hanya berisi power Bank, vave, jas OSIS dan 3 buku tulis. Pulpen? Oh Fino tak harus mengeluarkan uang untuk membeli benda kecil tersebut. Banyak gadis yang rela memberikan pulpen untuknya, dan Fino bangga memiliki wajah tampan meski yah, disisi lain lelah banyak gadis yang terus mengejarnya, bahkan sampai tak tahu malu.

Memakai parfum sedikit, namun wangi kulin Fino sudah menyebar memenuhi ruangan tersebut. Selesai sudah, Fino keluar dari kamar tamu tersebut dan melihat wanita yang mungkin tidak dilihat tua namun muda pun tidak sedang mengobrol dengan mang Ujang.

"Itu Bu si Aden" tunjuk mang Ujang senang saat Fino keluar dari kamar tersebut.

Wanita itu tersenyum, sambil menghampiri Fino dan menepuk bahu cowok itu.

"Makasih yah udah anterin Fira dan mau menginap disini. Saya Mawar, mama nya Fira. Saya menyuruh kamu menginap karena saat itu mang Ujang menelfon sudah malam, bahaya jika kamu pulang" menjelaskan Mawar.

Fino mengangguk, "gapapa Tante"

"Eh Fira nya mana? Bareng sama kamu yah" ucap Mawar pada Fino.

"HAH?! MAH FIRA GAMAU AH! FIRA BAWA MOBIL KAYAK BIASA AJA" teriak Fira kemudian memanyunkan bibirnya.

"Dia cowok baik Fira. Kalau kamu Deket sama dia apalagi jadi pacarnya mungkin kamu bakalan berubah" dengan santai nya Mawar berbicara. Membuat Fino tersedak oleh Saliva nya sendiri.

"Loh kenapa Fin?" Tanya Mawar. Namun Fino hanya menggeleng dan tersenyum tipis.

"Ayolah mama yayaya Fira bawa mobil aja" kata Fira manja sambil menghentakkan kakinya, tak lupa dengan bibirnya yang manyun, gemas!.

"Bareng atau jajan kamu mama potong!"

Okey kali ini Fira mengalah sedangkan Fino melotot ketika Fira meliriknya. Tanpa banyak bachot lagi Fino dan Fira keluar dari rumah tersebut.

Fira dengan wajah jutek nya dan Fino dengan ala-ala cool nya, mungkin jika kau melihatnya didepan mata, mereka cukup serasi. Perfect!

Fino menyalakan mesin motornya saat Fira sudah naik di kursi belakang. Saat tangan Fira ingin memeluk pinggang Fino agar tak jatuh nanti, Fino malah berdeham.

"Tas gue aja, jangan pegang-pegang!" Ucapnya dingin lalu melajukan motornya, dan Fira pun memang memegang tas hitam milik Fino kini.

Dibalik jendela ada yang memerhatikan semuanya, sambil tersenyum senang, "moga Fino jadi pacarnya Fira ya pah, kali aja Fira jadi gadis kayak biasanya"

Yup. Dia mawar, mama Fira si badgirl.

Bram—suami Mawar mengangguk sambil memeluk pinggang istrinya itu, "semoga"

***

Sementara Fino dan Fira sudah sampai dipekarangan sekolah, memarkirkan motornya di parkiran, dari depan gerbang pun sudah menjadi sorotan para murid, membuat Fino merasa kesal akan hal itu.

Fira langsung lompat dari motor Fino, padahal cowok itu belum mematikan mesinnya.

"ANJIR NYARI NYAWA EH NYARI TUH COW EH CEWEK" kata Ezra Samil menepuk-nepuk punggung Pajar.

"Sakit goblok" kesal Pajar sambil memegang punggung nya.

Fino berjalan kearah keduanya dengan tatapan datar, tanpa Fira—entah gadis itu sudah berlari kemana sekarang. Ezra dan Pajar langsung membuka mulut saat menyadari Fino berdiri didepan mereka. Fino menceritakan dari awal sampai akhir dengan bahasa es nya itu. Namun Ezra dan Pajar masih bisa paham apa yang ia katakan.

MAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang