Kalau kamu takut aku akan terus berada disampingmu.
—
Keesokan harinya setelah suasana mencekam kemarin malam, tidak ada yang terjadi.
Walaupun kalau diingat-ingat kemaren benar-benar sangat menyeramkan tetapi mereka menjalani hari dengan biasa saja. Tidak ada yang berubah.
Begitupun sampai keesokannya hingga seminggu kemudian...
#####
Siang itu, setelah jam istirahat, kelas mereka menuju ke laboratorium karena akan diadakan praktikum secara berkelompok.
Seperti biasa mereka berenam sekelompok karena kelompok bebas ditentukan sendiri.
Saat Sakura duduk melihat anak-anak yang cowok mulai mencampurkan larutan, dia memandang ke arah seluruh penjuru ruangan. Entah kenapa hari itu dia merasa bulu kuduknya berdiri dan merasa diperhatikan sejak daritadi.
Makanya Sakura melihat kemana-mana. Hingga suatu objek menangkap pusat perhatiannya. Tidak, itu bukan objek. Melainkan dua orang. Manusia? Sepertinya bukan, karena bukan anak kelasnya, sejak kapan mereka berdua bisa masuk? Darimana masuknya? Dan mengapa mereka tidak menggunakan jas laboratorium?
Pertanyaan itu beradu di kepala Sakura. Hingga akhirnya ia sadar, ada yang salah.
"AAAAAA...." Sakura yang memegang tabung gelas ukur berisi larutan berteriak dan menjatuhkan tabung tersebut, isinya hampir mengenai tangan Juyeon seluruhnya kalau saja Juyeon tidak refleks dengan cepat.
"Hati hati dong, hampir kena gua. Kenapa sih?" kesal Juyeon, untung saja hanya sedikit yang mengenainya dan beruntungnya lagi bukan zat kimia berbahaya.
"Ju..." Sakura yang lemas memegang jas laboratorium Juyeon.
Semua anak di kelas memperhatikan kelompok mereka.
"Kenapa Sa?" tanya Dahyun.
"Disana ada orang."
"Hah? Dimana?"
"Disitu, mereka ngeliat gua. Gua ga berani nunjuk."
Sakura berbicara sekecil mungkin, jadi anak kelas tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka. Hanya saja masih bingung karena Sakura tiba-tiba berteriak.
"Gak ada siapa siapa Sak."
Sakura makin melemas, apalagi sekarang kedua 'orang' itu melambaikan tangan sambil tersenyum ke arahnya. Bodo amat apa kata orang. Sakura langsung lari keluar dari ruangan dengan sisa tenaga yang ia punya.
#####
"Beneran sumpah? Bentuknya gimana? Nyeremin emangnya? Sumpah ih keren banget! Padahal gua yang pingin duluan, kok bisa baru aja ya?" tanya Yuvin panjang lebar.
Dahyun langsung menjitak kepala Yuvin karena kesal. Sakura sekarang sedang berada di UKS karena merasa tidak nyaman.
"Masih ada gak?" tanya Umji.
"Masih."
"Udah tidur aja tutup mata." perintah Juyeon.
"Emang beneran serem?" tanya Q penasaran.
"Iyalah serem gimana sih lu! Coba kalo lu sendiri yang liat!" protes Dahyun.
"Gua mau pulang aja deh." ujar Sakura.
"Nanggung Sak, dikit lagi bel, biar kita bisa bolos juga sekalian. Tadi cuma izin jenguk lu." ujar Yuvin.
"Iya, untung Pak Suho dah. Kalo Bu Chorong mah boro boro dibolehin ramean gini yang nganter." timpal Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Beside Us - 98Line feat 03Line
Mystery / Thriller"Kadang aku dapat melihat mereka, kadang mereka tidak menampakan dirinya kepadaku." "Aku hanya dapat merasakan kehadiran mereka." Cerita para remaja yang berada di tahun ketiga sekolah (Senior High School) yang membentuk klub rahasia. © March 2020...