Kurang dari jam 11 , kelas mereka sudah diizinkan untuk segera pulang masing-masing .Dengan secepat kilat , arin menyusun buku beserta barang-barangnya itu ke dalam tas . Laki-laki di samping bangkunya lantas dibuatnya kembali kebingungan .
" Arin , kenapa kau seperti sibuk sekali- ah maksud ku- , apa kau punya masalah?"
Yang ditanya hanya sibuk menyimpan kembali barang-barangnya itu , namun ketika ia menenteng tasnya sembari melihat laki-laki itu .
" Tidak apa-apa , kenapa bertanya seperti itu ?"
Setelah itu , tidak lagi ada adegan tanya bertanya . Keduanya diam- mungkin sibuk dengan pikiran sendiri masing-masing. Akhirnya gadis itu kembali bersuara .
" Aku keluar duluan ya ."
Laki-laki berkacamata itu hanya menganggukkan kepalanya , sedikit bingung dengan gadis itu. Menggelengkan kepalanya, lalu bergegas menyimpan buku yang bertumpuk di mejanya.
________________
Arin's side
Dilihat dari geraknya , gadis itu nampak gelisah lagi . Hari ini bis dikatakan hari sial . Ia salah memprediksi bahwa hari ini akan menyenangkan .
Berjalan mondar mandir , berharap sambungan teleponnya tersambung , tetapi hasilnya tak diangkat oleh kakaknya . Namun , gadis ini untungnya memiliki sifat pantang menyerah . Sekali lagi , ia mencoba untuk menelepon kembali , hingga sambungannya tersambung .
" Halo?"
" Kak kok daritadi ga diangkat sih ?"
" Ini kelas kakak baru selesai , kenapa emangnya ?"
Helaan nafas itu kembali terulang- , entah keberapa kalinya ia melakukan itu .
" Kak aku lupa ambil uang yang tadi mama naroh di meja ."
" Tuh kan dek ceroboh lagi kan , jadi gimana dong?"
" Kakak bisa jemput adek di sekolah ga?"
" Abang habis ini masih ada kelas lo dek , habisnya ini waktu kita untuk break , minta nebeng sama temen coba ."
" Yauda deh , adek tutup dulu ."
Mematikan sambungan itu beralih menatap langit yang mulai mendung . Sangat tidak mendukung suasana hatinya , yang benar saja bisa apa dia? Kelalaiannya baru saja membawa dampak yang buruk baginya . Meminta jemputan dari teman- , tidak mungkin ia meminta kepada cheyoon , dia sudah lulang dari awal . Pikirannya menuju temannya , haechan . Ah tidak-tidak , sebelum ia bertindak ia sudah memikirkan dampaknya kalau meminta jemputan dari haechan , ia merasa jijik dengan semua gombalan yang dilontarkan darinya .
Merasa kesal tidak terpikirkan cara apapun , menendang batu-batu kecil di jalanan hingga ia bertemu dengan sosok laki-laki yang meminjamkannya jaket , ya dia mark lee.
" Kenapa tidak pulang ?"
" Kakak gabisa jemput ."
Oh ayolah ia berharap ada mukjizat dari Tuhan . Namun mendengar kalimat yang dilontarkan temannya , ia sedikit mempunyai harapan untuk pulang ke rumah .
" Ayo kita sama-sama naik bus ."
" Tapi aku tak bawa uang , bagaimana aku dengan seenaknya menyelinap bus tapi tidak membayarnya ?"
Laki-laki tertawa tanpa suara , kembali beralih pada gadis itu . Ia tersenyum menghadap di depan .
" Bagaimana kalo aku yang mentraktir kamu sebagai balasan tadi kau membawa ku ke kantor sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2. 𝐌𝐞𝐥𝐥𝐢𝐟𝐥𝐮𝐨𝐮𝐬 - 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐋𝐞𝐞✔
Romance• 이 민 형 • " Am I wrong , for loving my own best friend ? " Start: 14/03/20 Finish: -