AKU

33 7 3
                                    

"Taa, ayo ta bangunn, udah jam berapa ini taa, kamu mau dihukum lagi di sekolah?"
Itulah rutinitas di pagi hari, bagiku tiada alarm yang paling mempan kecuali alarm dari suara ibu ku sendiri hihihi.
"Iya Buu, sebentarr lagii, 5 menit dehh"
"Terserah kamu lah taa, capek ibu bangunin kamu tiap hari"

Aku yang terlalu santai bersikap biasa saja, meski sekolah jauh, bagiku waktu singkat itu tetap cukup untuk mengantarkan ku menuju ke sekolah.
Aku bergegas untuk mandi, sholat , dan bersiap-siap menuju ke sekolah. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk bersiap-siap dirumah, belum lagi aku yang terkesan lelet jadi tidak sempat sarapan mengharuskan aku tetap membawa bekal makan.

Sekitar 25 menit akhirnya aku sampai di SMA WISTARA tempat dimana ku menimba ilmu tiap harinya. Sekolah itu memiliki 2 lapis gerbang, saat aku tiba gerbang utama sudah ditutup, iyayaa aku terkena Omelan dari guru BK dan guru piket yang tengah berjaga di gerbang berikutnya.
"Kamu lagi ta,ta, ya Allah ga kapok-kapok juga kamu ya"

Aku yang terkesan cengengesan hanya bisa tertawa kecil sambil meminta maaf.
"Maaf ya Bu, saya kesiangan tadi, agak macet juga hehehe"
"Ibu tidak mau tahu, jika kamu masih mengulangi nya kamu akan ibu hukum ta, ingat itu ya!"
"Iya Bu siapp laksanakan, terimakasih ibu cantiikkk"

Sebelum berlanjut, namaku Anita Malikha Shezan yang memiliki 3 bersaudara dimana aku adalah anak ke 2 yang memiliki seorang Abang dan seorang adik perempuan. Well, jarak kita terpaut selisih 5 tahun.
Oke balik lagi.

Sesampainya di kelas.

"Ya Allah Anitaaaa, bener-bener lu ya ta, masa hampir tiap hari kesiangan. Ga ngerti lagi deh gua ta sama lu"
Itulah ocehan chairmate ku yang sangat bawel namanya Abel. Abellanida Oktaviani.
Meski dia bawel dan kadang menyebalkan dia menjadi tempat dimana aku bisa menceritakan semua isi hatiku.

Sekitar 8 jam pembelajaran di kelas selesai. Hal yang paling ditunggu pun tiba. Bel pulang sekolah, kini sudah memasuki zaman modern, jadi suara bel pun menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia sulit dipaparkan hihi.

"Bel, kamu langsung pulang?"
"Iya nih ta, kamu gimana?"
"Aku nanti deh, latihan ekskul dulu sembari nungguin si dia, mumpung pulangnya bisa bareng ya nggak? Hehehe"
"Hadeuuuu serah kamu deh ta, aku duluan Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh tiati dijalan Abel!"

Dan sisalah aku dan teman-teman yang lainnya.
Aku datang menghampiri teman yang satu ekskul dengan ku,
Ada Eca, Tika, Tari, dan Vera.
"Kalian pada latihan kan?"
"Iya latihan kok ta, Ayo kita ke sekret"
Kata Tika
"ayo gaisss"

Kami pun mulai menuruni tangga menuju ke sekretariat ekstrakurikuler.
Hari sudah mulai menunjukkan pukul 5 sore, latihan telah usai.
Aku menunggu dia di dekat pos satpam,
Tiba-tiba temanku datang menghampiri
"Loh ta, kamu belum pulang? Nungguin siapa disini, naik ojol?"
"Ngga aku ga naik ojol, aku nungguin temen aku nih, sekalian pulang bareng"
"Amasaaa teman apa teman, ngeles aja lu ta hahhaha. Yauda kita duluan ya, hati-hati kamu. "
"Gitulah haha, iya oke siap Bu bos, kalian juga hati-hati ya!"

Tinggalah aku seorang diri dengan telepon genggam ku, melamun sambil menanti kehadiran nya. Dipikir-pikir iya juga ya, teman? Apakah teman seperti ini?
Kita teman atau lebih dari sekedar teman ya?
Tak pernah mempersalahkan status yang jelas kami saling nyaman dan menyayangi.
Lamunan ku terhenti saat ada pesan masuk dari nya.
"Za, aku udah sampai, kamu dimana za?"
"Kamu tunggu situ ya Di"
Aku berpamitan kepada pak satpam dan segera menghampiri Adhi yang tengah menunggu ku didepan.
"Udah lama za nunggunya?"
"Ngga kok, aku juga kan baru selesai latihan"
"Oke kita pulang ya"
"Siap pak boss!"

Aku tak pernah berpikir untuk menanyakan status kita itu apa? Aku tak ingin pacaran, karena dia adalah masa lalu ku yang kini tengah bersama ku, berarti sekarang ia menjadi masa kini ku.
Menjalani nya begitu saja, bagaikan air yang mengalir, mengikuti arus kemana ini akan dibawa.
Rasa aman, nyaman dan bahagia mengalahkan pikiran ku, baginya aku ini siapa ya?

Kenapa dia memanggil ku dengan sebutan "za" alias Shezan, sedangkan temanku yang lain memanggilku "ta" alias Anita.
Dia memiliki masa lalu yang kebetulan namanya sama dengan namaku sehingga ia tak nyaman dan memanggil ku dengan nama itu saja. Aku tak keberatan, justru aku merasa spesial dan berbeda.

"Kesederhanaan memberikan kenyamanan, kenyamanan memberikan kebahagiaan, dan itu ku dapatkan dari kamu"

Bagaimana teman-teman, sudah dibuat senang atau malah kesal dengan cerita ini? Maaf ya masih banyak kekurangannya.
Jangan lupa vote+komen+share ya teman-teman.
Sampai jumpa di bab berikutnya!
Salam hangat,
               Aku💛

ANTIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang