"secondo"

2 0 0
                                    

"Kak Ara cepetan bangun.Bang Sakti udah marah-marah tu"Laras berusaha membangunkan Aura yang masih berada di alam bawah sadar nya.

Sedangkan Sakti berulangkali meneriaki Aura untuk cepat bangun dan bersiap-siap berangkat sekolah.

"Bunda aja lah yang bangunin si Ara.Sakti pegel ati bangunin nya"

"Yaudah kamu sarapan dulu sanah"

Bunda masuk kedalam kamar Laras.Aura masih saja meringkuk diatas ranjang milik Laras.Sedangkan si pemilik nya sudah rapih untuk berangkat sekolah.

"Ara bangun,sudah siang nak"Bunda mengusap pelan puncak kepala Aura.Mengalirkan kasih sayang kepada diri Aura.

Aura perlahan membukan matanya.Mulai melihatkan manik mata nya yang indah.

"Iya bunda"Aura terduduk sebentar sebelum akhirnya melongkahkan kaki nya kedalam kamar mandi.

Bunda mengajak Laras untuk sarapan lebih dulu.Meninggalkan Aura yang sedang bersiap-siap.

Kurang lebih 15menit Aura bersiap.Laras diantar oleh Ayah yang berangkat lebih dulu daripada Sakti dan Aura.

"Sak ayok"

"Gue lumutan lima tahun nungguin lo"ujar Sakti ketus.

"Yaelah baru lima belas menit"

Sakti hanya memutar bola matanya malas.Ia tidak ingin menimpali ucapan Aura lagi.

"Bunda Ara sama Sakti berangkat ya"Pamit Aura.

"Hati-hati"

Aura memakai helm fullface yang diberikan oleh Sakti.

Saat Aura ingin naik keatas motor namun tiba-tiba saja Sakti mencegah nya.

"Bentar Ra"

"Apaan lagi sih?"

"Lo sekolah kaga bawa tas?"

"Males lah"

"Eh bocah gila kali"

"Hariini kan seharian pelajaran produktif.Paling kaya biasa anak-anak cuma tidur-tiduran aja di bengkel"

"Ya seengganya bawa aja Ara!"

"Engga,udah cepetan berangkat"Aura naik keatas motor Sakti dengan kasar.

Sakti menjalankan motor nya.Memecah keramaian kota Jakarta.

Aura turun dari atas motor dengan merapikan sedikit lipatan-lipatan kecil di rok nya.

"Eh cewek berandal"sentak seseorang yang entah darimana datang nya.

Aura memicingkan mata nya."Ngomong sama gue?"

"Iya,seantero sekolah juga tau kali lo cewek berandal"

Aura menaikkan satu alis nya.Ia memperhatikan dengan teliti wajah seseorang yang sedang menjadi lawan bicara nya ini.Seperti tidak asing dilihat nya.

Dia murid yang jatoh di kamar mandi.Pikir Aura.

Pandangan nya jatuh pada badge nama siswa yang berada di atas kemeja putih nya.Irana Dwi.

"Oh"
"Sak ayok masuk kelas,gausah ladenin cewek modelan cabe kaya gini"

Aura mengibaskan rambut nya kepada Irana agar merasa kesal.

"Gue bakal bikin lo engga betah sekolah disini"tanpa rasa takut tiba-tiba saja Irana berteriak melontarkan kata-kata yang membuat diri nya dipandang remeh oleh Aura.

"Yakin?jangan ngomong aja.Buktiin!"balas Aura sambil berlenggang menuju kelas.

"Gue sendiri yang bakal nyingkirin lo.Aura Katlene Khansa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RagazzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang