Beberapa hari kemudian,
Suara ketukan pintu membuat Ody meliriknya sebentar. Namun, kemudian ia kembali lagi dengan hp nya yang masih belum mau menyala.tok-tok-tok
Lagi-lagi suara itu menyaring, namun kali ini tak hanya suara ketukn pintu, melainkan suara Fauzi di balik sana.
"Audry. Ini ada baju dari tante Rena, kamu pake sekarang ya"
"Ngapain yah? Sekolah lagi? Ody gak mau ah!" Ody memutar bola matanya malas. Lagi-lagi ayah nya pasti membawa ia ke Asrama.
"Nggak kali ini Ayah gak bawa kamu ke pesantren. Ayah taro depan pintu ya"
Ody beranjak dari kasurnya, ia mengambil pakaian lengkap SMA yang dibawakan Fauzi. Ody juga memerhatikan pakaiannya yang pendek dan terbuka, padahal Ody bukanlah tifikal orang yang menyukai rok apalagi berukuran mini.
"Loh? Ini kok pake rok lagi sih yah? Ody gak mau ah"
"Ya karena kamu cewek Audry! Udah cepetan tante Rena kesini, kasian Galang nanti jadi telat gegara kamu"
Dengan rasa terpaksa Ody meninggalkan ayahnya, kemudian ia membersihkan diri dan memakai baju SMA nya.
****
Sesampai dihalaman sekolah, Ody memerhatikan sekelilingnya. Sebelum melangkah lebih jauh Ody melihat Galang yang berjalan mendahuluinya."Etss... Bentar-bentar, lo anak sini?"
Pertanyaan Ody justru tak di sambut baik olehnya, Galang hanya berdecak kesal karena mengingat perilaku Ody beberapa hari yang lalu. "Yaiyallah lo pikir gue anak mana? "
"Idih sinis banget sih" Galang tidak peduli, ia malah lebih cepat melangkahkan kakinya lebih jauh. Tatapan Ody semakin menjadi, ia sudah tidak sabar ingin membalas perbuatan calon adiknya itu.
"Ody, ayo kita ke ruang kepala sekolah dulu. Kita tanyakan kelanjutannya"
"Loh Ayah gak ikut tan? " tante Rena menggeleng, akhirnya Ody ikut bersamanya menuju ruangan.
SMA GARUDA
"Duduk sini"
"Tan, kok kita ke SMA sih? "
"Loh emang iyakan? Emangnya ayah kamu gak beri tahu kamu pindah kemana?" Ody menggeleng antusias, bagaimana pun juga ia tetap tidak mau ditempatkan di SMA. Apalagi yang usianya sekarang 17 Tahun. Ia sudah tak mau di atur-atur.
"Selamat Pagi, bu Rena ya?" sapa kepala sekolah wanita yang menyapanya dari samping. Rena segera bangkit dari duduknya dan menyalami kepsek tersebut, diikuti Ody yang hanya meniru-niru gaya calon mama nya itu.
"Pagi Bu"
Kepsek itu hanya tersenyum memangut, tatapannya kini beralih menatap Ody yang masih datar.
"Jadi, ini ya yang namanya Audry?"
"Iya Bu, ini Audry yang saya ceritakan tempo hari"
"Baiklah, mulai hari ini Audry bisa langsung mengikuti pelajaran ya Bu. Kamu biar akan di antar oleh walikelas mu"
"Syukurlah kalo begitu, makasi ya Bu Eva"
"Baik, sama-sama bu Rena"
"Mari mari, saya antarkan ketemu walikelasnya"
Sepanjang koridor Ody hanya berjalan dengan pelan, ia memandangi beberapa tempat yang menurutnya tidak jauh dari berbeda dari sekolahnya dulu.
"Nah Audry, ini walikelas kamu. Namanya Bu Agis"
"Saya Agisni, kamu panggil saya Agis saja. Sekaligus saya yang akan menjadi walikelas kamu nanti"
"Oke Agis"

KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSION (NOT) DELUSIONAL
Fiksi RemajaPacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Namun hal yang dilakukan sering saja meleset dari arti yang sesu...