3

23 0 0
                                    

"MYTA LAMA BANGET IH"

"Sabar Astaga",

Gadis dengan rambut sedikit ikalnya itu hendak buru-buru berlari menuju sepeda motornya yang terpakir. Namanya Myta Ambon, kerap sekali dipanggil Myta anak Kepengurusan Osis di SMAN Garuda. Sepanjang perjalanan tadi ia melajukan motornya sangat cepat, ocehan Audry dibelakangpun tak ia hiraukan.

"Myt, tadi sih gua nyuruh lu ngebut buat ngejar crush gua. Tapi kagak gini juga!"

"STOP!! " teriakan Ody berhasil membuat Myta rem mendadak. Ody tersungkur kedepan hingga mengenai Myta yang memakai helmnya miring.

"Awww"

Myta menaikan helmnya jengah, ia juga menyibakkan rambutnya yang menghalangi wajah. Benturan Ody di kepalanya sudah tak ia hiraukan kembali

"Nyampe Dy? Crush lo yang mana? "

"IH MYTA BUKAN!! "

"Lah terus ngapain kita berhenti? " Myta terus merengek kesal, Ody telah membuang waktunya lama. Selesai mengomel Ody turun dari motor menghadap Myta yang masih sebal

"Sepatu Gua copot Myta!! Myta jalannya gak bener. Bahaya tahu gak sih" Ody membalikan badannya, ia memungut sepatunya yang terjatuh jauh.

Myta menghela nafasnya berat, gini ammat sih punya temen baru. "Yauda sorry, gue kan gak tahu kalo sepatu lo tuh longgar. Terus Crush lo dimana?"

"Lumayan sih, cuman dua jari longgarnya besok harus pake kertas nih dalemnya. Crush gua udah ilang" Ody memakai kembali sepatunya, kemudian ia menaiki motor Myta kembali

**
Ody membuka alas kakinya, seperti biasanya ia hanya tinggal sendiri jika Fauzi belum pulang. Mendengar suara klakson mobil membuat Ody menaikan kepalanya. Ia mulai membuka pintu menampakan Rena yang menenteng kantong keresek

"Sore Audry"

"Masuk tan," ajak Audry yang tak begitu menyambut. Namun Rena tetap setuju, ia membawa piring untuk menyiapkan makanan Audry

"Tadi tante sengaja lewat sini, tante keinget kayaknya kamu belum makan yaudah tante mampir dulu. Gak papa kan? "

"Gapapa kok tan, tapi jadi repotin" Rena tersenyum menyerahkan hidangannya. Suara familyar membuat Ody menengok

"Gak sama sekali kok"

"Maa... Lama banget sih katanya cuman bentar" suara Galang terdengar menjengkelkan bagi Ody.

"Iya, iya ini udah kok" sahut Rena pada Galang

Rena segera pamit untuk pulang, "Kalo gitu tante gak lama ya. Tante pulang dulu, kalo ada perlu kasih tahu tante"

"Aman tan, makasih banyak ya tan" lagi-lagi Audry mengacungkan jari tengahnya pada Galang yang menatapnya geram.

Ody tertawa puas melihat Galang yang masih memandangnya sinis.

"Dadah!! " terakhir Ody melambaikan tangannya manja.

Keesokan paginya dihari kamis, Fauzi hendak mengikatkan dasinya agar melingkar dengan sempurna, namun Audry yang sedari tadi memerhatikan segera mendekat dan menyapu seluruh ruangan mencari sesuatu.

"Ayah, kemarin-kemarin kan Ody cuman diantar jemput. Besok-besok Ody mau kendaraan sendiri boleh ga yah?"

"Kamu ini, sekolah belum seminggu aja udah pengen bebas"

"Ody bukan pengen bebas Ayah, tapi Ody gaenak kalo harus nebeng mulu ama Myta"

"Ya kamu jangan sama Myta terus, kan Gojek ada"

"Gamau, Ody takut diculik"

Fauzi yang mendengarnya diam sejenak, ia segera melekatkan alas kakinya hendak bersiap. "Yasudah, kalo gitu jalan kaki saja"

"Iih Ayah!! Temen-temennya Ody aja punya motor, punya mobil mereka bawa ke sekolah"

"Ya kami tahu sendiri kan Ody, kita cuman punya satu kendaraan. Kalo ini mobil Ayah kasih ke kamu, terus nanti Ayah naik apa ke kantor? Galang aja masih anter jemput"

"Galang tuh alay Ayah, massa cowok gabisa bawa kendaraan"

"Hus ngomongnya, Galang tuh bisa naik kapal haha"

"Ih ayah, pokoknya Ody pengen kendaraan minggu depan ah" gerutu Audry sedikit kesal

Lelaki paruh baya itu memegang kedua pundak puteri semata wayangnya untuk menatap, "tapi Ayah ga janji yah"

"Ya usaha dulu Ayah"

"Iya iya, yasudah kamu mau berangkat bareng?"

"Ngga, Ody mau sendiri. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Ody terus berjalan meninggalkan komplek, melihat jalanan yang begitu ramai tetap saja tak mampu membuat nya semangat. Berharap Myta akan melintas didepan matanya, namun tetap tidak ada

Titt tittt

Shit!! Mengapa harus melamun sepanjang perjalanan, sehingga ia tak bisa respon dengan suara klakson pemilik motor itu

"AWASSS!! "

Ody tersungkur hingga kesemak semak, begitupun orang yang baru saja menabraknya. Cowok berseragam sama seperti Ody ia hiraukan, salah sendiri nabrak gue. Batinnya gak ada akhlak

"Aaduh... Sakit banget pinggang gue gussti"

"Aduh apes banget sih hidup gue" Ody berusaha berdiri kakinya yang sedikit berdarah tetap ia tahan. Yang terpenting kulit lainnya tidak lecet, dan masalah suara yang meraung itu sspertinya lebay saja karena tak ingin disalahkan

"Tolonggg!!!!"

Ody terpaksa membantunya, meski dengan malas ia membangunkan motor butut itu hingga berdiri.

"Udah sini, repot banget sih lo!"

Ketika hendak membangunkannya Ody dibuat terkejut, Agung yang menatapnya membuat Ody melepaskannya. Itukan cowok kemarin

"Awww...gusti semakin sakit ini" teriakan Agung semakin menjadi, entah itu benar atau dusta Ody tak berpikir sampai kesana. Yang jelas ia sama panik -sedikit sih-

"Eh sorry sorry, lo repot banget deh sumpah. Udah nabrak minta tolong lagi"

"Ya kan gue udah klaksonin, tapi lo aja yang budek, jalanan lega lo mepet ketengah maksudnya apaan coba. Aw ..rasanya mau retak retak deh badan gue. Lo tolong bawa motor gue ya, gue dibelakang"

"Apa? Motor jelek kayak gini?" Ody sempat menendangnya kembali sebagai balasan, kekehannya membuat dirinya sendiri terhibur

"Itumah rongsok bukan motor lagi ah ngelawak deh"

"WOY!! INI MOTOR BABEH GUE" Agung mengangkat motor Cbr nya kembali dengan panik. Sesekali ia mengecek bagian motornya yang lecet

"WOY!! KATARAK LO TUH OPERASI. MOTOR SEGANTENG GINI DIBILANG RONGSOK"








udah berapa tahun nih baru updet!!😭😭😭😭

DELUSION (NOT) DELUSIONALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang