02.

36 11 0
                                    

Setelah Renjun dan Jisung sedikit berbincang di rooftop, mereka memutuskan untuk pergi dari sekolah. Keadaan mereka benar benar kacau, Jisung yang terlihat emosi, dan Renjun yang pastinya tak kuat menahan tangis.

Mereka menuju rumah yang berada di sebuah komplek elite. Rumah besar itu milik Chanyeol dan Wendy, orang tua Renjun.

Ting

Pintu terbuka secara otomatis ketika Renjun menaruh jempolnya pada sebuah alat yang berada di pinggir pintu.

" Ayo "

" ASSALAMUALAIKUM BUNDAA " Renjun berteriak sambil menyiapkan makanan dan minuman untuk Jisung.

" Waalaikumsalam, eh ? J..jisung? " Wendy yang sedang turun dari lantai dua terkejut ketika melihat Jisung dengan penampilan yang terlihat benar benar kacau.

Wendy berlari memeluk Jisung, kemudian beralih mencium pipinya lembut.

" Anak bunda! Terakhir Kita ketemu pas di mall, itu juga dua bulan yang lalu. Bunda kangen " Wendy menarik Jisung untuk duduk di kursi meja makan.

" Renjun, mana udah siap belum ? " Kemudian Wendy menghampiri Renjun.

" Sini mama lanjutin, kamu temenin Jisung, ajak ngobrol ya "

Renjun mengangguk, lalu menghampiri Jisung sambil membawa dua gelas susu.

" Cung, minum atau gue diemin lo satu minggu "

Jisung langsung merebut gelas itu, lalu meminumnya dalam sekali teguk, jujur saja, dia haus.

Tak lama, Wendy datang dengan satu gelas air mineral dan satu piring nasi goreng spesial yang sangat Jisung suka.

" Nih makan, jangan lupa baca do'a " Jisung mengangguk, lalu melaksanakan apa yang Wendy perintahkan.

Selesai makan, Jisung menatap Wendy.

" Ada.. mama kamu lagi istirahat, baru aja tidur pas kamu datang "

Mendengar ucapan bunda Wendy, Jisung tersenyum.

" Jisung, bunda ga maksa kamu cerita, tapi kalau mau cerita, bunda, ayah, sama Renjun siap dengerin kamu " ini lah keluarga kedua Jisung, keluarga yang sangat baik pada Jisung dan ibunya.

Jisung memejamkan matanya.

" Gaada bun, Jisung cuma kangen mama sama kangen kalian aja "

Wendy tersenyum sambil menatap wajah Jisung.

" Itu pelipis kamu kok kaya luka robek? "

Renjun menoleh, dan ikut menatap Jisung.

" A.. anu bun, jatoh "

" Iih obatin, Renjun tolong dong ambil kotak p3k kecil " 

Renjun menuruti omongan Wendy. Renjun sudah tau pelipis Jisung terluka, tapi Renjun tidak tau pasti apa penyebabnya, yang jelas Jisung pasti berbohong.

_.._

" Joy.. Jisung datang " Wendy duduk di pinggiran ranjang yang sudah dua belas tahun menampung Joy.

" Jjisung? Jisung kamu sini sayang.. "

" Mama.. " Jisung memeluk Joy dengan erat, Jisung benar benar rindu pada Ibu kandungnya.

Joy dan Taeyong berpisah sejak Jisung berumur lima tahun. Perpisahan itu disebabkan oleh kecelakaan yang membuat Joy banyak kehilangan sesuatu yang berharga, kehilangan kedua orang tua, serta kehilangan sebelah kakinya.

Taeyong rasa, perempuan yang dahulu sangat cantik dan membuatnya jatuh cinta, kini tidak lagi, Karena Joy adalah wanita yatim piatu yang cacat.

Wendy memutuskan untuk keluar, dirinya tidak mau mengganggu dua orang yang sedang saling membutuhkan itu.

_.._

" RENJUN! "

Renjun yang sedang bermain PC nya pun terkejut ketika Wendy datang sambil berteriak.

" Aaaapa bundaa ? "

Wendy menarik telinga kanan Renjun.

" Aduh bun sakit bun kenapa sih? "

" Kamu bolos Njun? Bagus banget, udah gitu malah main PC ! Besok bunda jual juga nih "

" Aaa.. aduh iya bun maaf bun lepas dong bun "

Wendy melepaskan tarikannya.

" Kan Jisung kangen mama Joy bun.. "

" Heh, bolos tuh gak baik, Sana balik ke sekolah, izinin adik kamunya "

Renjun mengerutkan dahinya.

" A.. ADIK ? "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vote cerita pacar Jeno pls

:')

No LongerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang