Kadang aku dapat melihat mereka, kadang mereka tidak menampakan dirinya kepadaku.
—
“Ih gua gak bisa liat. Tinggi banget.” keluh Umji.
“Haha tinggiin dulu badan lu.” balas Sakura.
“Kampret lu emang. Gimana? Bagus gak.”
“Iya bagus, tapi kok...”
“Kenapa Sa?” tanya Dahyun.
“Kino sama Seungmin, kenapa gak pernah ke ruangan ini ya? Aneh banget gak sih? Ngomong ngomong mereka mana ya, tumben kan gak ngikut?”
“Hmm...”
“Yaudah balik dulu lah. Bilang ke yang lain.” ujar Umji yang menunggu di depan jendela luar.
Mereka bertiga kembali ke dalam kelas, kelas sedang sepi sekarang karena mereka sudah berada di tahun ketiga sekolah yang artinya mendekati ujian. Hanya ada beberapa anak yang tinggal untuk belajar sendiri tanpa gangguan di rumah atau tidak ada les tambahan maupun orang-orang yang ingin belajar bersama tetapi tidak mendapatkan tempat selain disini.
“Kino, Seungmin mana deh...” ucap Sakura sambil mengedarkan matanya keseluruh pandangan di kelasnya, mencari-cari keberadaan dua orang itu.
Atau mereka bukan orang?
“Itu diujung.” ucap Dahyun.
Sakura langsung melihat ke arah dua bangku di ujung kelas yang awalnya kosong, tak lama setelah itu Kino dan Seungmin nampak kelihatan.
“Ah iya mereka disana!”
Sakura pun melambaikan tangannya kepada mereka berdua dan dibalas dengan senyuman oleh Seungmin.
Setelah itu dia langsung duduk menempati bangku-nya, di depan Juyeon dan Q.
“Habis dari mana lu? tanya Juyeon.
“Ih tau gak sih! Gua udah nemu ruangan baru buat ekskul!”
“Oh ya dimana?” tanya Q.
“Itu loh ruangan yang ujung! Yang gede banget itu, dapet kuncinya dikasih sama penjaga sekolah.”
“Udah mau ujian masih ngurus ekskul, mending belajar.” balas Juyeon.
“Biarin. Eh tapi gua penasaran deh, kenapa Kino sama Seungmin jarang main kesana ya? Padahal kan itu ruangan kosong.”
“Sak...” panggil Juyeon.
“Apa?”
“Lu gak inget apa, kalo Kino dan Seungmin gak mau kesana berarti disana terlalu banyak isinya.”
Sakura langsung bergidik ngeri, entah kenapa dia kali ini bersyukur, mereka tidak menampakan diri.
Setelah terdiam cukup lama, tanpa ia sadari, segumpalan asap membentuk sesuatu di sebelah Juyeon, seketika Sakura melihatnya.
“Hai kak.”
Sakura yang terkejut langsung merapalkan doa komat kamit.
“Gak mempan kak.” kata anak itu.
Sakura berhenti dan terdiam memandangi anak itu.
‘Serem juga kalo tiba tiba gini.’ batin Sakura.
“EH TAPI KOK GANTENG?!”
Juyeon dan Q terkejut mendengar teriakan Sakura, Sakura langsung menutup mulutnya dengan satu tangan karena ia juga terkejut dengan perkataannya barusan.
Tidak lama setelah itu, tiba-tiba di sebelah anak laki-laki tadi, eh anak?
Muncul anak perempuan menatap Sakura tajam.Sakura langsung berteriak kaget.
“Kenalin kak aku Kangmin, ini temenku Yujin.”
Sakura langsung membaca doa lagi komat kamit, Yujin memegang tangan Sakura, Sakura membalasnya sambil memegang pucuk kepala Yujin dan tetap membaca doa.
“Gak mempan kak, gak bisa hilang lewat doa. Cuma yang rookie, baru pertama kali bisa liat yang mempan bikin kita ilang kalo baca doa.” ujar Kangmin panjang lebar.
“Sak! Oy!” panggil Juyeon.
Sakura berhenti, Yujin masih menggenggam tangannya dan tangannya masih di pucuk kepala Yujin. Perlahan mereka saling melepaskan satu sama lain.
Juyeon dan Q masih heran dengan apa yang dilakukan Sakura.
Sakura mencoba menetralkan jantungnya yang berdetak tidak beraturan karena saking kagetnya.
“Ju, Kyu...”
“Kenapa?”
“Mereka ngikutin gua!”
√
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Beside Us - 98Line feat 03Line
Mystery / Thriller"Kadang aku dapat melihat mereka, kadang mereka tidak menampakan dirinya kepadaku." "Aku hanya dapat merasakan kehadiran mereka." Cerita para remaja yang berada di tahun ketiga sekolah (Senior High School) yang membentuk klub rahasia. © March 2020...