Jika tuhan memberiku tawaran untuk kembali ke masa lalu, maka aku akan memilih ketika semuanya masih baik baik saja. Dimana mereka masih bersama, dan kita yang masih saling bertegur sapa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semua isi cerita ini 100% fiction
100...
Jisung langsung berbalik dari posisi telungkupnya ketika mendengar suara pintu terbuka, sudah terhitung hampir tiga hari dirinya dikunci dari luar oleh Taeyong, pastinya tanpa minum ataupun makan.
" PARK JISUNG " Taeyong masuk, Lalu menghampiri Jisung sambil membawa foto berukuran kecil yang diberi bingkai.
" APA MAKSUD KAMU MEMAJANG FOTO INI DI LEMARI KACA RUANG KELUARGA? " Taeyong melemparnya, hingga mengenai wajah Jisung.
Jisung tidak berani menjawab, dirinya hanya menunduk sambil menahan rasa perih, bingkai itu terbuat dari kaca, sehingga ujungnya sangat tajam, dan itu membuat pelipis Jisung mengeluarkan sedikit darah.
" JAWAB ! "
Taeyong mendekat, lalu menarik paksa Jisung hingga terjatuh ke lantai.
" JAWAB JISUNG! KAMU BISU? ATAU TULI? "
" BUAT APA KAMU MAJANG FOTO MAMA KAMU YANG CACAT ITU ? "
Wajah Jisung memerah, hatinya perih, lebih perih daripada pelipisnya yang robek. Jisung sudah tidak tahan, namun Jisung selalu ingat apa yang diucapkan oleh ibunya, Jisung tidak boleh melawan Papahnya, dalam keadaan apapun.
" M..ma..maaf pah.. "
Plak
" MAAF ? KAMU BIKIN SAYA SAMA CALON IBU KAMU BERTENGKAR JISUNG ! "
Jisung menelan ludahnya, lalu memeluk Taeyong dengan erat.
" Maa..af pah, Jisung salah maaf.. "
Taeyong mendorong Jisung, lalu pergi keluar kamar putra semata wayangnya itu, kemudian mengunci pintunya.
Jisung mengeluarkan cairan bening lagi dari matanya, sudah berhari hari dirinya menangis tanpa suara.
. . . . . . . . .
Lee Taeyong as Papa Jisung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park Soo-young (Joy) as Mama Jisung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park Jisung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
