Bacot [ft. Zayn]

bacot 38

tanpa gue duga Olive langsung memeluk gue dengan erat, tangisnya kembali pecah dipelukan gue. melihat itu tangan gue pun terangkat buat membalas pelukannya. gue gak peduli sekalipun ada orang yang ngeliatin kita berdua, gue cuma mau bikin Olive tenang bersama gue.

"gue sayang banget sama lo Zayn" lirihnya hampir tak terdengar membuat senyum gue langsung merekah setelah mendengarnya. gue mengecup puncak kepalanya yang agak basah terkena air hujan tadi.

"lain kali kalo ada masalah cerita ke gue ya"

Olive melerai pelukannya dari badan gue kemudian mengangguk.

"janji?" gue mengacungkan jari kelingking gue ke udara.

"janji" Olive menautkan kelingkingnya ke kelingking gue sambil tersenyum sendu. kemudian tangan gue yang satunya terangkat buat mengelap sisa-sisa air mata di pipi dan matanya.

"sumpah lo jelek banget kalo lagi nangis" cibir gue yang langsung mendapat cubitan keras di pinggang gue.

"sakit anying"

"yang ngatain gue, sakit jiwa"

"elah becanda kali beb"

"hujannya makin deres aja nih gimana dong"

"ya gapapa"

"kok gapapa?"

"lo tau gak hal romantis apa dari hujan?"

"apa emang?"

"dia selalu datang kembali meski tau betapa sakitnya jatuh"

"nyolong kata-kata dari mana lo onta?"

"yee, ini kata-kata buatan gue kali"

"gak percaya gue" ucapnya sambil tertawa.

"tapi lo percaya kan gue sayang sama lo?" tanya gue membuat tawanya langsung lenyap.

"apaan sih"

"pipi lo kok jadi merah gitu sih?"

"apaan, enggak"

"serius itu merah tau"

"enggak Zayn"

gue hanya terkekeh namun tawa gue lenyap seketika saat menunduk dan melihat kaki Olive yang memerah.

"kaki lo--"

Olive kemudian mengikuti arah penglihatan gue. Olive emang selalu gini kalo abis keujanan dan bikin bajunya jadi basah. Olive emang punya alergi dingin dan itu sebabnya kenapa tadi gue rela basah kuyup kayak gini itu supaya dia tetep kering dan alerginya itu gak kambuh. gue kira celananya yang keliatan agak basah itu gak akan bikin alerginya kambuh, but...

"kaki lo merah anjir" pekik gue lalu berjongkok dihadapannya.

"eh, gue gapapa Zayn"

"tapi kaki lo merah"

"udah biasa kali"

"sakit gak?"

"enggak, cuma gatel aja dikit"

"yakin cuma dikit?"

Olive hanya tersenyum kikuk, gue tau dia bohong.

"angkat kaki lo coba"

"eng--mau ngapain?"