you can call me trik
sebelum lanjut jangan lupa vote dulu ya
Jangan lupa tinggalkan komentar yang menarik dan memotivasi supaya trik makin semangat buat lanjut ceritanya
plagiat harap mundur karena trik ga bakalan ridho. terinspirasi boleh, meniru jangan.
3. PerjodohanRaffa menggerutu pelan, dadanya naik dan turun terus menerus. Sebenarnya raffa cukup penasaran, mengapa kedua orang tuanya mengajak nya ke rumah ini. Rumah gaya klasik dengan berbagai macam tanaman menghiasi pelataran yang tidak pernah ia sandangi sama sekali ini.
"Aku tunggu di mobil aja ya ma? Capek banget." Keluhnya menatap lesu ke arah raya sedangkan azka sudah lebih dulu melangkah masuk bersama adik perempuannya.
Raya menatapnya galak. "Dimarahin papa kamu bang. Udah ayo turun!" Ujarnya kemudian berjalan menghampiri azka dan naya.
Matanya menatap langkah raya yang perlahan menjauh, diam-diam raffa berdecak sebal.
Kini raffa dan keluarganya sudah berada di pelataran rumah menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu untuk mereka. Arloji yang berada di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul delapan lewat lima belas. Lagi dan lagi raffa mendesah gusar. Dia hanya butuh merebahkan diri di kasur dan segera tidur.
"Mba raya..." Pintu putih gading tersebut terbuka dan muncul perempuan seusia raya yang mengenakan setelan gamis hitam dan hijab panjang warna maroon.
Raya tersenyum. "Apa kabar maura?"
Perempuan yang tak lain adalah maura tadi tersenyum hangat. "Alhamdulillah kabarku baik mba. Ayo masuk semuanya, mas wildan ada di dalam."
Raffa melangkah masuk mengikuti kedua orang tuanya yang sudah lebih dulu berada di ruang tamu.
Di dekat sofa ada pria seusia azka —wildan— yang tengah membingkai senyuman tipis.
"Ini yang namanya raffa ya?" Tanya wildan membuka pembicaraan mereka. Raffa mengernyit kan alisnya dengan bingung.
"Iya ini anak sulung kami wildan." Imbuh azka sambil mendekat untuk menyalaminya dengan sopan.
"Si raffa, yang sering ikut saya ke kantor dan gantiin saya rapat." Wildan tersenyum.
Matanya melirik ke samping, menatap maura penuh tanda tanya. "Ara udah selesai?"
"Aku samperin ke atas dulu ya mas?" Wildan mengangguk menyetujui.
Maura pun permisi agar bisa menjemput ara dari lantai atas. Sesampainya di depan kamar puteri bungsunya itu, maura mengetuk beberapa kali hingga muncul gadis dengan gamis hitam dan hijab panjang warna dusty pink.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAFASYAH
Teen FictionYOUNG MARRIAGE - FIKSI REMAJA 🤍 Tetap jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama. Thank you so much! Ana Uhibukafillah (New Version) ARAFASYAH Lika liku perjalanan rumah tangga dua anak muda yang disatukan dalam sebuah perjodohan Muhammad raffasyah arv...